Jangan Balik Lagi

54 10 28
                                    

"Ck! Ngeyel amat lu!"

"Ay-"


Ceklek!

"Loh? Ada Queen juga ternyata"

"Eh Tante, sendirian aja, tan?" Queen berdiri untuk menyambut Bunda Tika dan tak lupa salim dengannya

"Gk, tante kesini sama Clara, om juga ikut," ujar bunda

"Lama amat sih, bund, kesininya!" Ujar Varo dengan bibir yang dimajukan

"Itu bibirnya monyong monyong mau ayah cium?" Celetuk Ayah Candra yang tiba tiba dateng dari arah pintu masuk

"Idihh, jijik, iyuhh," ujar Varo sembari pura pura gumoh

"Astaga, hati mungil ayah sakit rasanya," dengan dramatisnya Candra memegang dada kirinya dan berpura pura kesakitan

Mereka yang ada disana hanya menghela napas pasrah, bapak sama anak sama sama drama queen

"Udah, udah! Ini titipan yang Varo mau," ujar bunda sembari memberikan semuanya tanpa terkecuali, bahkan susu SGM sama bubur bayi nya pun disodorkan ke dirinya begitu saja

"Hahahaha, uhuk uhuk uhuk"

Varo menatap sang ayah dengan datar. Sementara yang ditatap hanya tertawa terbahak bahak, sampai terguling guling lalu berakhir batuk dengan kuat, sangat menyedihkan

"Nah kan kualat kau," celetuk Clara yang sedari tadi memandangi ayahnya yang tengah meledek abangnya, hanya gara gara dua barang tersebut

Varo yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya, sungguh, karma itu nyata dan cepat atau lambat dia akan datang

"Uhuk! Da-dasar uhuk a-anak durhaka uhuk," Tika dengan sigap mengambil air yang ada di nakas lalu menyodorkannya ke Candra

Candra yang di sodorkan air lantas menerimanya dan meneguknya sampai habis tak tersisa

"Makasih, darling," Candra meletakkan kembali gelas yang sudah kosong ke atas nakas

"Makanya gk usah kyk gitu, kena karmanya kan!" Dengan tidak berperasaan, ia langsung mengeplak lengan Candra dengan kuat sampai terdengar suara yg begitu nyaring

Plak!

"Auw! Darling this is sick!" Rintih Candra sembari mengusap lengannya yang mendapatkan geplak cinta dari sang istri tercinta

"Makanya gak usah ngeledekin abang!" Kesal Tika. Candra yang melihat wajah marah sang istri merasa gemes sendiri

"Gak usah nunjukin muka marahnya, bukannya takut malah gemes aku, darling," gombalan yang sangat basi bagi anak muda tapi itu cukup membuat Tika tersipu malu. Dasar buaya laut

"A-apasih!! Ihhh, jangan gitu dehh!!" Ucap Tika sembari menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya

"Jangan ditutupin dong, cantiknya jadi gk keliatan," candra meraih kedua tangan Tika dan menariknya dengan lembut , bisa diliat wajah Tika memerah karena malu. Candra dengan iseng menundukkan kepalanya lalu menatap Tika dari bawah

"K-kenapa sih!!!" Tika ingin menutupi wajahnya tapi tangannya di genggam erat oleh Candra

"Ekhm!! Kalian kesini buat jenguk abang apa mau mesra mesra an sih?!" Celetuk Varo sembari menatap kedua orang tuanya kesal, tak lupa tangan yang dilipat di depan dada

"Loh, dia siapa bund? Perasaan kita gak bikin dia, deh?" Tanya Candra ke Tika

Buk!

"Aduh!"

"Rasain! Anak sendiri aja gak ingat, orang mah belajar dari kesalahan tadi, kualat lagi tau rasa!"

"Nyenyenye, suka suka Ayah"

...

