dua puluh

4.1K 315 36
                                    

Saat ini gema sedang berada di rumahnya. Setelah ia mengerjakan tugas sekolahnya ia  lantas berbaring di atas kasurnya

Gavin's calling........

"Halo?"

"Lagi apa?"

Mau tidur kak besok gue ada ulangan fisika terus lanjut latihan jadi gue mau istirahat" jawab gema datar

"Besok aku jemput ya yang"

"Jangan janji kalau lo nggak bisa nepatin janji lo kak" balas gema

"Nggak sayang pasti aku jemput kok. tadi pagi serius deh ban motor aku pecah jadi nggak bisa jemput kamu" jawab gavin yang di balas dengan deheman oleh gema.

"Yaudah aku tutup ya telponnya bye sayang love you"

"Hmm love you too" balas gema dan langsung bersiap untuk tidur.

......

"Kan gavin sialan katanya mau jemput gue ini malah ngomong nggak bisa jemput. Udah jam segini lagi. Bangsat gavin anj-"

TIINNN....

TIINNN....

TIINNN...

"Sendirian aja neng"

"Ya tuhan setan mana lagi yang kau kirimkan pada hambamu ini untuk menguji kesabaranku" ucap gema saat melihat aska yang menyapanya dipinggir jalan.

"Heh orang nyapa juga malah di kacangin" sewot aska

"Yeee lo liat aja anjing. Ada orang nggak di samping gue?" Kesal gema karena pasalnya sedari tadi ojek yang ia pesan tidak kunjung datang dan ia justru dipertemukan dengan sosok pria sebelas dua belas dengan gavin yang sama-sama tengil.

"Bareng gue mau nggak?" Tawar aska

"Gratiskan?gak minta yang anehkan?"tanya gema

"Enggak elah udah buru naik mau telat lo?" Ajak aska

Gema lantas naik ke motor  aska . "Buru jalan" ucap gema sambil menepuk pundak aska

Aska lantas melajukan kendaraannya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Gema yang tidak siap lantas memegang tas milik aska agar ia tidak terjatuh.

Tidak memakan waktu lama akhirnya mereka berdua sampai di sekolah. Aska langsung memarkirkan kendaraannya.

Gema lantas turun dari motor aska dan meninju bahu aska"sialan kalau gue mati gimana tadi. Kalau nggak niat ngajak gue mending jangan nawarin deh" omel gema yang hanya mendapatkan cengiran dari aska.

Atensi gema teralihkan karena melihat orang yang sangat ia kenali sedang memasuki area parkiran sekolah.

Ya dia gavin. Orang yang saat ini bersatu sebagai pacarnya dan yang membuat gema terkejut adalah ia saat ini tengah membonceng seorang wanita yang sangat gema benci.......vanya.

"Widihh bareng vanya lagi" tanya teman gavin yang gema kenal bernama rendi.

Gema yang masih berada di parkiran tentu saja mendengar pernyataan teman gavin tersebut.

Vanya lagi? Maksudnya? Apa jangan-jangan gavin tidak menjemputnya karena vanya?. Gema terus bergulat dengan pikirannya"gavin brengsek"umpat gema. Lalu pergi meninggalkan aska.

"Woi gema tungguin gue?"teriak aska yang melihat kepergian gema. Sedangkan gavin dan temannya yang mendengar teriakan tersebut lantas menoleh kearah aska yang sedang berlari mengejar gema.

"Anjiir!!gue lupa" umpat gavin kesal

......

Brukk..

"aduh kaki gue anjir" pekik shinka.

"Gem fokus dong ah" teriak salah satu anggota tim gema kesal.

Pasalnya sedari tadi gema terus membuat kesalahan. Mulai dari lupa gerakan, salah posisi dan bahkan hampir membuat anggota timnya cedera.

"Iya sorry sorry" ucap gema " shin lo nggak papa kan? Sorry ya" sambung gema.

"Iya gem. Cuman lebih fokus dong lo untuk kagak kenapa-kenapa kaki gue" ucap shinka ya dan mereka melanjutkan untuk meneruskan latihan.

.....

"Gem ada masalah? Kak Gavin ya?" Tanya cindy yang datang menghampiri gema bersama bagas dan chika.

"Kalau ada masalah cerita dong gem. Kita siap dengerin curhatan lo." Sambung chika.

"Gue oke kok guys cuman masalah sedikit doang sama gavin. Hm ntah deh gue juga nggak tau ini masalah atau bukan" jawab gema dengan nada lesu.

"Gue langsung balik ya bye" gema lantas melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolahnya. Namun langkahnya terhenti saat melihat  sosok yang ia kenal sedang berbincang dengan seorang wanita di bawah pohon dekat parkiran sekolah.

Ya dia gavin dan vanya. Mereka tampak serasi jika disandingkan. Hati gema merasa sakit melihat kedekatan mereka berdua. Entahlah gema sudah mengetahui bahwa ia mencintai gavin juga. Gema pun berjalan seolah menganggap mereka berdua tidak ada.

"Sayang udah selesai?" Tanya gavin saat melihat gema yang berjalan ke arah gerbang sekolah.

Hanya deheman yang gavin dapatkan. Gavin lantas mendekati gema dan memegang tangan gema " vin gue mau pulang gue juga lagi capek jangan ganggu gue dulu ya"ucap gema lalu menepis tangan gavin dengan santai.

"Pulang bareng gue" gavin lantas menarik gema kearah motornya. " naik" perintah gavin.

gema lantas menaiki motor gavin dengan lesu. Sesaat ia melihat wajah vanya yang tersenyum. Gema merasa bingung dengan senyuman yang diberikan vanya padanya.

Gavin pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Hening, Tidak ada percakapan sama sekali selama perjalanan menuju kerumah gema. Mereka sama-sama sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Tak terasa mereka telah sampai di depan rumah gema. Ia lantas turun dari motor gavin. Tanpa mengucapkan sepatah kata gema lantas membuka pagar rumahnya. Namun kegiatannya terhenti saat mendengar suara gavin.

"Maaf" satu kata yang keluar dari mulut gavin mampu membuat gema berhenti dengan kegiatannya.

"Buat apa?" Tanya gema.

"Buat janji yang nggak gue tepati"ucap gavin

"Its oke gue tau kok ada yang lebih penting kan dari gue"ucap gema yang menatap malas gavin.

"Maksudnya gem?" Bingung gavin " udah deh vin nggak usah sok bego. Gue tau lo selalu jemput, jalan bahkan pergi kemana-mana sama vanya yang katanya mantan terindah lo itu dari pada gue kan!!!." Ucap gema yang emosi hingga meninggikan suaranya.

"Prioritas lo udah berubah anjing. Emang ya dasarnya bajingan tetep bajingan" sambung gema lirih hingga air matanya membasahi kedua pipi mulusnya.

"Maksud lo apa? Lo bilang gue bajingan? Lo nggak tau apa-apa tentang gue , vanya lebih tau tentang gue. Dia lebih ngerti gue dari pada lo. Dia selalu ada disaat gue butuh sandaran gem!!!"kesal gavin. Gema yang terkejut dengan bentakan gavin hanya mampu terdiam. Baru kali ini gavin membentaknya.

"Bahkan vanya lebih tau kondisi gue dari pada lo yang statusnya pacar gue." Gavin menjeda kalimatnya sebentar menatap lawan bicaranya " gue lupa Status kita kan cuman sebatas perjanjian antara lo sama adik gue" tekan gavin

Deg

Gavin tau?- batin gema

"So nggak usah ada kata putuskan, toh dari awal kita nggak pacaran beneran. Udah gue pamit ya jaga diri lo" ucap gavin dan menaiki motornya dan segera melajukan motornya meninggalkan gema yang diam mematung

GamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang