Dua

3 0 0
                                    

Happy reading

Hari berikutnya,setelah Anin dan Naufal putus. Anin kira dia sudah tak akan lagi berurusan dengan monyet satu itu- Naufal. Namun fikiran itu sirna ketika dia sampai dikelasnya, dengan santainya Naufal duduk di atas meja miliknya.

Seketika Anin menghela nafas kesal,sepertinya hidupnya yang tenang tidak akan kembali lagi padanya.

"Hai cantik," ucap Naufal santai, seakan-akan tidak terjadi apa-apa kemarin.

Mendengar ucapan itu,Anin tidak menghiraukannya dan berjalan menuju tempat duduknya.

"Kamu kok ngga bales chat aku sih Nin, telvonku juga ngga dijawab?" tanya Naufal seraya turun dari meja Anin dan mendudukkan dirinya ditempat sebelah Anin.

"Masalah?" tanya Anin santai

"Ya enggak sih, kalo misalnya kamu ngga bales chatku dan ngga jawab telvonku karena masalah kemarin kan aku udah minta maaf sama kamu. Kamu harusnya tuh dengerin penjelasan aku dulu, bukannya malah kayak kemarin!" ucap Naufal dengan nada hampir marah.

Brak, Anin meletakkan pulpen yang tadinya ia pegang.

"Lo kurang jelas sama ucapan gue kemarin? Kita udah putus dan ngga ada hubungan apa-apa lagi diantara kita! Oiya apa kata lo? Dengerin penjelasan lo dulu? Sorry gue lebih percaya apa yang gue liat dibandingkan dengan penjelasan lo yang ngga berguna itu," ucap Anin dengan nada marah, "Sekarang lo pergi dari sini, jangan ganggu gue lagi"  lanjutnya.

Mendengar itu semua Naufal beranjak pergi meninggalkan kelas Anin. Saat didepan pintu kelas Rana yang ingin memasuki kelas, hampir tertabrak dengan tubuh besar Naufal.

"Kenapa tuh monyet?" tanya Rana pada Anin setelah duduk di bangkunya.

"Ganggu gue lagi," ucap Anin.

Hari masih pagi,namun mood Anin sudah buruk dengan kedatangan Naufal dikelasnya. Sungguh sial Anin hari ini.

"Dia masih ngejar lo?"  tanya Rana

"Hm"

Mendengar gumaman Anin, Rana sudah tau jika mood sepupunya itu sedang berantakan. Akhirnya dia tidak jadi menanyakan lebih lagi pada Anin, biar saja nanti Rana pasti akan tahu apa yang terjadi hari ini.

☃️☃️☃️

Hari pun semakin siang, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Waktunya para murid beranjak dari kelasnya dan mengisi perut mereka yang telah meronta-ronta ingin diisi dengan makanan.

Namun berbeda dengan kelas Anin, mereka masih mengerjakan ulangan matematika. Bisa dibayangkan bagaimana keadaan mereka kan, perut yang kelaparan namun otak masih harus berfikir untuk mengisi soal-soal matematika didepan mereka.

"Bisa meledak otak gue kalo gini," keluh Rana frustasi.

"Bu ini ngga bisa istirahat dulu apa Bu?" tanya Rana pada guru matematikanya.

"Ngga bisa! Udah cepat kerjakan, kalo belum selesai ngga boleh istirahat!" ucap guru matematika itu.

Mendengar perkataan tersebut seketika keadaan kelas dipenuhi dengan suara keluhan anak-anak.

"Udah jangan ngeluh mulu,kerjain itu soal!" ucap guru itu lagi.

Baru saja keadaan hening,namun seketika anak-anak dikelas dibuat terkejut oleh Anin yang berjalan santai seraya membawa lembar jawabannya kedepan.

"Nih Bu,saya boleh keluar kan?" ucap Anin

"Beneran kamu udah?" tanya guru itu penuh selidik.

