36. Laut

654 56 3
                                    

Hallo apa kabar, so jangan di skip part yang ini soalnya sepesial banget untuk kalian 🤧💐💓💖











Di penghujung acara akhirnya para dewan juri memutuskan siapa saja yang akan  memenangkan lomba melukis SMAN 1 IC.
Kanara merasa sangat kesepian karena laut tidak masuk sekolah, dikarenakan cowok itu sedang sakit.

Kanara menopang dagunya dengan kedua Tangannya, menunggu panitia mengumumkan siapa saja yang memenangkan lomba melukis. 

"Oke langsung saja tanpa basa-basi, juara satu lomba melukis di raih oleh saudari kami...."

"KANARA THEA ALAYA!!!"

Berapa terkejutnya kanara, Ia berhasil mengalahkan ribuan anak-anak yang pandai melukis di SMAN 1 IC. Kanara tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan melangkah naik ke panggung.

Banyak yang kagum kepada kanara, bahkan tentang kanara yang mempunyai ayah itu pun banyak yang mengetahuinya. Sekarang tidak ada lagi yang berani mengolok-olok atau membully kanara, karena jika itu terjadi mereka akan berurusan langsung dengan ketua gang motor yang disegani di kota Mataram, yaitu Atra Senjaya.

Kanara hanya tersenyum menanggapi orang-orang yang memandanginya dengan tatapan tidak suka.



****

Kanara berlari cepat di lorong rumah sakit sambil membawa lukisannya, dan penghargaan lainnya. Berkat laut lah Ia bisa berada di posisi sekarang ini.

Sesampainya didepan ruangan rawat inap kanara kikuk, mengatur nafasnya yang memburu. Ia membuka pelan pintu ruangan Inap laut. kanara menautkan alisnya ketika yang dapati disana hanyalah dokter Erina.

Dokter Erina berbalik sambil berkata,
"Ehh ada kanara, lautnya keluar Ra mau cari angin katanya tapi sedari tadi belum balik"

Lun, lo kemana. Jangan bikin kanara khawatir kalo sampai terjadi apa-apa sama lo gua nggak bakalan maafin diri gua sendiri.

Kanara berfikir sejenak, prasaan cemas menghantuinya sedari tadi. Haruskah Ia menelfon Atra untuk mencari laut. Sampai pada akhirnya pantai terlintas dari otaknya. Segera mungkin kanara berlari keluar rumah sakit dan mencari taksi.

Di dalam mobil, kanara tidak berhenti menggigit kukunya. Tubuhnya bergetar hebat. 

Sesampainya di depan pantai kanara membuka pintu mobil taksi, lalu memberikan uang lima puluh ribu kepada sopir taksi tersebut.

"Makasih pak....."

"Sama-sama, hati-hati nak. Tarik nafas jangan terburu-buru...."

"Siap pak, sekali lagi terimakasih...." Ujar kanara lalu berlari ke pantai.

Untung saja di sore hari pengunjung pantai tidak ramai bisa dibilang tidak ada satupun pengunjung. tempat itu sangat sepi untuk Kanara yang suka keramaian.

Elaan nafas lega keluar dari bibir merah muda kanara, senyuman mengembang terukir jelas di bibirnya.  Embusan angin sore hari menembus, Kanara berjalan menghampiri laut yang tengah berada di ujung dermaga. Masih dengan menggunakan baju rumah sakit.

"Laut....." Teriak kanara dari kejauhan.

Merasa ada yang memanggilnya, laut pun menoleh ke belakang. Dari kejauhan Ia melihat kanara, laut membalas senyuman perempuan itu. Seraya melambaikan tangannya. 

DIA LAUT Where stories live. Discover now