Chap 9

554 60 3
                                    

Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi

Happy reading

Chap 9



Sasuke berlari menuju kamarnya. Namun saat ia berada di ruang tamu, ia bertemu dengan beberapa gadis yang merupakan sahabat dari pemilik asli tubuhnya.

'Kenapa mereka ada di sini?' suara hati Sasuke.

Tiga gadis yang bergelar lady itu menoleh ketika Sasuke datang. Mereka sedang duduk di sofa di ruang tamu.

"Ah, Lady Sasuke!" Lady berambut pirang pucat segera berdiri dan berjalan menghampiri Sasuke.

Tiba-tiba Karin datang dari arah berlawanan. Ino kembali ke tempat duduknya karena merasa Karin memiliki urusan yang lebih penting darinya.

"Lady Sasuke, saya mencari anda sedari tadi!" kata Karin dengan nafas terengah-engah.

Sasuke pun menoleh ke arah Karin. Baginya Karin lebih penting daripada ketiga lady yang mengaku sebagai sahabat Lady Sasuke.

"Hn, aku tadi pergi dengan Naruto. Memangnya ada apa kau mencariku?" tanya Sasuke tanpa menampilkan ekspresi apapun.

"Saya hanya ingin menyampaikan jika ketiga sahabat anda sudah menunggu," jawab Karin.

Sasuke melirik kepada ketiga lady yang sedang duduk santai.

"Hn, aku tahu," balas Sasuke. "Oh ya, Karin. Tolong siapkan makanan untuk kami berempat. Aku memang hilang ingatan, tapi aku harus mengenal ketiga temanku di masa lalu."

"Baik, lady. Akan saya siapkan di ruang makan khusus untuk tamu," jawab Karin.

"Ruang makan khusus tamu? Di mana itu?" tanya Sasuke. 'Rumah ini terlalu luas. Aku lebih suka rumah si dobe tadi. Tidak besar tapi cukup nyaman untuk ditinggali,' suara hati Sasuke.

Karin pun pergi, sedangkan Sasuke berjalan menghampiri ketiga temannya.

"Akhirnya kau mau menemui kami, Lady Sasuke, setelah kemarin kau pergi begitu saja," kata lady berambut merah muda. Nada bicaranya terdengar angkuh dan itu membuat Sasuke tidak suka.

Sasuke pun duduk di samping lady bersurai pirang pucat.

"Hn, apa ada yang mengatakan kepada kalian kalau aku hilang ingatan?" tanya Sasuke melirik semua temannya. 'Wajah mereka bertiga mirip dengan kunoichi di desa Konoha,' suara hati Sasuke.

"Pa-Pangeran Menma sudah mengatakannya," jawab lady berambut gelap. Ia terlihat polos.

"Hn, baguslah," balas Sasuke. 'Aku merasa ada yang aneh dengan gadis ini,' suara hati Sasuke.

"Berarti kamu tidak mengingat kami, Lady Sasuke?" tanya lady bersurai pirang pucat.

"Ya," jawab Sasuke dengan cepat.

"Baiklah. Kita harus memperkenalkan diri lagi rupanya setelah saling mengenal selama 6 tahun," kata lady bersurai merah muda.

'Dia bicaranya pedas sekali. Tidak mungkin gadis ini yang membuat pangeran sialan itu menghianati Lady Sasuke. Aku harus segera mencari tahu siapa orangnya meski aku akan memutuskan pertunangan Lady Sasuke dengan pangeran genit itu,' suara hati Sasuke.

To Be a Princess (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang