Piercing (Markren)

834 38 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renjun sedang merapihkan penampilannya di depan kaca besar, wajahnya mendekat kearah kaca lalu lidahnya bermain dengan piercing palsu yang ada di mulutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renjun sedang merapihkan penampilannya di depan kaca besar, wajahnya mendekat kearah kaca lalu lidahnya bermain dengan piercing palsu yang ada di mulutnya. Bibirnya mengembangkan senyum bangga untuk dirinya sendiri. Renjun merasa sangat tampan hari ini. Konsep photoshoot hari ini benar-benar membuatnya sangat percaya diri.

Pemotretan tidak berlangsung lama dan berjalan dengan sangat lancar. Meskipun member NCT yang terbilang cukup banyak tapi semua member hari ini tidak melakukan kesalahan sama sekali, sehingga semuanya berjalan dengan singkat.

Para member selesai dengan kegiatannya lalu mulai melepaskan semua aksesoris yang menempel di tubuh mereka. Kecuali Renjun, ia masih memakai piercing palsu yang masih menempel di bibir dan telinganya. Renjun berniat untuk memakainya sampai ke dorm karena ia berniat untuk berfoto terlebih dahulu sebelum melepasnya.
Renjun lalu mengambil tasnya dan berjalan ke parkiran tempat mobil yang akan membawanya pulang ke dorm. Begitu masuk ke dalam mobil, Renjun terkejut melihat Mark yang sudah duduk di jok paling belakang. Renjun berinisiatif untuk duduk disampingnya.

"Hyung, menginap di dorm dream?" Tanya Renjun

Mark membalas dengan anggukan kepalanya.

"Kenapa tidak di dorm 127?"

"Kau tidak mengizinkan aku untuk menginap?"

Renjun terkejut melihat wajah Mark yang terlihat sedang badmood.

"Ah tidak, menginaplah hyung." Renjun menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

Renjun membenahi posisi duduknya mencari posisi senyaman mungkin. Mata terpejam tapi otaknya berpikir tentang sikap janggal Mark yang kelihatan sedang marah. Dia tidak merasa membuat kesalahan apapun.

Renjun tertidur sepanjang perjalanan pulang. Pipinya ditepuk-tepuk pelan oleh Mark.

"Renjun, hei. Kita sudah sampai."

Renjun mengerjap-ngerjapkan matanya, tangannya meraih tas miliknya lalu mengikuti Mark yang sudah turun dari mobil setelah melihat mata Renjun bergerak.

Setelah masuk ke dalam apartemen Renjun lalu masuk ke dalam kamar dan melempar tasnya begitu saja ke atas kasur miliknya. Renjun mendekati kaca lalu melihat wajahnya yang sudah berantakan karena tertidur tadi.

"Ahh wajahku sudah tidak layak untuk berfoto dengan piercing ini lagi."

"Renjun."

Renjun menoleh ke sumber suara. Disana ada Chenle yang berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka.

"Mark hyung memanggilmu."

Renjun menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Tangannya bergetar, ia ketakutan. Otaknya terus bertanya-tanya apa yang sudah ia perbuat hari ini sampai Mark terlihat marah. Seingatnya ia tidak melakukan kesalahan.

Renjun keluar dari kamar lalu berjalan perlahan ke kamar dimana Mark berada. Tanpa mengetuk pintu, Renjun langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar lalu mendekati Mark yang duduk di tepi ranjang.

"Hyung..."

"Siapa yang menyuruhmu memakainya?"

"Ya?"

Mark menggenggam tangan Renjun lalu menariknya perlahan. Renjun duduk diatas pangkuan Mark begitu tangan Mark beralih melingkar di pinggang kecilnya.

"Siapa yang menyuruhmu menggunakan ini, hm?"

Tangan Mark menyentuh dagu Renjun lalu mengelus bibir lembut Renjun yang masih dihiasi piercing.

"Loh ini kan memang disuruh oleh-"

Belum Renjun menyelesaikan kata-katanya bibirnya sudah dibungkam oleh ciuman lembut yang diawali oleh Mark. Bibir Mark melumat bibir Renjun penuh hati-hati, takut melukai bibir lembut itu yang masih dihiasi piercing yang semakin membuatnya terlihat sexy.

Setelah melumat bibir atas dan bawah Renjun bergantian, lidah Mark kini mengambil alih permainan. Lidahnya terus memainkan piercing yang ada di bibir Renjun sebelum ia menyelesaikan ciumannya Mark sempat melepaskan piercing yang Renjun pakai dengan lidahnya.

Mark mengambil piercing dari mulutnya lalu memperlihatkannya pada Renjun.

"Memang ada yang menyuruhmu untuk memakainya sampai ke rumah?"

Renjun masih terkejut dengan ciuman tiba-tiba yang Mark berikan.

Mark terkekeh melihat wajah terkejut Renjun yang begitu menggemaskan.

"Aku pikir hyung marah." Wajah Renjun memerah lalu memeluk Mark erat dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Mark.

"Aku tidak marah, hanya sedikit kesal. Kau terlihat sangat manis dengan piercing ini dan aku kesal karena aku tidak bisa melakukan apa-apa."

"Wajah hyung tadi menyeramkan. Membuatku takut."

Mark mengelus rambut Renjun penuh kasih sayang.

"Maafkan aku, fox. Aku tidak bermaksud begitu."

Renjun merenggangkan pelukannya lalu menatap Mark. Mata Mark kembali fokus ke bibir Renjun yang terlihat basah dan menggoda. Tanpa babibu Mark kembali mencium bibir Renjun dan melumatnya kasar. Kali ini Renjun tidak tinggal diam, bibirnya membalas setiap lumatan yang Mark berikan padanya. Tangannya meremas rambut belakang Mark. Sedangkan tangan Mark masuk ke dalam baju yang Renjun kenakan lalu mengelus punggung lembut Renjun.

"Haahh mulai lagi."
Jaemin dan member lain yang mulai mendengar desahan dari dalam kamar hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Renjun harem compilation.Where stories live. Discover now