Deon akhirnya bisa bebas jalan jalan keluar di sekitar mansion Leon.
Ya itu karena Leon mengijinkan nya keluar,tp tetap dijaga ketat oleh bodyguard yg banyak.
Di setiap sudut rumah pasti ada saja bodyguard dan maid yang siap sedia.Termasuk si Sadan yang membuntuti sang majikan dari belakang.
"Hey,bisakah kau berhenti mengikuti ku?"
Tanya Deon risih.
"Maaf tuan,tapi tuan Leon sudah menyuruh saya menjaga anda"
Jawab Sadan sambil menunduk hormat.
"Huft,panggil aku Deon jangan tuan.aku tidak mau terlihat tua kau tau"
Ucap Deon sambil cemberut.
"T-tapi tuan..."
"Oii!"
Potong Deon kesal.
"B-baik Deon"
Balas sang bodyguard.
Raut wajah Deon seketika berubah menjadi ceria kembali.
Ia melanjutkan jalan jalan di taman depan mansion Leon yang begitu luas.Dilihat nya ada seorang maid yang sedang merawat bunga bunga taman.
Sebelum ia menghampiri sang maid tiba tiba....*Brukk
Deon terjatuh karena tersandung saat berlari kecil.
Uhh rasa nyeri dan sakit di kaki sangat hebat.
Hole nya seketika berkedut kedut kesakitan.
Mata nya juga berkaca kaca menahan sakit yang ia rasakan."Tuan!"
Teriak maid dan Sadan bersamaan panik.
"Astaga tuan kau tidak apa apa?"
Tanya sang maid panik sambil memeriksa kaki Deon yang terluka.
Sadan dengan sigap pun menggendong Deon ke arah Punjung yang ada di sisi taman."Shhtt aww sakitt"
Rintih Deon saat sang maid membersihkan luka nya.
"Aduhh tuan,kalau tuan Leon tau kita bisa di marahi habis habisan"
Ucap sang maid panik.
Entah kenapa Deon yang melihat maid tersebut langsung teringat sang ibu.
Dan seketika Deon tertawa kecil."Bibi kau mirip ibu ku ahaha"
Tawa Deon sambil melihat ke arah maid tersebut.
Sang maid pun membalas dengan senyuman dengan gelengan kepala kecil.
"Nahh sudah,lain kali tuan Deon hati hati ya"
Ucap maid tersebut sambil membereskan kotak p3k.
"Terima kasih bibi"
"Sama sama tuan,sudah sebagai tugas saya"
Ucap sang bibi sambil menunduk hormat.
"Jangan seperti itu bi,aku lebih muda dari bibi"
Ucap Deon sambil duduk tersenyum.
"Ada apa ini?"
Tanya seseorang yang berjalan menghampiri mereka.
Wajah dinginnya mendominasi aura aura gelap nya.
"L-leon..."
Ucap Deon sambil gemetar.
Sorot mata Leon membuat diri Deon menciut."Selamat datang tuan Leon"
Sambut sang maid dan Sadan sambil menunduk hormat.
"Pergi kalian"
Perintah sang tuan rumah.
"Baik tuan"
Sadan dan maid tersebut pun langsung pergi ke tempat lain dan meninggalkan sang empu dan tuan rumah berdua disana.
"Kenapa kaki mu?"
Tanya Leon dingin.
Dan tangannya jahil menyentuh luka tersebut."Shtt,jangan disentuh.itu sakit"
Aduh Deon kesakitan.
Tapi bukan Leon kalau tidak kejam.
Ia malah meremas luka Deon.
Hal itu membuat Deon merintih kesakitan."Arkhhh,ahh sakitt hikss"
"Manja"
Leon melepaskan cengkraman tangan nya dari kaki Deon yg terluka.
"Kembali ke kamar.bawa ini dan pakai"
Ucap Leon sebelum ia pergi.
Leon memberikan satu buah tas belanjaan ke arah Deon dengan cara melempar kan nya.Setelah Leon pergi mulai lah Deon mengucapkan sumpah serapah nya.
"Gak bisa lembut dikit napa huh?!"
Decih Deon kecil.
Deon pun akhirnya kembali berjalan ke arah mansion Leon dengan tertatih tatih.
Maid yang berada disana pun tidak berani membantu Deon.
Karena maid disana tidak diijinkan untuk menyentuh Deon tanpa ijin Leon."Ughh,aku benci kau Leon"
Batin Deon kesal.
====================>>>>
Tbc....
Vote kalau suka sm cerita nya ><
Thanks 💦🔞
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine 🔞🔥
Teen FictionWARNING B×B 🔞🔞🔥🔥 Leon Antarhest Atau kita bisa kenal Leon. Mahasiswa fakultas teknik . Memiliki rambut putih dan juga pupil mata berwarna hijau emerald. Sifat nya pemaksa dan juga dingin. Ia tidak peduli dengan siapa lawan nya , tapi jika sudah...