"mau kemana udah rapi rapi?"
"Loh bukan nya kemaren aku janji mau bawa kamu sama Yoon untuk healing?"
"Aa, aku kira kau hanya bercanda, ya sudah aku siap siap dulu nee"
Naya naik ke kamar atas untuk membangunkan putra nya dan menyiapkan kebutuhan mereka saat healing nanti.
Sedangkan Jimin memanaskan mobil dan sedikit membersihkan mobil nya.
"Yoon, kajja bangun mau ikut ga?"
"Eumm.... Mau kemana eomma? Yoon ngantuk huwaaa"
Jawab nya sambil menguap dengan wajah yang masih bener bener ngantuk.
"Kita healing, appa kan udah janji kemaren appa udh janji hm? Kajja"
"Eum nee nee Yoon bangun"
Naya menuntun Yoon untuk turun sambil membawa beberapa barang di tangan nya.
"Appa... Mau kemana sih? Yoon masih sangat ngantuk huwaa"
"Eohh jagoan appa, kita kan mau healing sayang, katanya kemaren Yoon pengen main di pantai bukan? Jadi kajja kita ke sana"
"Wahhhh!! Pantai? Benarkah Yeay akhirnya makasih appaaa, kajja eomma kita pergi sekarang Yoon tidak sabar"
"Ya sudah kajja, sini sayang ada yg bisa aku bantu?"
"Tidak perlu, ini hanya beberapa cemilan saja kok bisa aku pegang"
Skip pantai.
Naha memandang pantai dengan air yang berwarna biru begitu jernih dan angin yang menyelimuti tubuh nya.
Tapi walaupun begitu, Naya benar benar tidak tertarik untuk mendekati nya, sejak kecil memang ia tidak bisa berenang apalagi ketika melihat air yang tampak tenang tapi menghanyutkan.
"Appa eomma, kajja kita main air pasti sangat segar, lihat di sana ada ombak kecil, itu sangat seru"
"Eomma di sini saja, Yoon main sama appa saja yaa"
"Kajja, ikutan lah bersama ku, tidak apa ada aku"
"Anniya oppa, aku tunggu di sini saja pergilah ajak Yoon"
"Mana mungkin aku bisa meninggalkan istri ku sendirian di sini"
"Ada aku"
Jimin dan Naya menoleh ke belakang saat mendengar suara wanita yang tidak asing.
"Seulgi?"
"Nee ini aku, haii apa kabar? Kalian tampak sangat sombong ya akhir akhir ini, waktu di supermarket waktu itu aku memanggil Naya tapi tidak ada respon"
"Ah benarkah? Mianhae aku tidak mendengar nya"
Jimin menatap Seulgi dengan tatapan datar nya, tapi ia ingat perkataan Naya bahwa sudah bukan waktu nya memiliki prasangka buruk ke orang lain.
"Naya biar lah bersama ku di sini, kau mau main bersama anak mu kan? Main lah"
"Nee, aku sama eonie seulgi saja, tidak apa"
"Baiklah, Seulgi jaga Naya, ingat jangan sentuh Naya sedikit pun"
Seulgi hanya mengangkat kedua bahunya dengan senyuman manis tapi menajiskan :v
Skip beberapa saat Jimin dan Yoon bermain air, sedangkan Naya juga mulai bermain air dengan Seulgi, begitupun dengan Jimin ia melihat istrinya yang sudah mulai main air, lekas ia mengajak anak nya untuk menghampiri istri nya.
"Jim, lihat lah istri mu sangat cupu, masa iya aku mengajak nya berenang tapi dia tidak mau"
"Bukan begitu eonie, tapi aku memang tidak mau saja"
"Kajja lah Naya, ada aku lohh ga akan ada hiu yang mau memakan wanita seperti mu kajja"
Seulgi menarik tangan Naya untuk masuk ke dalam air, awalnya hanya di daerah yang rendah, tapi lama kelamaan seulgi membawa Naya ke arah yang mulai dalam.
"Eonie, sudah sampai sini saja aku tidak terlalu pandai berenang"
"Baiklah tidak masalah kajja kita berenang"
Saat ombak mulai datang, Seulgi malah berenang untuk ke dasar, sedangkan Naya yang masih berusaha untuk tidak semakin ke tengah.
"(Ya Tuhan bagaimana ini, kaki ku sangat kaku, aku tidak bisa menggerakkan nya)"
Ucap Naya membatin sembari berusaha untuk ke dasar.
"Dimana Naya? Kenapa kau kesini sendiri?"
"Naya, di sana katanya dia masih mau berenang, dan malah menyuruh ku untuk membuat kan makanan siang untuk mu dan anak mu"
Jimin menatap Seulgi dengan tidak percaya, tapi ia kembali mengingat perkataan Naya.
"Kau mau makan apa hm? Biar aku siap kan"
"Eum makan masakan yang di masak Naya tadi saja, tidak perlu repot-repot untuk membuat kan nya"
"Appa eomma mana? Yoon mau di suapi eomma"
"Eomma masih bermain air di sana, jagoan sabar nee nanti eomma pasti akan ke sini"
Jimin kembali memandang pantai yang indah, tapi tatapan nya beralih pada sekumpulan orang yang berada di dasar sana.
"(Mereka sedang apa, ada apa di sana kenapa tampak ramai sekali)"
"Ini makanannya"
"Ah letak di situ aja, aku ingin kesana dulu, Yoon kamu di sini dulu ya"
Jimin berjalan ke arah beberapa orang sedang berkumpul di pinggir pantai.
"Mohon maaf, ini ada apa ya?"
"Ohh itu mas, tadi ada orang yang tenggelam di sana, seperti nya dia tidak bisa berenang"
Mata Jimin langsung membulat dan beralih ke arah orang orang itu, sampai di situ ia langsung menyingkirkan mereka semua.
"N-naya"
"Anda kenal dia tuan?"
"Dia istri saya, astaga kenapa bisa seperti ini?"
"Sepertinya dia memang tidak bisa berenang, kenapa anda membiarkan dia berenang?"
"Chagia kau dengar aku? Heii buka mata mu lihat aku, sayang? Sayang kau dengar kan, Naya?"
Jimin mencoba memompa dada Naya untuk membantu pernafasan nya.
"Naya kau bisa mendengar suara ku kan? Naya bangun"
Jimin menggendong Naya untuk ke mobil dan membawanya ke RS terdekat.
Sampai di sana Jimin benar benar panik, karna dirinya tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi.
"Kenapa kita di sini appa?"
"Jagoan sabar ya, eomma ada di dalam jadi kita harus menunggu sampai eomma keluar"
"Eomma kenapa appa? Eomma sakit?"
"Nee, jagoan bantu doa ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
"APPA KU TERNYATA SUAMI KU?"
General Fictioncinta itu buta, sama halnya seperti kisah dari seorang gadis tengil satu ini yg jatuh cinta kepada appa angkatnya sendiri, konyol bahkan sumber dari segala emosi, tpi siapa sangka jika appa nya juga menyukainya? Cerita berdasarkan imajinasi author s...