Hari sudah sore, ruang inap yang tadinya rame menjadi sangat sepi dikarenakan orang tua Varo tiba tiba ada urusan di luar kota, dan Clara yang akan ikut les Bahasa Inggris, serta Queen yang ingin mengikuti olimpiade

Disaat mereka sibuk, dia akan mensibukkan dirinya sendiri dengan membaca novel dan terkadang menggambar dengan arsiran

Sudah banyak gambaran yang ia bikin, bahkan beberapa karyanya sudah terpajang di sebuah museum

Waktu itu ia hanya iseng iseng menggambar abstrak dan mengepostnya di Inst*gr*m, dan entah kebetulan atau enggak, tiba tiba dia mendapat DM an dari salah satu pemilik museum, dia tertarik dengan karya yang dibuat olehnya

Selain menggambar dia juga saat suka membuat film pendek, banyak karyanya yang disukai oleh banyak orang, tapi sayangnya dia tidak melanjutkan hobinya itu saat beranjak kelas 3 SMP

"Hah! Kapan semua berakhir?"

...

Di pagi harinya seperti biasa Varo membersihkan wajahnya lalu menggosok gigi, setelah itu dia kembali duduk di ranjang lagi

Dia sedang menunggu sang dokter yang biasanya memeriksa dirinya, biasanya dia datang saat jam 9 tepat, tapi ini sudah 1 jam yang lalu

Ceklek

"Ah! Nak Varo, maaf, ya, saya agak terlambat, tadi ada pasien yang tiba tiba kritis," ujar sang dokter sembari mempersiapkan alat alatnya

"Terus bagaimana keadaannya?" Tanya Varo sedikit penasaran dengan kondisi pasien itu

"Tak apa, semuanya sudah kembali normal," jawab dokter, "Sekarang giliran nak Varo yang saya periksa," lanjutnya

"Bang Arga, kan udah gue bilang, jangan terlalu formal kalo sama gue"

"Hahaha, sorry, hanya profesional sedikit,"

Dokter yang bernama Arga itu mulai memeriksa Varo dengan teliti, sesekali dia mengobrol ringan dengam Varo

"Syukurlah kesehatan lu meningkat, nanti sore atau besok lu bisa pulang, jaga kesehatannya, oky," setelah berucap demikian, Arga langsung pergi ingin meninggalkan Varo, tapi saat ingin membuka pintu suara Varo menghentikan gerakannya

"Bang, suster yang biasa ikut abang kemana?" Tanya Varo sembari menatap Arga penasaran

"Hm? Kau suka dengannya?" Ujar Arga menggoda Varo

"Apaan dah, cuman nanya doang elah"

"Dia lagi cuti, katanya sih mau honeymoon sama suaminya," ujar Arga dengan enteng, Varo yang mendengar itu hanya ber oh ria

"Jangan cemburu," goda Arga lagi yang langsunh dihadiahi bantal yang dilayangkan oleh Varo

"Amit amit, gue bukan pelakor ya bang!"

...

Sore harinya, Varo sedang bersiap siap untuk pulang ke rumah. Ya, seperti yang dibilang oleh Arga, kalau dia aman maka sore harinya ia diperbolehkan pulang

"Var, keluarga mu kemana?" Tanya Arga yang sedang membantu Varo beberes

"Gue suruh mereka nunggu diluar, hehehe"

"Anjirlah, kasian mereka,"

Arga melihat Varo ingin membawa tas yang berisikan pakaian dan beberapa alat gambar dan juga 2 novel, langsung merebutnya sembari berkata, "Udah sini sama gue aja, lu gak usah bawa apa apa,"

"Loh, tapi ba-"

Telat, keburu Arga meninggalkan ruang inap, Varo hanya bisa tersenyum paksa dengan helaan napas diakhir senyumannya

...

"Bye, bang!"

"Bye! Jangan kesini lagi okey, jaga kesehatan!"

Varo hanya mengangguk dan melambaikan tangannya

Arga menatap mobil Varo yang sudah berjalan meninggalkan area rumah sakit, lalu masuk kembali saat mobil Varo hilang dari pandangannya

tbc.

VARO & PERJUANGANNYA : DIROMBAK ULANGWhere stories live. Discover now