BEBANKU BERAT

17 1 0
                                    

BAB 1

29 Maret..

Suara keras pagar yang ditarik dengan paksa, memaksa seorang gadis membuka kedua bola mata. Detik yang lalu ia masih belum sadarkan diri, masih dalam mode tidur nyenyak, tapi sekarang, sebuah suara yang lumayan keras menggangu istirahatnya. Gadis itu kemudian membalikkan tubuhnya, kembali mencari posisi yang lebih nyaman untuk membawanya kembali dalam tidur yang nyenyak. Namun sayangnya, tidak berhasil.

Tangan mungilnya kemudian menjelajahi kasurnya, mencari benda bentuk persegi. Setelah menemukan, ia menyalakan dan membuka sebuah aplikasi, mencari tahu apakah ada yang mencarinya.

Sayangnya, tidak ada pesan masuk dari teman-temannya, melainkan sebuah pesan dari kontak yang akhir-akhir ini, ia hindari.

Alana Gresiella gadis fakultas teknik, jurusan teknik elektro yang sedang berada di penghujung kuliah (Semester Akhir) masa yang sulit untuk seorang Mahasiswa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alana Gresiella gadis fakultas teknik, jurusan teknik elektro yang sedang berada di penghujung kuliah (Semester Akhir) masa yang sulit untuk seorang Mahasiswa.

Pak Angga adalah dosen pembimbing utama dari penelitian yang Alana kerjakan. Dosen muda yang perfeksionis nan produtiv yang ada di jurusannya. Banyak mahasiswa yang menghindari dosen ini karena sifatnya itu, walau begitu, diluar kelas pak angga adalah orang yang ramah dan sangat baik.

Dihari sebelumnya, Alana telah melakukan bimbingan dengan pak Angga, hasil bimbingan itu adalah merombak semua code yang telah ia buat, padahal Alana sudah beberapa kali merombak programnya demi menuruti kemauan pak Angga, namun ada saja hal yang membuat dosen itu merasa kurang puas hingga meminta Alana memperbaik hasil datanya lagi dan lagi.

Kepala Alana jika di ibaratkan sebagai balon, yang pak Angga tiup terus nantinya akan meledak. Yang membuat Alana tambah kesal, karena pak Angga tidak berhenti menanyai Alana tentang progresnya setiap pagi dan sore. Rasanya sedang di teror.

Rasanya Alana ingin mengatakan jika ia tidak bisa di teror terus seperti ini, tanpa menanyai progresnya setiap hari, ia akan selalu mengerjakan penelitiannya, beri sedikit waktu untuknya. Karena yang ia kerjakan adalah memperbaiki sebuah program, bukan suatu kalimat yang bisa selesai dengan cepat. Program yang ia tulis belum tentu berhasil, ia harus mencari setiap kesalahan yang butuh banyak waktu. Terlebih untuk dirinya yang tidak memiliki kemampuan lebih dalam menulis program.

Alana mendengus kesal, ia tidak membuka pesan dari pak Angga, membiarkanya begitu saja, karena dirinya tidak punya jawaban. Alana malu melaporkan jika ada masalah dengan alat yang ia buat, karena ia sudah terlalu sering melaporkan masalah.

Alana melempar ponselnya ke samping, kembali mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Mencoba melupakan pesan yang dikirim pak Angga untuknya. Namun tidak berhasil, pesan itu terus memenuhi otaknya. Hingga Alana muak, ia bangkit dan Bersiap-siap untuk ke kampus.

***

"Ini kok gini sih?" keluh Alana setelah melihat programnya terus memberikan pemberitahuan kesalahan, dari kemarin hanya itu yang ia lakukan, mencari kesalahan demi kesalahan yang di keluarkan program code yang ia buat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Code is My ProblemWhere stories live. Discover now