LS21

592 58 1
                                    

Keesokkan harinya Zee terbangun lebih dulu dan melihat Nunew yang masih tertidur dengan lelap.
Zee menatap wajah Nunew.

Zee tersenyum dan mencium dahi Nunew.
'Wajahnya sulit dikatakan cantik ataukah tampan. Dia sangat cantik dan juga tampan disaat bersamaan. Tapi mengapa nasibnya tidak seindah wajahnya? Apakah aku penyebabnya, ataukah ini adalah takdirnya? Aku akan melakukan apapun agar selalu melihat senyumnya yang manis. Hia sangat mencintai Nhu.' ujar Zee dalam hati.

Zee kembali mencium kening Nunew dan melepasnya setelah beberapa detik.

Zee sedikit menggeser tubuhnya dan menciumi bibir Nunew.
Nunew terbangun karena ciuman Zee.

"Bangunlah, sudah siang." ujar Zee sambil mencium bibir Nunew.

"Agh Hia, Nunew masih mengantuk." ujar Nunew dan mempererat pelukannya pada pinggang Zee.

"Kita harus kerumah Mark sekarang." ujar Zee dan mencium bibir Nunew lagi.

"Hiaaa.. Bisakah sebentar lagi saja?" ujar Nunew dan menenggelamkan wajahnya didada Zee.

"Atau.... Kau lebih suka kita lanjutkan yang kemarin malam?" ujar Zee dan menelentangkan Nunew lalu menciumi leher Nunew.

"Hiaa..." teriak Nunew sambil tertawa.

"Pilih mana? Rumah Mark atau..." Zee menatap tubuh Nunew dari atas sampai bawah.
Nunew membelalakkan matanya dan segera duduk.

Zee tertawa kecil dan ikut duduk dengan Nunew.
Zee menatap mata Nunew dengan tatapan menggoda dan Nunew pun merasa malu namun akhirnya mencium bibir Zee dan segera memakai selimut tipis untuk menutupi tubuhnya yang masih polos lalu berjalan ke kamar mandi.

Zee yang melihat itu hanya tertawa.

"Ternyata sifat aslinya sungguh imut dan lucu." ujar Zee dalam hati.

Zee pun turun dari tempat tidur mengambil celananya dilantai dan memakainya.
Zee keluar dari kamar dan mendengar suara air dari kamar mandi.

Zee mengambil ponselnya dan memesan makanan melalui aplikasi online.
Setelah selesai Zee kembali ke kamar dan memakai kemejanya tanpa dikancingkan.

Sekitar 30 menit akhirnya Nunew keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya dan bathrobe menutupi tubuhnya.

Zee melihat handuk dikepala Nunew yang ditata seperti gaya2 ala korea.
Handuk itu menutupi semua rambut dan dengan dua benjolan disisi2nya.

Zee tertawa terbahak2 melihat wajah Nunew yang seperti boneka.
Nunew bingung dan kesal karena Zee menertawakannya.
Nunew pun menpoutkan bibirnya.

Zee melihat lagi pada Nunew dan tertawa bertambah keras.
Nunew pun tersenyum, belum pernah dia melihat Zee tertawa sekeras itu.

Saking kerasnya tertawa, Zee hampir saja terjatuh dari kursi, airmatanya mengalir dari mata Zee.
Zee berusaha meredam ketawanya.
Zee memegang dadanya yang terasa sesak, hingga akhirnya Zee berhenti tertawa dan menghapus airmatanya.

Nunew menghampiri Zee dan memukul bahunya lalu berlari ke kamar.

Entah apa yang merasuki Zee hingga Zee kembali tertawa menerima pukulan dari Nunew dan caranya berlari karena malu.

Dengan terseok2 Zee masuk ke kamar mandi., suara ketawa Zee masih terdengar samar2.

Nunew didalam kamar duduk disamping tempat tidur lalu membuka handuknya dan mengusap2kan handuk itu kekepalanya agar kering dan Nunew tersenyum, lalu Nunew pun memakai pakaiannya.

Tak lama Zee masuk ke kamar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, Zee melihat Nunew berdiri di depan cermin dan menyisir rambutnya.

Zee menghampiri Nunew dan memeluk Nunew dari belakang.

"Bagaimana bisa kamu selucu itu, Nhu?" ujar Zee sambil melihat bayangan Nunew didalam cermin dan Nunew hanya tersenyum.

Tak lama kemudian bel pintu berbunyi dan mereka berdua melihat pada pintu.

"Pesanan Hia datang, kau ambillah, Hia akan berpakaian dulu." ujar Zee dan mencium pipi Nunew.
Nunew pun berlari keluar kamar.
.

Di rumah Mark sudah berkumpul Zee, Nunew, Max dan Net.
Mereka membicarakan strategi agar Zee bisa masuk ke mansion Lian dengan selamat.

Setelah itu mereka pun bersiap.
Zee dkk kecuali Nunew. mengendarai 8 mobil bersama anak2 buah Mark.
Sementara Nunew tinggal dirumah Mark dengan penjagaan ketat.

Sesampainya disana mereka semua turun dan memegang senjata masing2.

Zee berjalan paling depan dengan Mark, Max dan Net dibelakangnya.

"Keluar kalian semua. Ada yang akan aku sampaikan." teriak Zee.

Tak lama kemudian para penghuni mansion itu keluar dan melihat pada Zee dan menodongkan senjata mereka.

"Aku sebagai saudara Lian... Akan mengambil alih mansion ini dan segala isi serta bisnis yang Lian kerjakan. Jika kalian tidak suka, keluar sekarang juga." teriak Zee lagi.

Mereka semua terdiam lalu berbicara satu sama lain.
Tak lama mereka semua menurunkan senjata mereka dan mengijinkan Zee dkk masuk.

Setelah sampai di teras mansion itu Zee menghentikan langkahnya.

"Mulai sekarang aku Zee Pruk Panich yang akan memimpin kalian." ujar Zee dan masuk kedalam mansion itu.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

700

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang