6°᭄⁀➷

897 106 20
                                    

Suasana apartemen Zee terasa mewah namun sekaligus juga terasa dingin. Dinding-dinding putih bersih, perabotan modern, dan lantai kayu yang mengkilap menciptakan kesan elegan namun kurang hangat.

"Apa yang kamu tau tentang aku dan cecunguk itu?" Win mendesis "Ah, tidak. Maksudku Bright"

"Tidak banyak. Hanya... Kalian selalu pergi bersama, kalian bertemu diam-diam di belakang panggung, kamu yang selalu datang menemuinya dan... Kalian tinggal bersama" Setelah Zee berbicara, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah sedang mempertimbangkan setiap kata yang dia ucapkan. Tatapan matanya menembus ruangan, mencerminkan kedalaman pikiran dan pengamatan yang tersembunyi di balik kerangka wajahnya yang tenang

"Itu bukan 'Tidak banyak'! Tapi kamu sudah mengetahui segalanya, bodoh" Umpat Win kesal, dan Zayden menatapnya dengan terkejut

"Mama?" Tanya anak 1 setengah tahun itu

"Aku bukan mamamu" Ulang Win untuk yang ke 107 kalinya

"Mama" Zayden tersenyum lebar dan memeluk Win hingga Win harus membalas pelukannya dengan setengah hati sambil memasang senyuman hambar. Tidak apa-apa, Win. Ini demi 100 ribu bath!

Zee melonggarkan dasinya, bersandar ke sandaran sofa dan bertanya "Jadi, kamu mencintanya atau membencinya?"

"Siapa?" Tanya Win

"Pria itu"

Win, dengan ekspresi yang tajam, langsung menanggapi pertanyaan Zee dengan ketus "Aku ingin membunuhnya setiap melihat wajahnya. Kamu simpulkan saja sendiri, ini jenis perasaan apa"

Zee terkekeh dan mendesis "Sebaiknya kamu tinggalkan saja dia"

Win mengalihkan perhatiannya dari Zayden dan menatap Zee dengan resah "Sebenarnya apa masalahmu dengan Bright?"

"Banyak. Sangat banyak sehingga aku merasa harus membunuhnya"

Win meraih vas di atas meja dan menodongkannya tepat di depan wajah Zee "Awas saja jika kamu berani mendahuluiku membunuhnya"

"Kamu lebih terdengar seperti mengkhawatirkannya" Ejek Zee dan Win bergidik jijik

"Jangan sampai Zayden melihat hal menjijikkan karna aku muntah disini"

"Daddy"

Ketika Zee menggulirkan matanya kearah Zayden, tatapannya dan rautnya berubah drastis menjadi lembut. "Ada apa?"

"Cu" Gumam Zayden dengan suara lembut.

Dan saat Zee menatap Win lagi, wajahnya kembali berubah menjadi datar "Buatkan susu"

"Aku tidak bisa membuat susu!" Protes Win dengan frustrasi, namun Zee menjawabnya dengan tenang "Carilah di internet"

Win menggaruk kepalanya dengan gusar dan mengomel "Kenapa juga aku harus menandatangani kontrak itu?"

"Jelas, karna kamu menginginkan 100 ribu bath" Timpal Zee dengan nada santai.

"Diam!" Balas Win dengan tegas, tetapi dalam hatinya, dia masih merenungkan keputusannya yang terburu-buru.

..×..

Dalam gelapnya malam, kegelisahan Bright semakin bertambah. Pikirannya berputar-putar dalam spekulasi yang tidak pasti. Win pergi begitu lama, dan sekarang sudah larut malam

Namun, ketika pintu terbuka, sinar cahaya dari lampu menyinari sosok Win yang tegak berdiri di ambang pintu. Bright merasakan lega yang luar biasa, seolah seluruh tubuhnya melepaskan beban yang tidak terlalu ia sadari sebelumnya.

"Kamu darimana saja?" tanyanya dengan nada campuran antara kekhawatiran dan rasa ingin tahu.

"Dari penjara dunia bawah, mengurus surat penangkapanmu" Jawab Win melantur dan masuk ke rumah

Toxic X-SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now