15. Nganu 🌚

1.5K 63 150
                                    

Judulnya agak 'sus'  gatau isinya gimana hehe.

.
.
.
.
.
.

Hangat.

Itulah yang (Name) rasakan saat ini.

Ia sedang menjelajah alam mimpi dengan memeluk guling, tapi ia tidak tahu bahwa guling dikamarnya menjadi sehangat ini.

(Name) semakin mengeratkan pelukannya. Tak lupa ia juga mendusel-duselkan wajahnya mencari kenyamanan tersendiri.

Hal itu tentu saja membuat empunya badan segera membuka kedua matanya. Diliriknya kearah bawah dimana sang gadis memeluknya erat. Senyuman indah terbit dibibirnya.

         "Sayang bangun udah pagi" bisiknya pelan berharap gadis itu segera bangun dari alam bawah sadarnya.

Merasa tidak mendapatkan jawaban pria dewasa itu mengusap rambut gadisnya sembari mengecup kening sesekali. Karena sentuhan itu sang gadis yang merasa tidurnya terusik segera membuka kedua matanya.

         "Sen..sei?" sapanya ketika ia baru saja membuka kedua mata.

         "Gimana tidurmu? Mimpi indah hari ini?" balas Yuuta ramah.

         "Kok aku bisa tidur sama Sensei?" tanya (Name) bingung. Saat ini nyawa (Name) belum sepenuhnya terkumpul.

Beberapa menit kemudian setelah kesadaran menghampiri, (Name) membelalakan matanya. Ia langsung melompat turun dari atas kasur saking terkejutnya. Yuuta hanya bisa melongo melihat kelakuan absurd (Name).

        "EH? TIDUR SAMA SENSEI?!?!" pekiknya keras.

        "Kamu kenapa? Kok kaya panik gitu?" tanya Yuuta. Pria itu malah menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan santai.

(Name) mengabaikan ucapan barusan dan memilih untuk mengecek seluruh keadaan tubuhnya. Tidak ada yang berubah dan dia juga masih menggunakan pakaian lengkap. (Name) menghela nafas lega.

         "Tunggu! Ini gimana ceritanya kita bisa tidur bareng?!" tanya (Name) balik. Yuuta menghela nafas lelah sebelum bercerita.

(Mari kita lihat kilas balik sebelum mereka memutuskan untuk tidur satu kamar)

Sesudah pulang dari kondangan lalu tempat Gojo dengan diantar Yuuta, (Name) merasa bosan jika ia langsung pulang ke asrama, maka dari itu ia mengajak Yuuta untuk berkeliling mencari udara segar terlebih dahulu.

         "Sensei mampir bentar yuk ke taman yang didekat danau itu! Aku bosan kalau langsung ke asrama" bujuk (Name) dengan tampang memelas.

         "Jangan kesana lagipula ini udah larut malam, banyak kutukan berkeliaran" tolak Yuuta.

Alasan Yuuta menolak sebenarnya bukan takut, melainkan saat ini ia tidak bawa katana nya karena niat awal dia kan cuma kondangan. Yuuta hanya takut kelepasan mengeluarkan energi kutukannya yang mengalir deras tanpa katana.

         "Katanya kuat kok ada kutukan malah dihindari.. Oh jangan-jangan julukan itu cuma buat pajangan aja kali ya biar keren?! Wihh kalo bisa gitu aku juga mau" sindir (Name) kompor.

Yuuta menoleh kearahnya seketika ditengah-tengah mengemudi. Ia menatap (Name) yang sudah memajukan bibirnya menatap kearah kaca. Sudah bisa dipastikan kalau pacarnya tengah ngambek.

         "Baiklah kita kesana tapi sebentar aja ya" ucap Yuuta mengalah.

Melihat itu tatapan (Name) jadi berbinar kembali. Yuuta yang udah kepalang bucin hanya tersenyum melihat gadisnya ceria kembali.

Yuuta pun memarkirkan mobilnya didekat danau. Mereka berdua turun untuk menikmati pemandangan danau di malam hari. (Name) langsung duduk dikursi panjang sementara Yuuta fokusnya pada minimarket yang tidak jauh dari sana.

NIKAHI AKU CEPAT! [Okkotsu Yuuta X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang