1

2 1 0
                                    

Pagi itu jungkyo terkejut kala melihat seorang gadis tengah berdiri di depan kelas dan di sampingnya ada seorang guru wanita berumur 30 an tahun tersenyum ke arah murid-murid yang tengah duduk rapi di bangku masing-masing. "Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru, pindahan dari Gwangju." Jelas guru itu membuat seisi kelas membicarakannya kagum.

Jungkyo si murid yang baru saja bangun itu hanya memangku wajahnya sambil memperhatikan gadis lugu di depan sana. Namun saat itu, seisi kelas cukup tertegun ketika sang guru meminta gadis itu buat perkenalkan diri, tapi dia malah masih terdiam dengan senyumannya, pada saat itu juga guru itu pun menepuk bahunya hingga membuat dia tersadar kembali. Lalu yang di lakukan gadis itu adalah mengeluarkan sebuah buku, lantas menuliskan sesuatu kemudian setelah itu dia menunjukkan hasil tulisnya kepada semua murid di sana.

"halo nama saya Ahn Hyunjae. Saya harap semuanya mau berteman dengan saya. Terima kasih, salam hangat" itu adalah kalimat yang di tuliskan gadis bernama Hyunjae di dalam satu lembar kerta buku. Semua murid bahkan guru ikut terdiam, mencerna sesuatu yang terjadi di hadapan mereka. Tapi detik kemudian murid-murid itu berikan tepik tangan seraya tersenyum, mungkin hanya jungkyo lah yang saat ini hanya terdiam memandang heran gadis itu.

Selesai memberi penyambutan, sang guru menyuruh Hyunjae untuk duduk di samping jungkyo yang kebetulan kosong. Hyunjae berjalan dengan senyuman merekah, mengundang beberapa teman kelas menatapnya hingga ia berhasil duduk di samping jungkyo

"anak-anak, Hyunjae adalah gadis tuna rungu. ibu harap kalian bisa berteman dan tidak membicarakan kekurangannya, ya." Ucap guru itu mengundang perhatian kelas.

Saat jam pelajaran berlangsung, jungkyo merasakan sesuatu yang sedang merabanya. Lantas ia menoleh, mendapati Hyunjae yang tengah memberikan coklat kepada jungkyo.

Jungkyo tertegun melihatnya, kemudian tidak lama dari itu ia menerima pemberian coklat dari Hyunjae. Membuat senyuman Hyunjae mengembang dengan sempurna, "T-terima kasih" balas jungkyo.

Jam istirahat sekolah akhirnya telah tiba, murid-murid SD sedang membawa bekal untuk menyantapnya saat pembelajaran selesai. Hyunjae dan jungkyo pun bersamaan membuka kotak makan siang mereka, kemudian jungkyo memandang menu makanan Hyunjae begitupun sebaliknya.

"Wah, ibumu pasti memasaknya dengan enak" ucap jungkyo mencoba untuk mencairkan suasana. Namun Hyunjae hanya menatap wajah jungkyo dengan kepalanya yang sedikit miring, seolah mencoba memahami apa yang di bicarakan jungkyo.

Jungkyo lalu tersadar, kemudian ia menepuk jidatnya karena merasa lupa. Setelah itu jungkyo meminta buku catatan Hyunjae untuk mengulang apa yang dia katakan.

"Wah, ibumu pasti memasaknya dengan enak" tulis jungkyo dengan gambaran senyuman emoji di bawahnya.

Hyunjae merasa sangat senang dengan sikap jungkyo padanya, dia mengangguk ceria lantas memberikan satu lauk ke dalam bekal jungkyo.

Jungkyo terdiam sejenak, setelah itu dia pun tertawa di ikuti oleh hyunjae

*****

Semenjak kehadiran Hyunjae di hidup jungkyo. Kini ia merasa bahwa dirinya sedikit dewasa seperti apa yang di katakan sang ibu, jungkyo bahkan di bantu ibunya untuk belajar bahasa isyarat agar pertemanannya dengan Hyunjae jadi lebih nyaman.

Jungkyo diam-diam masuk kelas khusus bahasa isyarat dari Hyunjae. Dia tidak mau memberi tahukan sebelum hari ulang tahun sahabatnya.

Saat liburan telah tiba, jungkyo mengajak Hyunjae bermain ke sebuah taman wahana. Mereka hanya menaiki wahana-wahana yang tidak terlalu berbaya bagi usia mereka.

Tawa penuh keceriaan mengudara mengisi suasana jungkyo dan Hyunjae ketika bermain kuda-kudaan yang berputar itu. Mereka bahkan berlarian sambil memegang gulali kapas dan cemilan lainnya.

Catatan Hyunjae (Cerpen)Where stories live. Discover now