satu

183 11 0
                                    

Hallo, semua perkenalkan saya siti satah. Moga kalian suka sama ceritanya, ini cerita pertama aku. Jadi maaf banget kalau ngak nyambung soalnya baru mencoba membuat ceritanya
Selamat membaca :)
*
*
*


"Ketika kita udh jadi sarjana aku akan melamarmu"

Tiana tersenyum mendengarkan kata tersebut yang di katakan oleh seorang pria yang ia cintai.

Drettt

Dia sudah menduga siapa yang menelepon,
dengan cepat ana mengangat telepon tersebut.

"cepet pulang na"suara di balik benda pipih yang di pegang ana

"iyh bunda ana pulang sekarang"

Di tengah perjalanan menuju rumahnyah, dia tidak sengaja melihat nenek tua yang ingin dirampok oleh dua orang preman, ia tidak tega melihat nenek itu, ana ingin sekali menolongnya, tapi di sisi lain ana juga harus cepet pulang ke rumah karena bunda menyuruh dia pulang cepet.

"Ya sudah aku akan menolongnenek itu terlebih dahulu. " bating dia

Ana pun turun dari mobil yang ia kendarai lalu dia mendekati nenek itu.

"kasih sinih taslo" kata salah satu preman tersebut

"jangannn"ucap si nenek dengan suara yang gemetar.

"WOY LU BERANINYA SAMA NENEK NENEK TUA"

suara yang sangat nyaring membuat telinga preman dia itu kesakitan.

"siapa lo" ucap salah preman yang mencoba merebut tas si nenek.

"gak perlu tau lu siapa gue" jawabnya.

"Cepet balikin tas nenek itu" ucap Tia seraya menyuruh preman itu.

"Bukan urusan lo" ucap preman.

"sana pulang anak kecil gak usah ngikut ngikut" ucap preman yang dari tadi memegang tas nenek itu.

"

APA!! GUE BUKAN ANAK KECIL NJIRRR! * ucap ana yang sudah tidak bisa lagi menahan emosi.

Ke dua preman itu akan pergi menaiki motor yang mereka gunakan, tetapi mereka tidak bisa kabur karena salah satu preman tersebut telah di pukul oleh balik kayu.

"berani y lo" ucap teman preman tersebut.

"gue berani ngapain juga gue takut"

Seketika amarah preman itu meningkat, dan dia pun akan menampar ana tetapi tangan nya ada yang menahan dari belakang

"kalau berani jangan sama cewe" ucap pria itu

BUGHH

Satu tinjuan mendarat di pipi preman tersebut

BUGHH...
BUGHH..
BUGHH..
BUGHH..

beberapa kali pria itu meninju preman tersebut, hinga akhir kedua preman tersebut menyerah dan kabur.

"Lo gak papa" ucap pria tersebut sambil menundukkan kepalanya

"gak, gue gakpapa" jawab ana sambil mengambil tas si nenek.

"nek ini tasnya"

"maksih yah neng udah bantuin nenek"

"iyh nek sama sama"

"Lain kali hati hati yah nek"
Ucap ana

"kalau begitu nenek pergi dulu." ucap nenek seraya berpamitan pada ana dan tian.

"Assalamu'alaikum"

"waalaikumsalam" ucap ana dan tian

Tanpa mengucap apapun, ana pergi meninggalkan pria tersebut yang masih setia berdiri dan menjaga pandangannya.

Belum sampai ana menjalankan mobilnya, ana merasakan ada getaran di dalam tasnya. Ya, bundanya sudah menelepon kembali.

"Assalamu'alaikum anaa.. " suara di dalam telepon itu

"Waalaikumsalam bunda. "

"Kamu dimana"

"Bentar bunda ana tadi menolong nenek yang mau di jambret dulu. "

"Cepet pulang. "

"Iyah bunda sekarang ana pulang"

Ana pun menyalakan mesin mobilnya dan berjalan.

Di sisi lain pria yang tadi menolong Ana dan nenek itu dia masih setia melihat kepergia ana.
Setelah ana pergi pria itu pun  ikut pergi ia menaiki motornya lalu dia pergi.

Segitu dulu yah, gimana gimana serugak, jan lupa vote kome dan follow. Bay aku pamit.

Next?

By. Sarah

Bersambung...

BAHAGIA KU ADA BERSAMANYAWhere stories live. Discover now