Bagaimana tidak kaget, karena dia tau soal ulangan kali ini sangatlah sulit. Bahkan ada soal yang menjebak diantaranya, Rana saja belum selesai masa Anin yang tidak lebih pintar dari Rana sudah selesai. Rana memang murid terpintar dikelas tersebut,dan di susul oleh Anin, namun tetap saja mereka kaget.

Tanpa mendengar jawaban dari gurunya Anin berjalan menuju pintu dan hilang dibalik pintu tersebut.

Tujuan Anin kali ini yaitu kantin, perutnya sudah sangat lapar pasalnya dia belum sarapan dan buru-buru berangkat sekolah.

"Bu Anin pesen mie goreng ekstra pedes sama es teh," ucap Anin setengah berteriak.

"Siap neng"

Tanpa menunggu lama pesanan Anin telah sampai di mejanya. Sedang asyik-asyiknya Anin menyantap mie nya dia dikejutkan dengan suara berisik.

Hah itu beneran Naufal?

Kok mau sih sama nenek lampir?

Masa setelah putus sama Anin selera Naufal turun drastis sih?

Begitulah kira-kira pertanyaan yang dilontarkan murid-murid yang berada dikantin. Bagaimana tidak kaget melihat idola tampan mereka berjalan dengan menggandeng tangan cabe-cabean?

"Hai jomblo," sapa Kaila dengan nada mengejek.

"Kayaknya kesepian yah pacarnya gue ambil?" ucapnya lagi.

"Lah ada kuyang nih, mau maling apa lagi nih sekarang? Kolornya pak Bobon apa rambutnya pak satpam yang?" ucap Rana yang tiba-tiba datang dan langsung mendudukkan dirinya di kursi sebelah Anin.

"Siapa yang lo panggil kuyang hah?" tanya Kaila marah.

"Lah emangnya gue nyebut nama lo gitu,kalo lo ngerasa mah bukan urusan gue," ucap Rana seraya menyedot minuman milik Anin.

"LO! Tunggu pembalasan gue!" ucap Kaila kemudian meninggalkan Rana dan Anin yang masih asik memakan makannya.

☃️☃️☃️

Jam sekolah telah selesai, saatnya murid-murid dan guru-guru pulang ke rumah mereka. Begitupula dengan Anin dan Rana,walaupun mereka sepupu mereka tidak berangkat dan pulang bersama. Pasalnya Rana yang begitu lelet dan Anin yang tidak sabaran,jadi Anin tidak akan mau menunggu berjam-jam hanya untuk berangkat bersama Rana.

Saat ini Anin sedang mengendarai motornya dengan santai seraya menikmati suasan sore hari yang begitu indah ini. Namun saat Anin akan berbelok, tiba-tiba saja dari belakang ada yang menabrak motor Anin.

Dengan begitupun Anin terjatuh,dan naasnya lagi motor Anin menimpa tubuhnya. Bisa dibayangkan kalo kalian jadi Anin.

"Aws, ya Allah cobaan apa lagi ini?" gerutu Anin.

"Eh mba maaf saya nggak sengaja," ucap orang yang menabraknya tadi.

"Mas kalo naik motor yang bener napa sih, sakit semua ini badan saya!" ujar Anin marah.

"Iya mba saya minta maaf," ucap orang tersebut dan membantu Anin, "Sekali lagi saya minta maaf mba," lanjutnya

Setelah Anin melihat orang yang menabraknya tersebut, air muka Anin langsung berubah terkejut.

"Loh Anin, maaf ya Nin gue ngga sengaja beneran," ujarnya lagi.

"Huft kenapa sih kalo gue ketemu lo bawaannya sial mulu, udah bagus lo pergi dari hidup gue, kenapa sekarang balik lagi sih?" gerutu Anin kesal.

Pasalnya orang yang menabrak Anin itu orang yang dia kenal,dan yang merubah sifat Anin yang dulu menjadi yang sekarang.

Kira-kira pada penasaran ngga nih siapa yang nabrak Anin?

Kalo penasaran jangan lupa kasih vote dan komen jika ada typo atau ceritanya kurang nyambung.

Bye bye semuanyaaa

PMR (Perjuangan Mantan Rese)Where stories live. Discover now