[2] shall we continue?

495 20 2
                                    

"tunggu.." phuwin mencegah pond dengan tangannya.

"vanilla sex okay? jangan kasar"

oh tuhan, rasanya phuwin ingin mengubur diri saja. setelah mengatakan itu telinganya sampai merah dan bahkan ia tak berani menatap pond yang kini mungkin sedang menertawakan dirinya.

"ofcourse, phuwin"

tak lupa kekehan diakhir kalimatnya, pond sedikit geli mendengar phuwin berbicara dengan malu malu seperti pasangan pengantin yang akan melakukan malam pertama. kemana hawa panas yang begitu menggebu sejak tadi?

"lo ternyata gemesin ya" pond tersenyum.

diangkatnya dagu phuwin untuk menatapnya, pond mendaratkan satu kecupan di bibir manis milik phuwin.

"jangan nunduk lagi, tatap gue terus." ujarnya.

Phuwin merona, sialan memang pria seperti pond adalah buaya ulung dengan sejuta kata-kata manis. Entah berapa banyak orang yang sudah termakan omongannya.

Pond langsung membuka atasan yang ia kenakan, dengan sigap membantu phuwin membuka pakaiannya juga.

"pinggang lo ramping, pas banget dipeluk."

ugh. pria ini benar-benar tak bisa berhenti bicara!

Phuwin menarik tubuh itu agar mereka kembali berciuman agar pond tidak terus menerus membuatnya malu dengan kata-kata manisnya.

"can i do it?" Pond bertanya sebelum ia melakukan blowjob pada kejantanan phuwin.

Phuwin mengangguk pasrah, memberikan akses untuk Pond agar melakukan apapun terhadap tubuhnya dengan leluasa.

Phuwin menggigit bibir saat merasakan tangan besar tengah memainkan kejantanannya dengan sangat lihai, begitu nikmat. Tak hanya itu bahkan pond menggunakan mulutnya juga dalam hal ini.

"nghh.. udah, udah pond"

Kepalanya mendongak dan tangannya meremat erat selimut disamping tubuhnya saat lubang analnya dimasuki benda asing yang tak lain adalah jari pond. Gelanyar aneh terasa menyetrum sekujur tubuhnya ditambah sensasi sakit dan penuh di lubangnya membuat phuwin berhasil meloloskan suara penuh laknat itu.

"ahh!  hmph—"

Phuwin menutup mulutnya dengan tangan, ia mencoba sebisa mungkin agar tidakmengeluarkan suara itu lagi dan menjaga kesadarannya tetap bekerja.

"just let it out, phuwin."  tutur pond dengan suara parau nya. sembari melakukan aksinya dibawah sana, pond mengecup seluruh tubuh phuwin dari bawah hingga telinga nya. Phuwin mendengar ucapan pond dan menurutinya dan melepas tanganya yang tadi menutupi mulutnya.

"semua yang ada di tubuh lo indah, bikin postur tubuh lo keliatan menggoda—"

pond mendekatkan mulutnya ke telinga phuwin dan menjilatnya dengan seksual.

"—apalagi buat gue."

jleb.

"AH!! POND!"

Phuwin berteriak dan spontan mencakar punggung pond karena rasa perih akibat masuknya kejantanan pond dalam sekali hentakan.

"sorry.. gue bakal diem dulu, nanti gue gerak kalo lo udah mulai terbiasa"

Phuwin meneteskan sedikit air mata dan pond menyadarinya. ia lantas mengecup bibir phuwin dan kembali mengajaknya berciuman agar atensinya dapat sedikit teralihkan.

"lo jarang main ya?"

cup.
ceruk leher phuwin dibubuhi kecupan kupu-kupu oleh pond.

"it's really tight, you awesome"

cup.
kini kecupannya kembali mendarat di bibir yang sudah bengkak dan memerah itu.

"tahan ya? kalo gamau lanjut, gue cabut aja"

cup.
terakhir, kecupan yang cukup lama di kening phuwin.

Phuwin merasa cukup tenang dan mulai terbiasa dengan kehadiran benda asing di dalam lubangnya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kegiatan panasnya.

"lo boleh gerak sekarang"
Lampu hijau dari phuwin membuat pond menyunggingkan senyumnya, namun ia harus tetap berhati hati dan mulai dengan gerakan perlahan agar phuwin tidak merasa kesakitan lagi nantinya.





Darkest Sky🔞 [ pondphuwin ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang