32. Laut

513 50 1
                                    

Pagi-pagi buta, bahkan sangat pagi. Kanara berdiri di depan pintu rumah laut, lengkap dengan seragam putih abu-abunya. tangan kanannya yang membawa bekal berwarna putih dengan gambar hello Kitty tersebut.

Hal itu membuat laut mengerutkan keningnya, untuk apa kanara datang sepagi ini ke rumahnya. Laut melangkah turun dan beranjak membukakan kanara pintu rumahnya. Sekilas Ia melirik jam dinding yang menunjukkan jam 06:00.

"Lama banget sih lo buka pintunya" ketus kanara.

"Kamu kenapa datang sepagi ini Ra?" Tanya laut.

"Mau ngepet!!!"

Laut menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kanara menyondorkan bekal berwarna putih itu kepada laut. Lantas laut pun menerimanya.

"Nih buat kamu" ujar kanara, kini suara gadis itu terdengar lemah lembut.

"Nggak usah repot-repot Ra, makasih ya"

"Nggak apa-apa lun, gua sengaja biar lu nggak perlu capek-capek masak. Nanti penyakit kamu kambuh lagi" kekeh kanara. Di balas senyuman oleh laut.

Tujuan kanara untuk ke rumah laut adalah Ia ingin mengurangi beban cowok itu, lagi pula Ia rela masak pagi-pagi demi laut. Bahkan Ia bertekad untuk membuatkan laut bekal setiap hari.

Sementara laut, Ia tidak ingin kanara repot-repot sampai membuatkannya bekal.

"Hm....Lo belum mandi?, Mandi gihh sana gua tungguin"

Tidak butuh waktu lama, laut sudah selesai mandi dengan seragam lengkap putih abu-abu, melekat di tubuhnya.

Kanara menatap sekeliling rumah aksa, sudut demi sudut Ia telusuri.  ini bukanlah kedua atau pertama kali Ia datang ke sini namun sering. Perlahan Ia mendekat kearah dinding yang menampilkan foto dua orang tengah tersenyum bahagia tersebut.

Baru saja kanara hendak Ingin meriah foto tersebut namun laut lebih dahulu memanggilnya.

Kanara pun menghampiri laut yang tengah memakai sepatunya itu, laut berdiri lalu meraih tasnya dan kunci motornya. Kanara menatap dari atas kepala laut sampai bawah, cowok itu tidak ada kekurangannya sama sekali. Tanpa sengaja Ia menatap laut dan tersenyum kepada cowok didepannya itu.

"Lo kok berubah jadi ganteng banget lun"

"Nggak kok Ra, aku biasa aja." Ujar laut yang membuat kanara mematung menahan rasa malu.

"Lah kok..."

Laut terkekeh sembari berkata, "Orang kamu bicaranya kedengaran, besar pula"

Kanara melotot lalu mencubit perut cowok didepannya itu. laut semakin di buat meledakkan tawanya.

"Aku malu tau...." Ucap Kanara sembari melipat kedua tangannya dan memutar bola matanya malas kepada laut.

"Muka kamu kok merah Ra"

Repleks kanara menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sial. Laut terus saja membuatnya salah tingkah. Laut terkekeh.

Kanara memperhatikan dasi laut sedari tadi, dasi cowok itu tidak di pasang dengan benar. Apa laut tak tahu caranya memakai dasi yang benar, dasi cowok itu miring. Kanara pun menarik dasi laut yang membuat laut tertegun, kini jarak mereka sangat dekat. Jika laut melangkah bisa di pastikan bibir merah bertemu.

"Nggak usah geer, gua cuman mau benerin dasi lo yang miring. Siapa suruh sih lo ketinggian"

Dengan segera kanara merapikan dasi laut, tidak butuh waktu lama akhirnya selesai. Kanara menghela nafasnya lega.

"Makasih ya Ra" ujar laut tersenyum, Ia meraih pucuk kepala kanara dan mengusap lembut rambut perempuan didepannya itu.

