Sir| Jizan

712 18 0
                                    

JAGAT X JIZAN X KAVI



¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Klek..

"Hh.. J-Jagat ngh... udah hhh... ahh... saya hhh... mohon ngh...," mohon Jizan sembari menangis pelan merasa malu dengan tatapan mata Kavi yang terlihat kaget, tapi anehnya anak itu masih menuruti Jagat dan mengunci pintu gudang menggunakan kunci cadangan yang memang di milikinya untuk mengambil beberapa barang sekolah.

"Gila anjir lo, berani banget," ucap Kavi heran tapi masih segera mendekati Jagat serta guru bahasa inggris mereka, menatap jelas wajah galak gurunya terlihat begitu menyedihkan serta sangat jalang di bawah dominasi Jagat.

"J-jangan liatin hhh... saya ngh...a hhh.. hhh.. ngh... mau keluar hhh..," larangan Jizan segera berganti dengan desahan putus asa lagi, karena Jagat justru semakin mempercepat hentakan yang di lakukannya dari belakang.

"Ups.. sorry, bukan gue ya," ucap Jagat sambil tertawa keras melihat wajah Kavi yang terkena sperma Jizan, karena posisi temannya itu memang tengah berlutut untuk menatap wajah sang guru.

"Shit! Muka gue bangsat," umpat Kavi kesal dan memberikan tatapan tajam pada Jagat, tapi sang empunya justru malah menaikkan bahunya tidak peduli serta memaksa Jizan membungkuk di atas lantai di bawah mereka.

"Kasih hukuman ke dia aja, nih bersihin muka lo pake sapu tangan gue. Abis itu kontolin barengan aja, guru jalang ini perlu di bikin teriak kewalahan biar gak galak lagi," saran Jagat yang kini melemparkan sapu tangan pada Kavi, membuat sang empunya berdecak kesal dan Jizan yang mendengarnya berusaha untuk menjauhi kedua siswa gilanya. "Eiii mau kemana jalang?"

Karya aku.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora