04

11 1 0
                                    

Happy Reading💜💜🙏

.

.

.

"Yaudah, sayang kalo kamu udah tenang mamah mau balik dulu ke dapur ya, mamah mau masak". Ujar mamah sambil mengelus kepalaku.

"Iya mah". Jawabku

Mamah turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar lalu menutup pintu kamar dengan hati hati.
Setelah mamah keluar kamar, aku mengambil foto yang berada di nakas.
Foto tersebut adalah foto Bang Faza, aku memeluk foto tersebut dan menangis kembali.

"Hiks.... biasanya setiap aku sedih abang selalu ngehibur aku, sekarang kalau aku sedih lagi gak ada yang ngehibur selalu mamah sama papah yang ngehibur aku".

*****

Ting!!

Bunyi suara dering dari ponselku terdengar lalu aku mengambilnya dan melihat roomchat.
Aku terkejut setelah melihat siapa yang mengirimi aku pesan.
Dia itu....

Farel

"Kok dia bisa tau nomerku sih, padahal aku gak pernah ngasih ke dia". Rasa penasaranku tumbuh dan ingin menanyakannya pada farel saat ini.

Farel

P sv Farel
Ini nomernya Reyfa?

17.09

Iya, ini nomer gue
Kenapa kak?

17.10

Gk, gue cuman nge chat
Aja

17.10

Oya, kakak dapet nomer gue dari
Mana?

17.10

Dari temen lo gue minta
Ke dia

17.11

Oooo

17.11

Sepertinya dia mendapatkan nomerku dari Sandy kalo enggak Felis.
Lalu aku bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

~~~

Setelah mandi dan menggunakan piyama berwarna biru aku kembali merebahkan tubuhku di ranjang, aku merasa sangat lelah sampai sampai aku ingin tidur lebih cepat dari biasanya.

Aku bermain ponsel agar rasa kantuk ku hilang, aku membuka Line dan mengirim pesannya ke Sandy.

Sandy

Sandy
Lo ngasih nomer gue ke
Kak Farel?

17.31

Iya
Maaf ya fa dia maksa jadi
gue ngasih nomer lo ke
dia

17.31

Is lo kok gak ngomong dulu
Ke Gue??

17.31

Pliss maafin gue faa
Sebenernya gue mau bilang ke
Lo tapi Kak Farel ngelarang.

17.32

Maafin gue ya Reyfa

17.32
Read

Aku menghela nafas kasar, aku berpikir apa alasan farel melarang Sandy untuk memberitahuku.

Entahlah daripada memikirkan yang tidak penting mending aku mengerjakan PR saja supaya besok tidak dihukum.

Mengerjakan tugas adalah hal yg kadang kuhindari, gara² mengerjakan tugas membuat kepalaku puyeng apalagi tugas nya berupa matematika, kimia, dan fisika pasti langsung nyerah duluan padahal baru ngerjain.
Untung saja tugas yang kukerjakan saat ini adalah Sejarah, jadi aku tidak perlu berpikir begitu keras saat mengerjakannya.

Setelah selesai mengerjakan aku melihat jam weker yang ada di nakas samping ranjang.
"Ternyata sudah larut malam". Aku bergumam dan langsung merebahkan tubuhku lalu menggunakan selimut.
Aku tertidur dengan nyenyak karena aku benar benar capek sekali rasanya.

*****

Cklek!

Pintu kamarku terbuka dan seseorang pun masuk lalu menepuk pipiku pelan.

"Sayang, ayo bangun udah jam 6 kamu hari ini sekolah, nanti kamu telat loh". Sahut Mamah.

Aku terbangun dan tersenyum saat melihat mamah, "Iya mah".

Aku langsung bergegas untuk mandi.
Setelah mandi aku memakai seragam sekolahku lalu langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama.

"Pagi pah, mah". Sapaku sembari berjalan kearah mereka

"Pagi Sayang". Jawab mereka.

Aku mengambil selambar roti dan mengolesi dengan selai coklat.
Setelah itu aku memakannya.

"Rey, udah kan sarapannya? Yuk berangkat bareng papah, mobil kamu lagi ada di bengkel". Ujar papah.

"Iya udah kok pah sarapannya, yaudah yuk pah berangkat".

Papah dan aku pun berangkat.

*****

POV Farel Dzaky Pratama

Farel sudah bersiap untuk berangkat kesekolah sampai akhirnya ada hal yang mengganggu pikirannya.
Ia sedang mengingat gadis yang merupakan adik kelasnya.

'Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi kapan dan dimana?'. Pikirnya.

Tok..Tok...

"Zaky cepet berangkat nanti kamu telat loh, terus nanti sekalian anterin Bunda kerumah temen ya Ky". Perintah Bunda yang membuatku menyadarkan lamunanku.

"Iya Bun, Zaky otw".

Farel bergegas menghampiri Bundanya jika nanti tidak cepat² bundanya akan marah.

*****

Dikit dulu yaa dilanjutin lagi nanti di chapter selanjutnya:)
Soalnya ideku ilang gitu aja.

Jangan lupa tinggalkan jejak<3


My Angel [On Going]Where stories live. Discover now