Laut menyondorkan helm gambaran hello Kitty tersebut, kepada kanara. Lantas kanara pun langsung menerimanya. Ia beranjak untuk memakainya. Lalu menaiki motor besar milik laut. Terkahir kali Ia menaiki motor laut, satu setengah bulan lalu. Motor laut yang kerap di panggil lupy ini mampu membuat orang-orang tertarik dan nyaman menaikinya.

Dengan segera laut menancapkan gas motornya dan pergi meninggalkan kawasan rumahnya. Hal itu membuat kanara mendadak kaget, tanpa sepatah kata pun cowok itu langsung ngebut. Repleks kanara memeluk pinggang cowok didepannya ini.

Dari balik helmnya, laut tersenyum.


****

Sedari memasuki pintu gerbang, banyak orang yang menyoraki kanara dan laut. Mereka heboh karena kemarin kanara menolak cinta laut. Namun sekarang kedua pasangan itu datang bersama apa jangan-jangan mereka pacaran. Begitulah pikiran orang-orang tentang kanara dan laut.

Mati-matian kanara menahan malunya, Ia benar-benar sangat malu dengan pandangan orang-orang kepadanya. Tanpa sengaja Ia melihat Tian tengah menatapnya dengan tatapan tak suka kepada kanara.

Sementara disisi lain, Acha tersebut getir kepada kanara dan laut. Ini yang Ia tunggu-tunggu dan Ia harapkan. Melihat sahabatnya bersama laut. Dari segi pandangan Acha, laut sangatlah cocok untuk kanara. Bukan hanya baik, namun. Cowok itu juga lemah lembut. Penyayang, dan penyabar.

"Pokoknya, tipe gua banget!!!"

"Tipe apaan?, Lo udah punya suami" ujar Atra, yang entah muncul dari mana. Namun, tiba-tiba saja muncul di depannya.

Acha menatap jengah ke arah suaminya itu, hampir setiap hari mereka bertengkar tidak mencerminkan pasangan pasutri pada umumnya.

"Suka-suka gua lah, emang kenapa kalo gua bilang laut ganteng. Udah lucu baik lagi ramah pula Nggak kayak lo, yang hobinya cuman mesum!!!" Pekik kanara.

"Suka-suka gua juga lah, mau gua mesum mau nggak. Lagian lo istri gua jadi wajar lah"

Tiada hari tanpa bertengkar, jika di tanya. sebenarnya Acha juga malas meladeni Atra. Namun cowok itu selalu saja membuatnya emosi.

"Lo galak mulu sih sama suami sendiri" kekeh Atra.

"Lo juga jadi suami nggak peka banget!!!"

"Kapan sayang?, Hm...."

Mendengar kata 'sayang, terlontar dari bibir Atra. Membuat kanara ingin sekali muntah.

"Nggak usah panggil gua sayang!!!" Titah kanara, lalu beranjak pergi  tidak lupa dengan sumpah serapahnya.

"Gini amat punya bini galak, lama-lama gua jual dah bini gua" ujar Atra menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi mengejar Acha.

"Makasih Ra, lo udah kasih gua bekal"

"Sama-sama lun, kalo lo butuh apa-apa jangan sungkan sama gua" ucap kanara tersenyum kepada laut.

Ada banyak hal yang menjanggal di hati kecil laut, tentang kanara yang tiba-tiba berubah menjadi manis kepadanya.
Jika memang benar kanara berubah menjadi manis lantaran merasa kasihan kepadanya, Ia merasa sangat kecewa.

Mereka melangkah pergi ke kelas masing-masing, kanara berjalan di samping laut. Ia meraih tangan laut dan menggenggam tangan cowok itu.

Jantung laut berdebar kencang, bahkan seluruh tubuhnya terasa panas dingin.

Lun, gua tahu sisa umur lo cuman beberapa hari. Maafin gua karena belum bisa balas prasaan Lo. Tetapi gua janji, sebelum Lo pergi gua bakalan membuat kenangan indah agar Lo pergi dengan tenang.

Mungkin hanya ini yang kanara bisa untuk membalas semua perjuangan laut, baru sekarang Ia menyadari perjuangan laut untuk mendapatkan cinta nya seorang kanara sangat tulus.











HAPPY READING
















DIA LAUT Where stories live. Discover now