MK&BJ 70.

292 17 1
                                    

Di pagi yang cerah terdapat seorang namja yang cantik dan menggemaskan masih bergelung di dalam selimutnya tanpa berniat untuk kembali ke alam sadar.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu dari luar pun tidak di hiraukan nya membuat orang yang mengetuk pintu marah di pagi hari.

Brugh...

Pintu di dobrak dengan paksa menimbulkan suara yabg kucup kencang. Di ambang pintu terdapat pria paruh baya dengan wajah merah penuh emosi dengan air se ember di tangan nya.

Byurrr....

Air di dalam ember tadi di siram ke Seokjin yang masih tertidur hingga membuatnya kaget dan langsung terduduk dari tidur nya

" BANGUN ANAK SIALAN... BERESKAN RUMAH LALU MASAK UNTUK KU SEKARANG "teriak Jay tepat di hadapan Seokjin hingga membuatnya terlonjak kaget.

" Ne ap-pa " jawab Seokjin dengan takut lalu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sementara Jay turun ke bawah.

Lagi lagi di ruang makan terjadi keributan entah apa yang di ributkan kali ini.

Prang...

Piring di lempar ke sembarang arah hingga pecah dan menumpahkan isis nya " ANAK BODOH APA KAU TIDAK BISA MASAK HAH... MASAK INI SAJA KEASINAN... APA YANG KAU BISA BODOH... " Lagi lagi Jay mengamuk pada Seokjin karna hal sepele.

" Ap-pa itu tid-dak asin tadi jin-jinnie sudah men-cobanya " Jawab Seokjin takut takut.

Jay semakin marah pada Seokjin karna sudah menjawab perkataan nya.

Plak...

Satu tamparan di dapat Seokjin di pipi kirinya " BERANI KAU MENJAWAB KU? DI MANA SOPAN SANTUN MU HAH! " Teriaknya lalu pergi dari ruang makan menuju ke parkiran entah ingin ke mana.

" Hiks... Hiks... Buna~... " Seokjin menangis di pojok ruangan sambil memanggil nama buna nya.

15 menit menangis Seokjin kembali berdiri dari duduk nya dan mbereskan kekacauan yang di buat oleh appa nya.

.
.

Malam hari pun tiba Seokjin duduk di ruang tamu sambil menunggu ayah nya pulang entah dari mana.

Tidak lama ia mendengar suara mobil masuk ke dalam garasi. Di depan pintu ayahnya pulang dengan keadaan mabuk dan seorang perempuan yang membantu ayahnya berjalan.

" Maaf nak ayah mu mabuk jadi aku membantunya untuk pulang " ucap yeoja itu sambil tersenyum pada Seokjin.

" Ah tidak apa apa terimakasih sudah menolong ayah " Jawab Seokjin yang ingin mendekat ke arah nya namun urung ketika ayahnya kembali marah

"Jangan mendekat... Aku tidak ingin di bantu oleh mu... Kau pembawa sial  angel bawa aku ke kamar " Racaunya dan memerintah angel untuk membawanya ke kamar.

Seokjin kembali menangis mendengar ayahnya berkata sepeti itu hati nya sakit saat sang ayah begitu membencinya.

Ia memutuskan masuk ke dalam kamar ketika ingin tidur ia samar samar mendengar ada suara aneh di dalam kamar ayah nya seperti suara seseorang yang sedang bersetubuh.

Seokjin tidak peduli akan hal itu ia memutuskan untuk tidur.
.
.
.
.
.

Sudah satu minggu kepergian Sena dsn satu minggu pula hari hari Seokjin menjadi suram setiap saat dia mendapat hinaan bentakan amarah dari ayahnya. Setiap hari dia  mendapat pukulan di tampar dan di cambuk.

Seperti saat ini ayahnya sedang mencambuk Seokjin karna soekjin tidak mau melakukan hubungan intim pada ayah nya dan berakhir dia kena hukuman.

Ctass....

Ctass...

" Aaaakkhhh... Am-pun... Ap-pa " mohon Seokjin sudah hampir satu jam dia di hukum cambuk oleh ayah nya.

Ctass....

"  MATI SAJA KAU ANAK SIALAN GARA GARA KAU ISTRIKU MENINGGAL " Teriak Jay sambil mencambuk Seokjin.

Setelah satu jam tiga puluh menit Jay menghentikan cambukanya dan pergi dari gudang tanpa menghiraukan Seokjin. Mengunci pintu gudang dari luar kini keadaan di dalam gudang gelab hanya ada sedikit cahaya dari luar.

" Hiks... Buna~ hiks... Punggung jinnie hiks.. Sakit hiks... Buna... " Racau Seokjin terus terusan dan berakhir dia tertidur akibat lelah menangis.

Malam harinya Jay lagi lagi membawa seorang wanita namun kali ini buka  yang semalam dan dia juga dalam keadaan mabuk.

Membawa wanita itu masuk ke kamar dan melakukan hal yang sama seperti semalam.

Pagi hari pun tiba kali ini sama seperti sebelum sebelum nya Seokjin kembali tidak di kasi makan dan juga dia di kurung di dalam gudang tanpa ada niatan Jay ingin membuka pintu.

namun ada yang berbeda dengan Jay hari ini wanita yang di bawanya semalam masih ada di sini dan sedang menyiapkan sarapan untuk Jay.

Sarapan dengan nikmat sambil tertawa karna wanita itu membuat lelucon tanpa merasa bersalah pada anak nya sendiri.

Siang harinya Jay membuka pintu gudang dan menyuruh Seokjin untuk segera ke ruang tamu karna ada yang ingin di katakan.

" Seokjin appa akan menikah satu minggu lagi dengan wanita ini " Ucap Jay setelah lama dalam kediaman.

Seokjin melihat ke arah wanita itu dan wanita itu juga melihatnya bahkan tersenyum " terserah appa saja jinnie ikut saja " jawab nya dia terlalu pasrah dengan keadaan. Dia tidak ingin di siksa seperti kemarin lagi.

" Baiklah kalau begitu satu bulan lagi appa akan menikahinya dan perkenalkan namanya somi " ucap Jay sambil tersenyum ke arah calon istri baru nya itu.

" Kim Seokjin imnida" balas Seokjin sambil membungkuk.

Seokjin yang melihat appa nya tersenyum pada wanita itu merasa kalau dia membiarkan appa nya menikah adalah hal yang tepat.




To be continued 🙂

Segini dulu jangan lupa votcom oke

MAFIA KIM AND BABY JINIE ( namjin) ( END) Where stories live. Discover now