Chapter 7

4.4K 537 48
                                    

"Hmmmm...bagaimana aku harus memulainya..." Kata Yoichi bingung sambil berpikir harus menjelaskan dari mana.

"Kemampuan itu bisa disebut Meta Vision, yg dimana bisa memprediksi pergerakan orang-orang yg berada di lapangan. Dengan kemampuan itu kita bisa memposisikan diri lebih dulu untuk mencegah lawan atau pun membantu rekan tim. Mungkin sebagai contoh, Nii-san." Kata Yoichi sambil menjelaskan.

"Eeehhh...pantas saja Sae sulit di kalahkan." Kata Bachira menyela penjelasan Yoichi.

"Yaaahhhh...karena aku tidak bermain sepak bola, jadi aku menggunakannya untuk membuat beberapa strategi." Lanjut Yoichi lagi.

Mereka yg berada di ruangan itu mulai mencerna informasi yg di berikan oleh Yoichi. Tentu saja kecuali Rin, Hiori, dan Nanase.

"Sebenarnya, aku ingin bertanya dari tadi. Kenapa kamu tidak bermain sepak bola seperti Sae dan Rin?" Tanya Reo yg penasaran sejak tadi.

"Eh, itu-" Kata-kata Yoichi tiba-tiba terpotong oleh Sae yg muncul.

"Itu karena Yoichi mempunyai tubuh yg lemah, sehingga dia tidak di perbolehkan beraktivitas berat secara berlebihan." Kata Sae yg memotong jawaban Yoichi.

Sae kembali menggunakan kemeja putih polos dan celana hitam.

Mendengar jawaban Sae, Yoichi hanya bisa memasang wajah cemberut karena pembicaraannya di potong.

Sae pun berjalan untuk duduk di sofa kosong yg berada di sebelah Yoichi.

"Eeehhh...sayang sekali, padahal kontrol bolamu tadi sangat mengesankan." Ucap Nagi kecewa.

"Hahahah...mau bagaimana lagi..." Balas Yoichi sambil tertawa pelan.

Sae dan Rin menatap Yoichi yg tertawa dengan wajah tanpa emosi. Mereka tahu, di balik tawa Yoichi, dia menyimpan rasa sedih dan kecewa.

Setelah itu, mereka pun mengobrol dan sesekali memberi Yoichi pertanyaan untuk mengenalnya lebih dalam, walaupun lebih banyak pertanyaan mereka di jawab oleh Sae dan Rin.

Jam menunjukkan pukul 9 malam, hujan mulai reda dan mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Sampai bertemu besok lagi di sekolah, Yoichi!" Kata Bachira yg penuh energi.

"Um, tentu." Balas Yoichi sambil melambai kepada Bachira, Chigiri, Kunigami, Reo, Nagi, Hiori, dan Nanase.

Setelah semuanya pergi, Sae, Yoichi, dan Rin kembali masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba telepon rumah berbunyi dan Yoichi memutuskan untuk mengangkatnya.

"Biar aku saja yg mengangkatnya." Kata Yoichi sambil berjalan ke telepon.

"Baiklah, kalo begitu aku dan Sae-nii akan membereskan rumah." Kata Rin sambil berjalan masuk ke ruang keluarga diikuti oleh Sae.

Yoichi pun mengangkat telepon itu.

"Halo?" Kata Yoichi memulai pembicaraan.

"Oh, Yoichi. Ini Ayah." Kata orang di telepon itu yg tidak lain adalah Ayah Itoshi bersaudara.

"Ada apa, Ayah?" Tanya Yoichi sambil sedikit tersenyum.

"Ayah dan Ibu tidak akan pulang selama seminggu, karena ada pekerjaan mendadak di luar negeri." Kata sang Ayah dari telepon.

"Oh, baiklah Ayah. Akan aku beritahukan kepada Nii-san dan Rin." Balas Yoichi kepada Ayahnya.

"Terima kasih, maaf karena kami jarang berada dirumah." Kata Ayahnya dengan sedih.

"Tidak masalah, Ayah." Jawab Yoichi dengan lembut.

"Kalo begitu, Ayah akan matikan teleponnya." Ucap sang Ayah.

"Baik, hati-hati di perjalanan." Balas Yoichi sebelum telepon mati.

Ketika telepon mati, Yoichi pergi menemui Sae dan Rin untuk memberitahu informasi dari Ayah mereka.

"Nii-san, Rin. Ayah bilang dia dan Ibu akan pergi ke luar negeri selama seminggu, jadi mereka tidak akan pulang ke rumah." Kata Yoichi.

"Lagi?" Tanya Rin sambil mengantar gelas ke dapur.

"Hm, ya." Gumam Yoichi merespon pertanyaan Rin.

"Mau bagaimana lagi. Ayah dan Ibu memang selalu sibuk." Tambah Sae dari dapur.

Tiba-tiba mereka mendengar suara telepon berbunyi lagi.

"Aku akan pergi mengangkat nya." Kata Yoichi berjalan pergi lagi ke telepon.

Yoichi pun mengangkat telepon itu.

"Halo?" Ucap Yoichi bingung.

"Hai, Yoichi." Kata orang dari telepon itu.

Yoichi tiba-tiba diam membeku mendengar suara orang itu dari telepon.

"Sudah lama aku tidak mendengar kabarmu." Kata suara misterius dari dalam telepon.

Yoichi hanya bisa diam membeku mendengar suara itu tanpa bisa bereaksi. Tanpa sadar napasnya mulai tidak beraturan dan tidak terkendali.

"Bagaimana kabarmu, Yoichi?" Tanya suara itu.

Disisi lain>>>

Sae dan Rin bingung karena betapa heningnya tempat Yoichi menjawab telepon. Mereka berdua memutuskan untuk pergi melihat keadaan Yoichi, mereka bingung karena melihat Yoichi hanya diam membeku di tempat tanpa emosi.

"Yo-nii? Ada apa?" Tanya Rin yg memutuskan untuk bertanya.

Tiba-tiba Yoichi melepaskan telepon dari tangannya, wajahnya memucat dan napasnya tidak terkendali.

Overprotective SiblingsWhere stories live. Discover now