CHAPTER 2

231 7 0
                                    


Kini geng sadewa sedang berjalan mengelilingi kota, berpatroli membantu polisi menyelesaikan kan tugas.

Dan juga serta niat mereka yang me cari keberadaan terbios.

Saat sedang berjalan di persimpangan lampu merah, baron melihat seorang menggunakan motor nya dengan logo stiker pada tanki motor itu.
Yakni adalah logo terbios.

"wehh!, komplotan terbios!.." sentak baron.

Sontak anak sadewa terkejut dan langsung mengikuti arah orang itu pergi.

Sedangkan orang yang di incar pun sadar bahwa ia telah di buntuti oleh
Geng sadewa.

Sontak orang itu pergi ke persimpangan jalan.

Kini ia semakin bingung karena tepat di depan nya ada geng lain yang menuju ke arah nya.

Motornya terhenti, lantas ia bingung kepada tujuan arah nya sekarang.

Tepat di belakang dan depan nya ada kedua geng yang berbeda.
Ia terpaksa berhenti di tengah gerombolan geng itu.

Ia turun dari motor dan melepas helm yang ia gunakan.

"mampus gue..." batin zera berdecak

Dengan cepat kedua geng itu turun dari motornya masing masing.

Alaska berjalan mendekat, begitu pula dengan devan.
Yang selaku ketua terbios.

Devan tersenyum sirik menatap zera.

"apa mau kalian?.." ucap zera, spontan.

"ga usah sok polos!!.., lo komplotan terbios kan!" teriak alden dari jauh.

"gue?.., ck!. Najis buat jadi anggota mereka!" sentak zera, menjuk wajah devan.

"ga usah lagu lo.." desis devan.

"gue ingatin ke sekalinya. Gue mantan terbios, untuk pertama dan terakhir kalinya. Gue ga akan pernah mau jadi bagian mereka lagi..!"

"lo ngomong apa!" sentak devan.

"gue bilang-"

Plak!

Satu tamparan melesat di pipi kiri gadis itu.
Sontak sorot mata tajam menatap ke arah devan.

"lo bisa gak, jangan main kasar sama perempuan!" ralat Alaska.

"kenapa lo ga terima?" ucap devan dengan nada songong.

"lo-"

" ga usah sok bela gue..!" ucap zera tiba tiba.

Sontak alden menjadi geram, dan membalas ucapan zera.

"woi, lo cewek ga usah sok jual mahal
Deh. Sukur juga di belain!.." kesal alden.

Bugh!

Plak!

Tanpa pikir panjang  zera langsung membalas pukulan devan.

"gue bukan cewek alai!.." ralat zera.
Dengan wajah datar nya.

Membuat anak sadewa jadi tercengang.

Devan yang terkena pukulan zera, sontak menyeka sudut bibir nya yang berdarah.

" brengsek lo!.., cewek sialan!" geram devan.

"YANG SEHARUS NYA PATUT DI BILANG SIALAN ITU ELO!.." Geram zera.

Bugh!

Bugh!

Zera memukul devan bertubi tubi namun tak ada balasan dari cowok itu.

"woi bos!, kok lo ga balas sih!.." ucap salah seorang anggota terbios.

"lo bisa pukul gue sesuka lo zer..." batin devan berdecak.

***

Oke jangan lupa vote!

Like sebanyak banyak nya yah

Dukung terus supaya semangat ngetik nya!

😁😁😁♥️♥️♥️

alzera Where stories live. Discover now