Selamat Datang~

128 13 2
                                    

"Akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan Venti...dia kadang suka menghindar dariku dan tak pernah mencariku lagi...apa dia merasa kesal denganku...?"

Nem berjalan-jalan seperti biasa di kota monstadt tapi kali ini dengan wajah murung.Nem akhirnya berinisiatif untuk mencari Venti dan menanyakan alasan Venti menjauhi dirinya.Dijauhi tanpa alasan terkadang adalah hal yang membuat diri tidak tenang.Walaupun sesekali secara tak sengaja Nem berpapasan dengan Venti,tapi Venti tetap memperlakukan Nem seperti biasa tanpa ada tanda-tanda lain.Itulah yang membuat Nem merasa gundah...

***

Setelah seharian mencari penyair terbaik di Monstadt Nem pun memutuskan untuk pergi keluar kota untuk mencari Venti.Setibanya di Windrises Nem secara tak sengaja melihat seorang pria dengan manik aqua nya sedang menangis di bawah pohon besar yg berada di sana.Nem langsung mendekati Venti dan memeluknya sambil mengusap² kepala penyair itu.

"Ada apa Venti..?!Apa kau menangis karna ku..?! Maafkan aku..!" Ujar Nem dengan wajah bersalah.
Venti menggelengkan kepalanya dan menatap Nem dengan pipi yang telah dibasahi oleh air mata.

"Tidak Nem,aku merasa diriku tak berguna...aku selalu mengganggumu...aku tau kau pasti risih kan...?" Ucap Venti sesegukan.

Nem menghapus air mata venti dengan lembut "Jangan pernah berkata begitu,kau adalah penyair terhebat kan? Dengan lagu-lagumu bisa membuat semua orang yang mendengarnya senang" ucap Nem dengan senyumana hangat.

Venti akhirnya terlepas dari kesedihannya dan merekaphn berbincang-bincang tentang hal-hal random hingga Nem melupakan tujuan sebenarnya ia kemari.

Venti tiba-tiba mengeluarkan sebuah apel entah darimana asalnya lalu ia berikan kepada Nem."Makan ini Nem,ini sebagai simbol pertemanan dariku padamu seperti yang kulakukan pada vanes- eh,lupakan...~" Venti tertawa canggung.
Nem pun menerima apel pemberiannya dan memakannya,"Apel ini manis sekali!" Ucap Nem dengan senang sambil terus mengunyah apel manis darinya.

Saat tengah memakan apel,Nem merasakan kepalanya pusing dan jantungnya berdenyut kencang.Nem menatap Venti dengan niat ingin meminta tolong diberikan air.Mungkin saja dengan meminum air ia bisa sedikit membaik.Tapi saat Nem menatap sang penyair,Venti malah tersenyum dan tidak panik sedikitpun dengan keadaan Nem.
Nem yang sudah tidak tahan dengan pusing yg di deritanya perlahan-lahan mulai lemas.Venti pun mendekatkan dirinya kepada Nem

"Sakit ya?"

Tak lama Nem pun pingsan...

***


Nem Terbangun dan melihat sekelilingnya terasa gelap dan banyak jaring laba laba serta barang barang yg telah berdebu.mungkinkah dia sedang berada di sebuah gudang? Ia juga merasakan tangan dan kakinya terikat dengan sangat kuat,tapi tali yg mengikatnya bukan sembarang tali.Itu adalah tali elemen yg mungkin saja Nem diculik oleh seseorang yg memiliki vision.

"Venti?!,Venti?!!" Teriak Nem mencari orang terakhir yang iya lihat sebelum pingsan.Nem terus berteriak hingga akhirnya ia terdiam karna sebuah bayangan hitam yg berdiri tepat di depan jendela yg masih memantulkan sedikit cahaya dari balik tirai yang sudah kumuh diruangan itu.

Nem merinding dan berkeringat dingin karna ketakutan melihat bayangan hitam dengan mata biru yg menatap tajam kepadanya dan sedikit demi sedikit mendekatinya dengan langkah yang tak bersuara.Semakin lama Bayangan itu mendekati Nem dan dengan cepat Nem langsung memejamkan matanya dan,berharap seseorang tiba-tiba datang menolongnya untuk lolos dari tempat kumuh itu.

Yandere Venti x Reader/Oc🎐 [ You Can't Escape From Me~]Where stories live. Discover now