cowok gila

2 0 0
                                    

Flora memasuki gerbang Sekolahnya dan langsung menuju parkiran.

Ia berjalan menuju kelasnya dengan earphone di kedua telinganya dan tas yang hanya di sampirkan di bahu kanannya.

"Eh itu si Floraa!!"

"Iya anjir! Gila cakep banget!"

"Kok dia sendirian ya? Biasanya bareng Fiveboys."

"Dia kan habis di bully sama si Zella."

"Calon istri gue keren banget buset."

"Sutt.. kalian apaan sih masih pagi juga udah ngomongin orang. Ayo ke kelas!!"

Flora asik mendengarkan musik sampai ia tak sadar sedari tadi Zella memanggilnya. Zella yang kesal karena merasa di acuhkan, ia menghampiri Flora lalu dengan sengaja menyodorkan satu kakinya membuat Flora tersandung dan Flora terjatuh ke lantai.

Flora meringis kesakitan, lututnya tergores karena bergesekan dengan lantai yang sedikit berpasir.

"Eh maaf ya, gue gak lihat kalo ada orang," ucap Zella tertawa dan di ikuti oleh kedua temannya.

Zella berniat untuk menjambak rambut Flora tetapi dengan cepat Flora menepisnya.

"Oh udah berani ngelawan gue ya lo??"

"Langsung sikat aja kali Zel! Kelamaan lo ah."

"Iya tuh gue setuju sama Winda."

"Sabar pelan-pelan dulu aja kali. Gak usah bu–"

"Woi! Elo ya Zel gak ada kapok-kapoknya ngebully mulu. Lo gak ada kerjaan lain apa? Refan buta kali ya macari cewek modelan sampah kayak lo!"

Zella mengepalkan kedua telapak tangannya menahan amarah. "Jaga omongan lo brengsek!!"

Galen tidak menghiraukan perkataan Zella, ia berjalan ke arah Flora lalu menggendongnya ala bride style.

"Lo siapa ikut campur? Gak usah sok-sokan jadi pahlawan deh lo!!" geram Winda ikut emosi karena Galen mengatai Zella.

"Gue pacarnya, mau apa lo?"

Flora mengerjapkan matanya kaget atas apa yang di ucapkan Galen barusan. Cowok gila.

"Kayaknya yang buta itu elo deh Gal! Milih cewek yang GATEL itu," ucap Zella melirik Flora tak suka.

Galen menarik sedikit ujung bibirnya. "Dia gak murahan kayak lo Zel," ujar Galen pelan tapi menusuk.

Setelah mengucapkan kata-kata itu Galen membawa Flora ke Uks, mengabaikan Zella yang mencaci maki dirinya di belakang.

Winda dan Cena menenangkan Zella agar tidak mencari keributan dengan Galen. "Udah Zel entar kita ketauan guru."

"Sial! Galen brengsek! Awas aja lo Flora besok gak bakal gue kasih ampun!!"

Galen dan Flora sudah berada di UKS. Galen sibuk mengobati luka Flora sedangkan Flora tengah menatap laki-laki yang sekarang berada tepat di depannya itu dengan tatapan kagum? Mungkin, atau suka? Entahlah.

"Udah puas ngeliatin gue nya?"

Flora gelagapan karena kedapatan sedang menatap Galen sedari tadi. "Apaan sih geer banget lo!" ujar Flora dengan pipi yang memanas menahan malu.

"Yakin?" tanya Galen seraya mendekati wajah Flora hingga mengikis jarak di antara keduanya, Flora reflek memundurkan tubuhnya tetapi Galen malah merengkuh pinggang ramping miliknya itu sehingga ia tidak bisa bergerak.

Galen terkekeh. Ia langsung membenarkan tubuhnya seperti semula lalu membereskan kotak P3K nya.

Flora bernafas lega. "Sadar Ra sadar lo gak boleh gini," batinnya.

"Emm.. kak Anya sama Kak Refan pacaran?"

Galen menaruh kotak P3K tersebut di sebuah kotak kaca lalu membalikan badannya menghampiri Flora. "Iya. Kenapa lo suka Refan?" tanya Galen balik.

"Ih amit-amit deh suka sama tuh anak! Oh iya btw makasih ya kak udah bantuin gue," ucap Flora dengan senyuman manisnya.

"Cantik."

"Sama-sama, tapi ini gak gratis."

"Maksud lo kak?"

Happy FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang