ENAM

181 30 10
                                    

Maaf

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Maaf. Telat!

Gak diedit. Jadi bantuin cari typonya ya?

Siram siram siram 🌧️🌧️ 🌧️
biar makin mekar di kolom komentar

———

Happy Reading

☔☔☔

Baru saja aku memarkirkan mobilku di carport rumahnya Aqilla. Nyonya rumah ini sudah menyambut kedatanganku diteras depan. Serasa bahwa, kehadiranku benar-benar sedang dia tunggu.

"Hai,, nyonya Cavaan." Sapaku, memanggil nama belakang keluarga suaminya.

Wanita berlesung dagu dengan satu anak itu, tersenyum manis, mendengar candaanku. Dia segera menggiringku masuk kedalam rumah mewah nan megahnya.

Jujur ya, setiap aku main ke rumah Aqilla dan Daniel, aku selalu terkagum-kagum dan pandanganku sangat dimanjakan dengan interior rumahnya.

"Gue kira lo berangkatnya mau bareng Zulfa." Aktivitasku dalam mengabsensi furniture rumah Aqilla, terpaksa berhenti, lalu menengok pada pemilik rumah ini.

"Gue gak bilang dia, mau main kesini."

"Tapi gue semalem ngasih tau dia, kalo lo mau main kesini. Terus gue ajakin dia deh. Noh anaknya juga udah di dalem, lagi main sama Jonash." Dia menyebut nama anaknya.

"Qill.. Ah! Lo mah gak asyik. Tujuan gue kesini kan mau cerita empat mata sama lo.." Gagal sudah rencana curhatku soal Dimas ke Aqilla kalau ada Zulfa disini.

"Emang kalau ada Zulfa gak bisa cerita?"

Bisa. Tapi kan, bakal rumit kalau Zulfa tahu. Andai saja Aqilla tahu akar permasalahan yang aku punya, mungkin dia tidak akan melayangkan pertanyaan bodoh itu.

"Au ah!!" Dengkusku, seraya berjalan lebih dulu masuk ke dalam.

Di ruang televisi milik keluarga kecil Aqilla, aku sudah melihat Zulfa sedang bermain Puzzle kayu bergambar hewan bersama Jonash disana. Melihat kedekatan Zulfa dan Jonash, membuat aku iri. Pasalnya aku tidak sejago Zulfa dalam mengambil hati anak kecil, apalagi anak kecilnya laki-laki.

Ingat kejadian tadi pagi di taman, anaknya Dimas sama sekali tidak mau melirik kearahku.

"Hello Jo.. I have something for you." Teriakku ceria, seraya mengangkat goodie bag yang aku jinjing sejak tadi.

Hello Past!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant