Aku untuk kamu
Pagi ini Jungwon di buat heran dengan Sunoo yang pergi begitu saja setelah mobil mereka berhenti di depan gerbang sekolah bahkan tanpa berpamitan pada ayahnya.
Jungwon hanya menghela kemudian ia hendak keluar juga dari dalam mobil.
"Kamu berantem sama Sunoo?" Jungwon menghentikan pergerakannya begitu mendengar pria dewasa di belakang kemudi bersuara.
"Engga kok yah, mungkin Sunoo lagi buru-buru atau ga dia lagi ga mood aja" setelah mengatakan itu Jungwon segera mengecup pipi sang ayah dan pergi secepatnya dari sana karena tak ingin mendapat pertanyaan lagi dari ayahnya.
Heeseung mengernyit, ia tak pernah lihat Sunoo seperti itu walaupun dalam keadaan lelah atau sedang tak mood anak pertamanya itu bahkan tak akan pernah mengabaikan orang lain dan akan tetap tersenyum pada semua orang. Dari pada ia di buat semakin pening ada baiknya kepala keluarga Lee itu segera pergi menuju kantor, perihal anaknya akan ia urus saat pulang kerja nanti.
Kembali lagi pada Jungwon, setelah sampai di depan pintu masuk sekolah ia melihat Sunoo berbicara pada Haruto. Nampak seburat kekesalan muncul pada wajah kakak kembarnya saat dengan lancang lelaki di hadapannya mengelus pipinya.
"Aku serius Ruto, kita harus bicara sekarang" ucap Sunoo dengan menepis tangan Haruto hingga membuat lelaki berdarah Jepang itu memasang wajah serius.
"Oke kita ngobrolnya di rooftop, aku tunggu kamu disana" Haruto pergi lalu Jungwon menggandeng tangan Sunoo.
"Kamu mau ngomongin apa sama dia?"
"Bicara hal penting" Sunoo melepas tangan Jungwon lalu berlari begitu saja.
Jungwon hampa, tangannya menggantung dengan kosong namun tak lama seseorang mengisi kembali tangan itu dan menggenggamnya dengan erat.
"Kenapa tiba-tiba gamau bareng sama kita?" Jay menautkan kedua alisnya lalu melepas genggaman tangan mereka dan berakhir merangkul bahu sempit di sampingnya.
Ahh Jungwon mengerti mengapa Sunoo berlari rupanya ada seseorang yang datang, seseorang yang saat ini sedang Sunoo hindari.
"Bukan aku yang gamau tapi Sunoo" lirih Jungwon.
"Sekarang dia dimana?!" Sunghoon menyahut dari belakang tubuh Jay.
"Udah ngabrit ke kelas, tapi..." Jungwon ingin mengatakan hal ini pada mereka namun apakah boleh?apa tak masalah untuk Sunoo?
"Kenapa?" Jay menatap dalam mata Jungwon seolah menuntut jawaban dari kekasihnya itu.
Jungwon menghentikan langkah mereka begitu melihat Sunoo kembali berlari keluar kelas lalu pergi lewat lorong sekolah lain.
"Dia mau kemana?"
"E-eum..." Jungwon harus bagaimana? Dia bingung harus mengatakan apa pada Sunghoon.
Karena merasa tak mendapat jawaban dengan cepat Sunghoon berlari menyusul Sunoo.
"Hoon!" Jungwon panik, ia takut Sunghoon mendengar percakapan antara Sunoo dan Haruto.
Brak
Suara pintu yang di banting mengalihkan atensi Haruto yang sejak tadi asik menonton kumpulan murid yang tengah bersiap untuk pelajaran olahraga dari bawah sana.
"Lama banget sih kamu" nada itu tak terdengar kesal namun tetap saja Sunoo takut.
Jangan berfikir Sunoo seberani itu untuk berbicara dengan lelaki yang dulu pernah membuat kenangan pahit dalam hidupnya yang sialnya terus berada dalam ingatan Sunoo hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yₐₖᵢₙ cᵤₘₐₙ ₜₑₜₐₙggₐ?
Random"pa hee istrinya ngisi lagi?" -Yeonjun. "ah engga itu perutnya gede cuman karena kebanyakan makan, mungkin yang di maksud lagi ngisi itu istri bapa" -Heeseung. "ah masa?" -Yeonjun melirik istrinya yang sedang berbincang dengan istri Heeseung. "eh ta...