37. Laut

655 53 1
                                    

Isak tangis begitu hebat itu terdengar di telinga orang-orang disekitarnya.  Para warga menyelimuti jasad laut dengan dedaunan, bahkan darah cowok itu berhamburan di sepanjang jalan raya.

Para pengendara bermotor di stop, alhasil menimbulkan kemacetan yang sangat padat. 

"Laut, bangun. Mana janji lo yang nggak akan pernah ninggalin Kanara. Kenapa lo pergi secepat ini laut...."

"Tuhan, ambil saja nyawaku. Jangan nyawa laki-laki hebat ini tuhan...."

"Gua bodoh!!!!, Gua bodoh karena udah biarin lo beliin gua boneka beruang...."

Dan sejak kejadian ini, kanara sangat membenci boneka beruang. 

Kanara hancur, sangat hancur.

Dengan tangan yang bergetar hebat, kanara merogoh kantung celananya lalu berlari menjauh dari tempat kejadian.

"H-halo...."

Suara gemetaran dan tangisan itu terdengar di telinga Atra.

"Halo dek ada apa?"

"L-laut bang"

"Ngomong yang jelas, jangan terpotong-potong kayak gitu dek"

"Laut kecelakaan di lindas truk" ujar kanara dengan suara terpotong, dengan perasaan campur aduk. 

"Sherlock....."

Kanara mengusap wajahnya kasar, air matanya terus berkaca-kaca. Kanara meremas boneka beruang yang dia pungut tidak jauh dari tempat kejadian tersebut dengan wajah pucat.

Seseorang yang telah menyembuhkan lukanya, kini menjadi lukanya yang paling hebat. Laut mengingkari janjinya. 

Bahkan semesta pun ikut bersedih atas kehilangannya laut. Awan yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap.

Hujan membasahi tubuhnya kanara, di saat itu juga luka yang telah sembuh kini membengkak kembali. 

"Gua benci Semesta, kenapa lo pisahin gua dari orang yang paling gua sayang"

"Aku sangat menyesal dengan perbuatan ku selama laut masih hidup. Aku belum bisa membahagiakan dia Tuhan"

Kedua matanya memanas, dadanya kembali terasa sesak tubuhnya bergetar hebat. Kanara merintih, berteriak melampiaskan rasa yang dia rasakan. 

"Pembohong, Kenapa lo bohong sama gua lun. Mana janji lo yang nggak akan pernah ninggalin gua!!!" Kedua ujung mata perempuan itu mulai menetes, mengeluarkan air mata. 

Ia memukul jalan tol dengan kuat yang membuat tangannya terluka, untuk melampiaskan rasa sedihnya.

Kenapa mereka dipertemukan oleh semesta, jika di akhir kisah mereka harus berpisah.

Perlahan kanara menutup matanya, berharap ini semua hanyalah mimpi.


****

Laut di kenal dengan sosok orang yang lemah lembut, ramah kepada semua orang dan bersikap baik kepada semua orang yang ditemuinya. Tidak heran banyak orang yang ikut mengantarkan laut ke tempat peristirahatan terakhir cowok itu. Bahkan Humairah pun turut hadir di pemakaman laut. 

Kahfi mengusap air matanya, Ia tidak menyangka sosok pahlawan yang mengubah hidupnya dan adik-adiknya kini telah tiada. Terasa tidak adil, tetapi inilah takdir. 

Atra menyondorkan kertas yang berisikan pesan dari laut kepada Kahfi sebelum cowok itu meninggal. 

Untuk Kahfi adik kesayangan bang laut. 

DIA LAUT Where stories live. Discover now