2. jalan jalan

9 1 0
                                    

Siapa sih yang gak kenal sama Kinara Widjaya Jannah dan Yusuf Galesagam Abiyasa? Dua murid sekolah menengah atas di kota priangan yang selalu menjadi kebanggaan.

Kinara atau yang kita kenal sebagai Kinar, merupakan atlet taekwondo internasional selain menjadi atlet Kinar juga terkenal segudang prestasi dalam akademik.

Sama seperti Kinar. Galesagam atau Agam juga merupakan atlet panahan internasional, prestasi dalam akademiknya terbilang bagus namun jika bandingkan atau ditantang untuk berkompetisi melawan Kinar, Agam mundur lebih dulu.

Tak heran mereka menjadi atlet internasional secara bersamaan, karena sedari dulu Kinar dan Agam tidak mau kalah satu sama lain alhasil mereka berdua tidak ada yang menang dalam mendapatkan gelar atlet internasional lebih dulu.

"Besok-besok kalau latihan tuh ngabarin kek! Jangan ngilang gitu aja!"

"Handphone gue lowbat tau, makanya gak bisa ngabarin."

"Ya kan bisa kabarin dulu gitu sebelumnya, atau lo bisa pinjem hp temen lo." suara Agam agak meninggi dan dirinya sadar akan hal tersebut.

"Yaudah maaf. Lain kali gue kabarin lo dulu." Kinar agak sedikit menunduk dan itu membuat Agam merasa bersalah sudah menaikkan suaranya.

"Kin, maaf ya gue ga bermaksud bentak lo."

"Aman santai aja." jawab Kinar diakhiri kekehan khasnya.

Tidak sekali dua kali Kinar seperti ini pada Agam. Dan Agam jelas tau sebenarnya Kinar merasa sedikit tersinggung namun dia berusaha untuk tidak menanggapi hal tersebut dengan serius. Bisa dibilang Kinar itu sering menjadi manusia yang sok kuat.

"Dah yuk pulang. Kavin nyariin lo dari tadi."

"Tumben banget Kavin nyariin gue, biasanya juga bodoamat gue ada di mana." ucap Kinar sambil memakai helm yang Agam berikan.

Agam menyalakan motornya dan bergegas pergi dari tempat latihan taekwondo Kinar. Sedikit berbeda, Kinar sadar ini bukan jalan menuju rumahnya melainkan rute menuju daerah Tamansari.

"Woi Agam! Ini kita mau kemana?"

"Ikut dulu aja."

Tidak lama, akhirnya Agam memarkirkan motornya di pinggir jalan sebrang ITB. Suasananya ramai karena mungkin bubaran kelas. Banyak sekali jajanan dan pedagang kaki lima yang berjejer di sekitar sana.

"Lo ngapain ngajakin gue kesini?"

"Gue laper pengen makan."

"Makan tuh di rumah Gam!"

"Lagi gak ada orang di rumah, lagi pada pergi semua. Ayah sama Bunda pergi ke Jakarta, si Abbas juga main ke rumah temennya..."

Kinar hanya ber'oh' ria lalu mengikuti Agam yang berjalan di depannya. Sebenarnya bukan sekali duakali Kinar kesini tetapi tetap saja Kinar tidak hafal rute untuk sampai di sini.

"Lo mau makan apa?" tanya Agam pada Kinar yang sedang melihat sekitarnya.

"Apa aja deh, gue ngikut lo aja."

Agam membawa Kinar untuk masuk ketaman Ganesha Park yang terletak persis di sebrang ITB. Sedikit gerimis, mereka mencoba menerobos dan akhirnya meneduh terlebih dahulu.

Banyak kucing kucing juga yang sedang berteduh di sekitar mereka berdua. Kinar sangat suka kucing, Agam juga begitu. Namun Agam memiliki alergi pada bulu kucing tapi anehnya Agam memelihara kucing di rumahnya.

"Mana yang namanya Madam Eva?"

"Madam Eva mah ada di ITB, lu mau liat?"

belitung ke dago [ jenrina ]Where stories live. Discover now