- nol

1.2K 227 17
                                    

Kriett

Semua orang yang tadinya sedang berdebat menoleh ke arah pintu yang dibuka oleh seseorang.

(Name), pelaku yang membuka pintu itu memasuki ruangan. Orang-orang yang tadinya sedang berdebat memberikan perhatian mereka kepadanya.

"Tapi tadi itu luar biasa. Yang tadi sudah pasti gol terbaik hari ini," ucap Bachira secara tiba-tiba muncul dengan posisi telanjang.

"Kau telanjang!!"

"Kalau sering melakukan itu, maka kita pasti menang. Iyakan, Isagi?" tanya Bachira kepada Isagi yang sedang sweat drop karena kelakuan rekannya.

"Bachira..."

"Are? (Name)-chan ngapain disana?" tanya Bachira berjalan mendekati (Name) yang daritadi terdiam didepan pintu.

"Meguru, tolong jangan telanjang seperti itu..." balas (Name) berjalan ke arah Bachira sembari membawa sebuah handuk.

"Tapi kita tak bisa menggunakan gol itu terus terusan, tim lawan bisa saja menemukan cara untuk menghentikannya dan kita tak punya cara lain untuk mencetak gol," jelas (Name) sembari mengikat handuk tersebut dipinggang Bachira.

"Minimal kita punya dua cara untuk mencetak gol, itu akan membuat lawan bingung kita akan menggunakan yang mana." Seisi ruangan terlihat menyimak penjelasan darinya. Tentu saja, karena mereka tak ingin karir mereka berhenti sampai disini.

"Tapi kita disini dipaksa untuk egois, aku tak yakin kita akan bertahan disini karena kerja sama tim." Sesudah mengikat handuk tersebut (Name) mendudukkan dirinya dan Bachira duduk dibawahnya, memintanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Aku tidak berpikir bahwa semua yang orang itu katakan benar," ucap Chigiri mengambil sebotol air untuk diminum.

"Habisnya Ego membicarakan bagaimana cara "memenangkan" Piala Dunia, pakai sebut-sebut nama Cristiano Ronaldo, Messi, dan Cantona. Tapi mereka itu belum pernah memenangkan Piala Dunia."

Penjelasan Chigiri ada benarnya juga. Mereka sama sekali belum memenangkan Piala Dunia, tapi kenapa Ego menyebut nama mereka?

Chigiri mendudukkan dirinya di samping (Name) yang sedang mengeringkan rambut Bachira.

"Tapi yah, perkataannya yang "Ini adalah pertarungan untuk membentuk sepak bola dari nol" mungkin adalah sebuah petunjuk."

"Ano sa, minna." Mereka menoleh ke arah Isagi yang berdiri dari tempat duduknya yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

"Aku masih belum tahu bagaimana cara membuat kita menang, tapi aku mungkin tahu maksudnya sepak bola dari nol."

(Name) menghentikan kegiatannya dan mulai fokus pada penjelasan Isagi, entah kenapa tubuhnya secara otomatis melakukan hal ini.

Padahal tadi ia ingin keluar dari sini, ia sempat ingin berbicara kepada Ego tapi ia memiliki firasat dari tim ini, entah apa itu. Ia tak dapat menebaknya.

"Dalam pertandingan hari ini, awalnya semua orang berpikiran untuk mencetak gol dan itu membuat semua orang saling berebut. Mungkin itulah maksudnya nol."

"Yah, itu mah bukan sepak bola sama sekali."

"Iya."

"Hal yang menghancurkan nol itu adalah golnya Barou, aku tidak tahu kenapa golnya Itoshi tidak menghancurkan nol tersebut."

"Aku tahu alasannya kenapa." Mereka semua lagi lagi menoleh ke arah (Name).

"Gol ku adalah gol yang ku rebut dari Barou-san, saat aku mencetak gol aku sempat merasakan jika tim kita mulai kompak. Tetapi saat Barou mencetak gol, itu membuat satu menjadi nol," jelas (Name).

❝ psychic : blue lock x male! readerNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