²Cerita

98 9 0
                                    

"...Siapa kau?"

Udah, Kepo amat

-

"Y/n lu kemana aja ya Rabb lama banget, Ini udah 2 jam setelah pulang sekolah. Ini kita berdua rela nungguin lu 2 jam-an buat pulsekbar ye, Pak Manto sampe ileran nih nungguin engkau!" Saat balik dari gubuk rahasia itu, Y/n tak sadar telah meluangkan 2 jam untuk Ayu. Ia pun di ceramahi Milah sembari rambutnya di main2kan

"Pulsekbar apa?" Tanya y/n dengan watadosnya

Karena sudah lelah, Milah pun membanting y/n ke lapangan sekolah, Mukanya kini menyatu dgn tanah

"..Mbak?" Ucap Angin pelan dengan muka takutnya

"Udah ah! Biarin aja males ane sama orang spek y/n," Ucap Milah ingin pergi meninggalkan kedua temannya, Tetapi dengan cepat Angin menahannya

"Nape bocah?" Ketus Milah

"Lupa mau ngomong apa, Tau deh y/n nanti ku minta tolong pak Manto buat bawa pulang. Tasnya juga nanti ku kasih ke bapaknya" Ucap Angin berusaha untuk tidak meninggalkan nya

"YODAH CEPET SONO BILANG KE PAK MANTO NYAAAAAAQO" Ucap Milah dengan sedikit qolqolah

-

Kini mereka berdua akhirnya pulang dengan jalan kaki tanpa y/n, Perempuan itu terus menerus marah marah sepanjang jalan. Angin merasa ingin menyerah menasehatinya, Dasar cewek.. Oiya kan auth juga cewe, Eh gak sih org aku perempuan

"Buset, Ada cewe cantik" Ujar Angin pada Milah, Seketika Milah melirik Angin dengan sinis

Sedangkan yang di lirik hanya terkekeh dengan polosnya

"Yeuu dasar pucetbot, Sama aja semua cowok" Ketus Milah sembari melangkah berusaha meninggalkan Angin

"Bapak mu juga, Dong?" Tanya Angin singkat tetapi membingungkan

"Iya"

"...Kenawhy?"

"Pake nanya, Cowok breng$3* itu ngancurin hidup ku. Udah s3lingkuh, Tukang mab0ok, Gatau diri, Pokoknya segala tentangnya, Gw ttp benci.." Cerita Milah sembari berjalan, Angin menyimak penjelasan Milah dengan serius. Ia paham sekarang

"Terus.. Abang & Adek mu gimana..?" Tanya Angin pelan, Ia takut menyinggung Milah

Angin malah menerima kekehan pelan dari Milah, Ia pun berkata "Mereka mencari hidup baru sama sama. Kata tukang mainan langganannya sih, Mereka pergi dari daerah kita dan lebih milih cari kehidupan baru sama sama. Terus soal nyokap bokap gw.. Mereka cere dan jual rumah, Kata tukang ikan bokap gw ujungnya numpang di rumah saudaranya. Terus nyokap gw ngikut Abang Ade gw.. Eh, Maaf.. Kalau gw jadi curhat gini.." Cerita Milah panjang x lebar

Mereka berdua kini sedang menunggu jalanan sepi untuk menyebrang, Angin malah tertawa ringan dan mengambil sesuatu di saku nya

"Aku seneng kalo ada yang cerita dengan ku, Justru.. Rasanya kayak aku di anggap pendengar yang baik. Setelah aku ketemu sama kalian berdua, Aku sadar.. Tidak selamanya kita menderita. Awalnya, Aku hanya anak kecil yang memiliki sikap tidak mau bersosialisasi, Egois, Dan sombong. Karena perilaku ku sendiri, Aku mendapatkan karma. Kedua orang yang ku sayangi terkena musibah saat menaiki pesawat, Pesawat mereka jatuh dan tenggelam. Kini, Keberadaannya masih belum di temukan" Cerita Angin sembari membuka bungkus permen nya lalu di berikan ke Milah

"Jadi?"

"Kesimpulannya, Ya gitu~ Hidup kadang ga jelas. Kadang gelap kadang terang, Sebenarnya kita sedang di beri ujian sama Tuhan untuk menguji kesabaran kita." Sambung Angin sembari bersandar di tiang listrik(Heh nanti kesetrum)

"Boleh nyontek gak sih?" Tanya Milah, Ia malah menerima tawaan dari Angin

"Mana bisa!" Jawabnya, Gadis itu kembali melihat permen yang ia terima

"Lama banget, Gw beli minum dulu yak" Ucap Milah meninggalkan Angin menuju warung terdekat, Pemuda itu menunggu sang Milah kembali

Sembari menunggu nya, Ia menyapa beberapa orang yang lewat disana. Sungguh, Sore ini udara nya sangat sejuk. Sekolah mereka pulang agak telat di karenakan ujian mendadak

5 menit berlalu, 10 menit berlalu. Milah kembali dengan membawa dua buah secangkir jus buah

"Ambil, Mau ga?" Tawar Milah sambil menyodorkan Angin secangkir jus jeruk

"Terimakasih Mbah" Ucap pemuda itu sembari tertawa, Milah sangking badmood nya ia merasa malas untuk menjawab perkataan Angin

Lampu merah menandakan para kendaraan berhenti (iyakan?), Milah dan Angin pun menyebrang di zebracross, Hingga sampai lah mereka di Trotoar seberang. Mereka terus berjalan sambil berbincang-bincang menuju rumah Angin

Eee bagi yang baca part sebelumnya udah tau kan duo ceue ini di tawar tinggal di rumah Angin?🗿
Ok, Balik!

-

Srett

Pintu besar itu terbuka, Menampakkan Milah dan Angin yang sudah sampai rumahnya dan bergegas untuk mengganti baju

Di ruang tamu, Terdapat Tanteh Miyako yg sedang mengobati y/n di sofa

"Hehehe assalamu'alaikum Tan.." Ucap Milah dengan keringat dingin, Ia takut di marahi habis2an olehnya

"Lah? Mbak Milah Islam?" Ceplos salah satu pembantu disana, Seketika satu ruangan pun hening dan semuanya menatap pada Milah

"An-" -Milah

-

YO YO YOOO!! WKWK UPLOAD JUGA ANE, Pada kangen gaaaa???

Untuk chp ini singkat2 dulu ygy.. Karena disini auth cmn mau tunjukin keadaan dulu mereka:p

Yasudah lah~

ᥫ᭡Terima kasih sudah membaca! Janlup vote dan comment Yo nenh

Thanks and poy poy!♡

-Senin, 27 Maret 2023

I'm not into beban keluarga, But him.. · Muichiro Tokitou[Slow Up]Where stories live. Discover now