03.

220 51 4
                                    

selama perjalan yang gatau kemana Jerico banyak meringis. Bukan karena sakit gara gara pergelangan tangannya dicengkeram dan ditarik sama Haedar, tapi karena tatapan dari siswa / siswi yang banyak memusatkan pandangan kearah mereka. Gimana gak dilihat kalau yang narik tangan Jerico itu Haedar coba?

Jerico melihat kearah sekelilingnya begitu mereka sudah keluar dari area gedung sekolah dan sekarang berada di taman belakang sekolah yang suasananya gak terlalu ramai. Bikin jerico bernafas lega.

Tapi begitu sampai Haedar langsung menghempaskan tangan jerico dan melihat dengan tajam. Niat jerico awalnya mau ngamuk, tapi gak jadi karna lihat wajah Haedar yang merah dan tatapannya yang tajam. Duh nyalinya ciut seketika.

"Beberapa hari ini gua ketemu lo terus, dan tiap ketemu lo bikin sial terus anjing" haedar buka suara. Jari telunjuknya nunjuk tepat ke wajah jerico.

Serem, god,  jerico pengen berak dicelana aja rasanya. Nyalinya kan kaya kerupuk kalau kena air, letoy.

"Lo juga kan yang ngadu ke guru BK kalau tadi gua ngerokok di kamar mandi?!"

Jerico melotot, serius kalau itu bukan dia! Mana berani jerico ngaduin Haedar ke guru BK.

"Buk—

"Gausah ngeles anjing! Lo kalau ada dendam ngomong langsung aja sini. Atau lo belum tau gua ini siapa?!"

Jerico memejamkan matanya begitu badannya didorong oleh Haedar sampai punggungnya menubruk pohon yang ada dibelakangnya.

"T-tau! Maaf deh" cicit Jerico pelan.

Haedar tertawa kecil kemudian membuka seragam putihnya menyisakan kaos hitam yang dipakai. Dan Haedar melemparkan seragam itu kearah Jerico membuat Jerico dengan sigap nangkap seragam itu biar gak jatuh ke tanah. Kalau jatuh kan kena lagi dia ;)

"Cuci sampai nodanya hilang, besok gua tunggu di rooftop istirahat pertama. Awas aja kalo telat, gua pastiin hidup lo gak aman lagi"

"Covernya sih sok galak,aslinya mah dugun dugun deketan sama crush" ucap Deo sambil ngaca dan nyisirin rambutnya.

Sebenernya dia lagi nyindir orang, tapi yang disindir pura pura cuek sambil lanjut main game.

"Baju lo kemana dar?" Ucap Deo lagi.

Haedar melirik sekilas kemudian balik lagi main game

"sok asik"

"Anjing lo! Gua masih kesel ya pas diesna kemarin lo gak nonton perform gua" amuk Deo, kemudian dia beralih kearah Ricky yang dari tadi diem diem bae fokus ke gamenya. Deo ngelempar sisirnya sampai kena kepala Ricky.

"Lo juga bocah! Disuruh dateng malah gak dateng, pengen gua gorok wajah lo berdua rasanya!"

Ricky ngelus kepalanya kemudian balik ngelempar Deo pake sisir tadi. Tapi langsung ditangkis pake Buku LKS sama Deo. Deo julurin lidahnya niat mengejek karena lemparan Ricky meleset.

"Gua kan udah bilang kalau ada urusan!" Jawab Ricky.

"Urusan ceunah, boong ie"  deo berdecak memandangi Ricky jutek. Sedangkan Ricky yang dipandangi begitu gak peduli dalan lanjut fokus ke gamenya lagi.

Entah dari kapan tapi sekarang Haedar sudah gak lagi memusatkan pandangannya kearah handphone-nya. Dia melihat kearah jendela yang memperlihatkan koridor sekolah yang sepi karena saat ini sudah masuk waktu KBM.

"Yo, kalau lo ditarik sama orang gak kenal terus disuruh sama orang itu buat nyuciin bajunya dan dibentak, gimana perasaan lo?" Tanya Haedar tiba-tiba.

Deo langsung senyum creepy dan merangkul pundak Haedar yang duduk di sampingnya.

"Lo kan tau gua rada galak, ya gua lawan dong orang jamet kaya gitu. Tapi berhubung lo bentaknya ke Jerico, dilihat lihat bocahnya kalem. Kayanya dia bakalan nurut deh"

Haedar melihat kearah Deo horor, temannya ini tau dari mana woy kalau yang dibahas itu Jerico?!

"Lo kok tau, njir"

Deo menepuk dadanya pelan, "apa sih yang Deo gak tau"

"Alah, lo pasti ngintip"

"Hehe, sebenernya tadi lagi nangkring diatas pohon. Diatas kalian, jadi gua lihat tuh momen momen uwu lo sama Jerico" jelas Deo.

Emang tadi selama jam istirahat dia gak ikut ke kantin bareng Haedar dan Ricky, malahan nangkrin diatas pohon di taman buat baca novel yang baru dia pinjem dari perpustakaan sekolah. Gatau apa faedahnya nangkring disitu kaya monyet, tapi ditengah tengah kegiatan baca Novelnya dia Melihat Haedar yang marah ke Jerico. Bukannya turun buat melerai si deo malah menikmati dari atas pohon, lumayan tontonan gratis.

"Gapapa dar, itung-itung ini lo lagi Pdkt sama Jerico"

"Gapapa dar, itung-itung ini lo lagi Pdkt sama Jerico"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selamat sahur teum!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

attentionWhere stories live. Discover now