4°᭄⁀➷

932 101 12
                                    

Cahaya matahari mengintip dari celah tirai pagi ini, membangunkan seseorang yang semalam habis bertengkar hebat dengan pikirannya

Pagi baru, pada orang yang masih terjebak dengan masa lalunya

Ketika kesadarannya berangsur kembali, ia mulai berfikir

Di rumah ini ada kamar lain, namun hanya dipakai sebagai kamar tempat Win menyimpan barang-barangnya... karena Win sendiri masih tidur bersama Bright di kamar utama bahkan setelah putus

Bodoh!

Win hanya bisa berdecak setelah mengumpati dirinya dan langsung bergegas ke kamar mandi

..×..

Setelah mandi, Win kembali ke kamar utama, kamar sang tuan rumah yang ditinggalkan Win tadi malam begitu saja

Masuk tanpa mengetuk

Win memilih menghilangkan sopan santunnya sekarang

Bright masih ada di kamarnya... dari rambutnya yang basah, Win dapat menebak anak ini juga baru selesai mandi

"Keringkan rambutmu dulu, bodoh" Win berkomentar saat berusaha mencari handphonenya yang ia tinggalkan tadi malam begitu saja

"Aku mengerjakan sesuatu" Jawab Bright sambil memainkan ponselnya

Win berdecak. Alih-alih mengambil handphonenya, ia malah meraih hairdryer dan menyalakannya... Lantas membantu pria sialan itu mengeringkan rambutnya

Hampir hening saat suara hairdryer mengambil alih untuk mendominasi, sebelum udara diisi kembali oleh Bright

"Kotak itu untukmu"

Win melirik kotak yang berada di atas nakas sejak tadi malam... Matanya menyipit kala menemukan suatu fakta yang tidak dapat diterima pikirannya

"Sepatu?" Tanya Win

"Um" Bright menjawab dengan suara rendah

Berbicara tentang sepatu membuat Win teringat kembali atas luapan emosinya di hadapan Bright kemarin

"Asalkan kamu tau, sepatuku ini tidak nyaman hingga melukai tumitku, bodoh!"

Apakah Bright masih mengingatnya?

Tapi itu tidak mungkin, kan? Bright sudah tidak peduli lagi padanya. Mungkin anak itu hanya kebetulan membeli sepatu dan ukurannya kurang cocok dengan kakinya hingga akhirnya memberikannya pada Win

Ya, pasti seperti itu

"Apa kegiatanmu hari ini?"

Win menggumam selama beberapa saat dan menjawab dengan sedikit tidak masuk akal "Membunuhmu?"

Bright mengabaikan jawabannya dan hanya menjawab dengan kata yang diganti "Kamu senggang?"

"Urusanmu?"

"Ayo keluar untuk berjalan-jalan" Ajak Bright

"Tidak mau"

"Aku akan menyiapkan mobil setelah ini"

Win mendatarkan wajah. Jika ujung-ujungnya terjadi pemaksaan seperti ini, lalu untuk apa Bright bertanya?

..×..

Toxic X-SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now