36. Intensif

18.8K 235 5
                                    

Sejak Abi memberikan cincin itu padaku, hatiku semakin tersangkut dengan nya. Dia begitu menganggap sebagai orang special meskipun dengan diriku dibalik topeng. Perlakuan nya, perhatian nya, bahkan nafsu nya yang dengan semangat di lampiaskan nya padaku.

Begitu terpasang di jari ku, cincin itu terlihat sangat manis disana. Begitu juga ungkap abi. Memang cincin ini bukan emas, tapi dari material yang kulihat, seperti nya ini tidak lebih murah dari emas. Aku yakin itu.

Aku yang awalnya tidak pernah mengajak abi duluan untuk bertemu, sekarang menjadi lebih agresif.
Bahkan begitu ketika abi memberikan cincin itu padaku, besok sore nya aku mengajak dia bertemu kembali.

"Om, ketemuan yuk"
"boleh. Kamu ga kuliah emang nya?"
"udah balik"
"kangen ya?"
"engggaaaaaa" jawab ku. Tapi aku yakin dia mengerti arti jawaban itu.

5 menit kemudian,
"40 menit  lagi om kesana ya sayang" balas nya.

Gila. Dia memanggil ku sayang. Aku tidak tau lagi harus berkata apa sekarang mendengar itu.

Aku bersiap-siap. Mandi, memakai sedikit parfum, juga hanya menggunakan baju longgar dengan boxer saja setelah nya.

40 menit kemudian.

*tok tok*
Aku langsung memakai topeng ku.
Ku buka pintu kamar.
Begitu ku buka, terlihat sosok pria kekar idaman ku sudah berdiri disana. Menggunakan kemeja flanel dengan celana jeans nya. Membawa sebuah paperbag berwarna coklat disana. Terlihat lebih bergaya hari ini.

Belum sempat ku sapa dan ku ajak masuk, dia langsung mendekat ke wajah ku, mencium bibir ku. Kami berpagutan disana. Aku sedikit kikuk melihat perlakuan nya itu hingga membuatku sadar, kami masih di pintu.

Ku mundurkan wajah ku.
"ih, belum di tutup" jawab ku malu. Untung nya tidak ada siapa siapa diluar sana.

Dia hanya tersenyum. Menunjukkan wajah sumringah nya.

"masuk om"
Dia masuk masuk kedalam. Juga menguncikan pintu kamar ku. Setelah itu membuka sepatu nya. Aku sedikit malu-malu saat itu akibat ciuman tiba-tiba nya. Padahal kami sudah sering melakukan lebih dari itu.

Dia berjalan mengarah ku. Memeluk ku dari belakang. Di ciumi leher ku penuh nafsu. Aku sedikit mengerang keenakan.
Ku pegang jari-jemari nya yang melingkar di pinggang ku.

Setelah puas menciumi dan menjilati leher ku, aku memutar badan. Belum sempat aku berbicara, langsung di ciumnya kembali. Kali ini bibir ku. Dilumat hebat oleh nya. Bahkan sesekali diludahi nya. Aku menikmati itu. Tangan ku hanya membelai kepalanya bagian belakang juga punggung nya.

"mmphhh,,,,"
"mmphhh"
"mmmhh"

Lidah kami terus berpagutan hingga puas.

"om dari mana? Bawa apa tadi?" ku tanya begitu dia berhenti melumat bibir ku dan sekarang menarik baju dan celana ku agar tanggal dari tubuh.

Aku telanjang sekarang. Dan dia masih berpakaian utuh.

Dia mendekat ke bungkusan paperbag coklat itu, lalu mengambil sesuatu didalam nya.

"om beliin kamu makanan tadi sambil arah kesini. Sekaligus ini" ucapnya.

Ku lihat, satu box makanan disana. Salah satu makanan khas Timur Tengah sepertinya. Ada nasi dan potongan daging serta acar disana.

Buku 2-  BUASNYA ABI-KU (Season 2 - FINAL)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora