Chapter 5

421 71 19
                                    

Happy reading, guys!

_________________________________________

💚❤

Dhuar!

Malam sudah larut. Suara petir membuat Xiao Zhan terbangun dari tidurnya. Sepertinya hujan turun sangat lebat kali ini karena terdengar begitu keras menimpa atap di atasnya.

Udara semakin dingin saja membuat Xiao Zhan merapatkan tubuhnya pada selimut.

“Tidak! Tidak! Lusi ....”

“Hiks, tidak, jangan, kumohon!”

Samar-samar Xiao Zhan mendengar suara terisak-isak yang sangat lirih. Dia ragu apa itu suara manusia atau bukan karena terdengar tidak jelas.

Memilih untuk tidur kembali, Xiao Zhan memejamkan matanya.

Namun, suara itu terdengar kembali membuat mata Xiao Zhan terbuka. Dia lalu duduk dan membuka mata lebar-lebar. Rasa kantuk itu hilang dan dia mulai mencoba fokus dengan pendengarannya.

Menyingkirkan selimut di badan, Xiao Zhan beranjak dari kasur dan keluar dari kamar. Dia melihat kilat yang menyambar-nyambar di luar sana lewat jendela kayu yang tersingkap penutup kainnya.

Saat Xiao Zhan berjalan ke arah pintu hendak memeriksa keluar, dia mendengar isak-tangis itu kembali.

Sepertinya suara itu berasal dari kamar Wang Yibo. Namun, Xiao Zhan ragu. Tidak mungkin, kan, Wang Yibo yang menangis? Di malam yang hujan seperti ini.

Tok! Tok!

Xiao Zhan tahu dia tidak sopan. Namun, dia sungguh penasaran. Karena saat ini pun dia masih mendengar suara lirih itu. Tangisan yang tersamarkan oleh gelegar petir dan hujan.

Klek!

Xiao Zhan membuka pintu kamar Wang Yibo saat tidak kunjung mendapat respons.

Gelap.

Tidak seperti kamarnya yang terang, kamar Wang Yibo sangat gelap. Hanya ada sedikit cahaya dari petir di luar sana yang tembus melalui celah-celah kayu.

Ragu. Xiao Zhan hampir berbalik badan jika saja suara tangisan itu tidak terdengar lagi. Tangisan seorang pria terdengar menyayat hati membuat Xiao Zhan tertegun.

“Tuan Wang?”

“Kau baik-baik saja?”

Hening.

“Kumohon! Hiks!”

Xiao Zhan tidak tahu di mana letak sakelar. Dia membuka pintu lebar-lebar berharap cahaya dari ruang tengah memasuki kamar lebih banyak lagi.

Di sana, di tempat tidur berukuran besar Xiao Zhan melihat sesuatu yang mengejutkannya.

Wang Yibo meringkuk bagai bayi yang ketakutan. Matanya terpejam dengan dahi mengerut. Bibirnya bergetar sambil terus terisak lirih. Sesekali menggumamkan sesuatu yang entah apa. Xiao Zhan sendiri tidak paham.

Berjalan pelan, Xiao Zhan menghampiri ranjang. Setelah seminggu tinggal bersama Wang Yibo, dia tidak pernah melihat pria kekar itu tampak lemah.

Di matanya, Wang Yibo selalu kuat. Datar dan tidak tersentuh.

Namun, apa yang dia saksikan malam ini? Wang Yibo tampak menyedihkan di matanya. Di banding dengan dirinya yang mengurung diri di kamar Dylan Wang tanpa makan, melihat Wang Yibo seperti itu membuat Xiao Zgan berpikir. Seberat apa masalah hidup yang ditanggung oleh Wang Yibo?

Mr Handsome, I Love YouWhere stories live. Discover now