Mwehehe 02

62 2 0
                                    

"Ha..lo?"

"...."

Tidak ada jawaban

"Halo siapa ya"

"...."

Masih tidak ada jawaban

Ketiga kalinya ingin mengucapkan halo, tapi tiba tiba…

"Hihihi

Merinding dengan suara tersebut dengan segera Rania ingin menutup telepon tersebut, tapi..

"Hahaha" tawa orang dari telepon tersebut yang terdengar familiar di telinga Rania.

Rania urungkan niatnya untuk menutup telepon tersebut.

Untuk memastikan Rania kembali bersuara, "Rena?"

"Ya bestie, ini gue Rena" jawab nya masih tertawa.

"Ih lu tuh ya ngagetin gue tau gak"

"Ya maap gak bermaksud kok" masih tertawa tapi gak kek tadi, "tapi tumben banget Lo Takut kek gitu ada apa tuh" sambungnya lagi 

"Gue tadi abis ngeliat bayangan dekat tangga bawah tanah, eh tiba tiba Lo nelpon terus kek gitu, mana gue sendirian lagi dalam ruangan"

"Haha, iya iya gue minta maaf"

"Iya in, eh tapi Napa lu ganti no lagi, perasaan Baru bulan lalu lu ganti nomor"

"Lah bukannya gue dah bilang ya pagi tadi sama Lo kalau gue ganti nomor lagi karna nomor gue tiba tiba rusak gitu aja"

"Mana ada Lo gak bilang apa apa tuh tadi pagi soal nomor ganti"

"Oh gitu ya, berarti yang gue ingat gue udah ngasih tau itu si Hany dong"

"Iya mungkin"

" Yaudah lah, btw disimpan yak nomor sahabat terbaik mu ini, okay itu aja Babai dadah"

"Iya bai"

Huh ada rasa lega juga setelah tau kalau yang nelpon itu adalah Rena. Rania Kembali melihat ke tangga tersebut sebentar dan kemudian kembali lagi ke pekerjaan yang harus diselesaikan.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5. Jam pulang kantor Rania jam 4 sore

Dan Semua karyawan sudah pulang, hanya tersisa Rania yang sedikit lembur untuk menyelesaikan pekerjaan nya hari ini supaya besok dia gak terlalu banyak kerjaan. 

Selesai dengan pekerjaannya, Rania sedikit merenggangkan badannya karena telah duduk cukup lama. Rania melihat jam yang ada ditangannya dan melihat jam pulang sudah lewat, ia bergegas untuk pulang.

Sampai di koridor, Rania melihat keluar cuara seperti mendung yang tidak lama lagi akan turun hujan.

"Wah harus cepat cepat nih biar gak kena hujan"

Rania dengan segera ke depan untuk mendapatkan taxi untuk kembali pulang.

Sesampainya di rumah, hujan pun turun sangat lebat.

"Huh Alhamdulillah, Untung sempat sampai rumah sebelum hujan"

Rania pergi ke kamar untuk membersih kan diri kemudian bersantai sebentar karena hari masih lumayan sore. 

Rania sedang membaca novel yang baru baru ini sangat disukai nya, tapi ditengah dia membaca tersebut, ketukan pintu terdengar di sela sela hujan yang deras.

Rania menoleh ke arah pintu, meletakkan hpnya ke meja kemudian pergi menuju pintu tersebut. Saat melihat sekilas dari jendela, dia pun segera membuka pintunya.

"Hany?"

"...." 

"Kenapa Han?, Ayo masuk dulu sini"

Mereka akhirnya masuk dan duduk di sofa ruang tamu tersebut. Rania sedikit heran ada apa dengan sahabat dia ini.

"Hany? Lo gak papa kan?"

"Gue..gak papa kok"

"Yakin? Tapi kok muka Lo malah mengatakan hal yang berlawanan, kenapa sini cerita sama gue"

"Gue gak papa, tapi…"

"Tapi apa?"

Hany menghela nafas panjang, kemudian dia membuka suaranya lagi. 

"jadi gini, gue kan lagi diperjalanan pulang buat kerumah nah terus nih tiba tiba aja ban mobil gue bocor ditengah jalan, padahal sebelum gue berangkat pagi tadi gue udah periksa ban mobil tapi entah kenapa itu ban bocor, kayanya ada orang yang sengaja hamburin paku di jalan deh"

"Kenapa Lo ke sini?" Potong Rania

"Ih jangan dipotong dulu lah gue kan belum selesai cerita nya gimana sih"

Rania terkekeh kecil melihat sahabatnya itu kemudian mengangguk kan kepalanya.

"Nah soal kenapa gue kesini itu karena di perjalanan gue lihat cuma rumah Lo doang yang dekat dengan lokasi bocornya ban mobil gue, jadi ya gue kesini deh gak mungkin kan gue pulang disaat ban bocor yang gede banget itu" sambungnya lagi

"Oh seperti itu" mengangguk tanda mengerti.

"He'eh"

"Tapi kok Lo datang muka Lo kek lesu gitu sih gue kira Lo kenapa Napa"

"Gue kedinginan makanya muka gue kelihatan lesu"

"Terus gimana?"

"Apanya"

"Ya gimana"

"Gimana apanya weh Allahu Akbar kalau ngomong itu yang jelas Nia"

"Hehe"

"Yee malah nyengir ni anak"

"Lo mau nunggu hujan reda terus pulang atau nginep di sini?"

Hany berfikir sambil memegang kepalanya.

"Kayanya nginep aja deh, males gue pulang, hujan juga kayanya gak bakalan reda, bisa bisa sampai besok ni hujan. Gak mau gue pulang, dingin terus ban mobil juga bocor, terus kalau dirumah juga gak ada orangnya mending gue disini"

"Oke kalau gitu gue siapin kamar buat Lo ya, Lo bisa mandi dulu"

"Makasih Nia-ku lope lope"

"Iya, udah sana mandi ntar masuk angin lagi"

….

Bersambung..

….

Don't forget to Vote and Comment
Jusseyoo

Ya ges ya

Thank you guys

Timtim from

Sifaaaa811

Thursday, 11 August 2022

""""

NSCITY
(Neutral Story CommunITY)

.

.

Publish tgl:
Selasa, 15 Juni
2023

HOPE AND HAPPINES Where stories live. Discover now