TH 21

394 54 7
                                    

"Kuea. Ini kedua kalinya Hia bersujud padamu. Jadi tolong jangan kejam terhadap Hia dengan menolakku." ujar Lian sambil tersenyum.

"Kau bilang kalau Hia berada di langit dan kau dibumi. Ini Hia datang ke bumi dan bersujud padamu agar Nukuea mau menerima Hia dan menjadi bagian hidup Hia selamanya. Maukah Nukuea menikah dengan Hia?" ujar Lian dan mengelus2 tangan Nukuea.

Nukuea meneteskan airmata bersamaan dengan para suster yang ada di sana.

"Maaf Hia belum menyiapkan apa untuk melamar Nukuea, tapi Hia janji akan memberikan seluruh dunia Hia untuk Nukuea." ujar Lian lagi.

Nukuea pun tersenyum dan mengangguk.
Lian segera berdiri dan memeluk Nukuea dengan erat.
Nukuea pun berdiri dan membalas pelukkan Lian.

"Cium.. Cium.. Cium.." teriak orang2 di kantin itu sambil bertepuk tangan.

Nukuea melihat sekitar dan menundukkan kepalanya.
Lian menatap wajah Nukuea dan memegang dagunya lalu mencium bibir Nukuea.

"Ahhh... " teriak mereka.

Lian merangkul bahu Nukuea dan melihat pada semua yang ada di sana.
Terlihat kebahagiaan di wajah Nukuea dan Lian.

Malam harinya Lian dan Nukuea di ajak oleh Yim, Max dan Tutor ke pasar malam untuk merayakan lamaran Lian.
Mereka makan dan bersenang2 di pasar malam itu.
Dan kali ini Lian yang mentraktir mereka.

Sudah hampir tangah malam mereka akhirnya berpisah dan pulang ke rumah masing2.
Lian berjalan bersama Nukuea.
Mata Lian tidak dapat lepas dari memandang tunangannya itu.

Nukuea menatap Lian dan kembali memalingkan wajahnya ketika tahu kalau Lian terus menatapnya.

Sesampainya mereka di rumah Nukuea, Nukuea berhenti di depan pintu rumahnya dan berhadapan dengan Lian.

"Lebih baik Hia kembali ke hotel, sampai bertemu lagi besok." ujar Nukuea.

Lian merubah wajahnya.

"Bolehkah Hia tidur di sini saja, naaa...?" tanya Lian dengan wajah yang kecewa.

Nukuea pun tertawa kecil.

"Kita bertemu lagi besok, na?" ujar Nukuea dan mendorong dada Lian.
Dengan enggan Lian mengangguk dan menatap wajah Lian lalu membalikkan badannya dan berjalan menjauh.

Nukuea pun tersenyum dan berbalik membuka pintu rumahnya.
Namun tiba2 Lian memeluk pinggang Nukuea dari belakang yang membuat Nukuea sangat terkejut.

"Hiaaa.." teriak Nukuea.

"Hia tidak bisa. Hia tidak bisa berpisah denganmu lagi. Ayolah Kuea, kita sudah berpisah lebih dari 3 tahun, jangan usir Hia lagi, naaa?" ujar Lian dan mengecup leher Nukuea.

"Hiaa.." ujar Nukuea, namun Lian mendorong Nukuea hingga masuk ke dalam rumah dan segera menutup pintunya.

Lian membalikkan badan Nukuea menjadi menghadap padanya.
Lian menatap seluruh wajah Nukuea.
Nukuea pun menelan ludahnya melihat wajah Lian yang begitu dekat dengan wajahnya.

Lian memegang kedua pipi Nukuea dan mencium bibirnya.
Nukuea pun memejamkan matanya dan membalas ciuman Lian.

Lian memegang pinggang Nukuea dan Nukuea pun melingkarkan tangannya di leher Lian.
Suara ciuman terdengar dan lidah mereka yang saling bersentuhan.

Lian perlahan memasukkan tangannya ke dalam kaos Nukuea dan mengelus2 pinggangnya.
Nukuea pun semakin terlena dengan sentuhan dan ciuman Lian.

Lian membuka satu2 persatu kancing kemejanya dan menarik kerah kaos Nukuea dan menciumi leher Nukuea.
Tangan Nukuea pun mengelus dada Lian yang terbuka lebar.

"Hia rindu Nukuea setiap hari. Hia rindu sampai tidak tertahankan lagi." ujar Lian dan Nukuea pun tersenyum.
Lalu Lian pun kembali menciumi bibir Nukuea dan membuka kaos yang Nukuea pakai.

Lian mengendong Nukuea dan menciumi dada Nukuea dan membawanya ke atas tempat tidur.

Lian menempatkan Nukuea di atas tempat tidur san Nukuea pun berbaring terlentang.
Lian pun tersenyum dan menatap tubuh Nukuea.
Perlahan Lian merangkak di atas tubuh Nukuea.

Dan memegang kepala Nukuea dan kembali mencium bibirnya.
Lian menurunkan ciumannya ke dada dan perut Nukuea, Nukuea pun mendesah keras dan memegang kepala Lian.

Lian kembali menatap wajah Nukuea dan Nukuea pun membalas tatapan Lian dan keduanya pun tersenyum.
Malam itu lagi2 terjadi peraduan di kamar tidur Nukuea.

Setelah mereka berdua mencapai kepuasan mereka masing2.
Lian memeluk Nukuea yang terbaring di sampingnya.

"Apa Kuea percaya kalau Hia bilang kalau Nukuea yang pertama?" ujar Lian.
Nukuea menengadahkan kepalanya melihat wajah Lian.

"Pertamaaa?" tanya Nukuea pelan.

"Pertama kali bercinta, pertama kali jatuh cinta, dan Hia yakin kalau Kuea juga akan menjadi yang terakhir." ujar Lian dan mencium kening Nukuea.
Namun Nukuea mengernyitkan dahinya.

"Bukankah Hia pernah mempunyai tunangan?" tanya Nukuea.

"Hmm. Tapi Hia tidak pernah mencintainya. Sebenarnya dia wanita yang hebat, namun entah mengapa Hia tidak bisa mencintainya. Sejak awal hubungan kami hanya berdasarkan bisnis." ujar Lian.

"Lalu apa kelebihan Kuea, Hia? Kuea tidak mempunyai apa2." ujar Nukuea.
Lian pun tersenyum dan membelai rambut Nukuea.

"Hia juga tidak tahu apa kelebihan Hia, tapi semua yang Kuea punya dan lakukan membuat Hia merasa jatuh cinta." ujar Lian.

"Besok ikut Hia ke kota, ya?" ujar Lian yang membuat Nukuea terkejut.







TBC







745

Two Heart  (019) (ZeeNunew)Where stories live. Discover now