Keluarga Cemara YoshiHo

557 55 2
                                    

16 Tahun kemudian

"Mommy HUWAAAA..." Seorang pria manis berumur 19 tahun menangis sembari berlari dari pintu masuk menuju kamar kedua orang tuanya.

Seluruh pelayan dan pengawal yang berada di rumah mewah itu terkejut karena pria manis itu dan ikut berlari mengikuti dan meminta pria tersebut untuk berhenti berlari.

Brak!

Pintu kamar utama dibuka secara keras dan ditutup kembali tidak kalah keras.

Pria manis lainnya yang lebih tua terkejut dengan kehadiran sang anak dengan keadaan menangis, "hey ada apa sayang? Ada masalah?"

Mashiho— yang dipanggil mommy segera mendekati sang anak dan mengelus kepalanya, "aaaa... Daniel jahat mom, hiks... Aku hanya menanyakan hal yang ia janjikan... Hiks... Tapi— tapi dia malah membentakku, katanya... Hiks... Berpacaran denganku yang tidak sabaran sangat tidak berguna... Hiks..." Miyouka— pria manis yang menangis tersebut menyeka air matanya.

Brak!

"DIMANA CHOI DANIEL SEKARANG KAK?!"

"BIAR KITA KASIH PELAJARAN!"

Sepasang anak kembar berusia 16 tahun memasuki kamar Mashiho dengan emosi yang tidak terkendali, "astaga, anak-anak tenang lah. Kekerasan tidak menyelesaikan masalah Miu, Ryu. Tunggu Daddy kalian pulang dulu dan bincangkan padanya mengerti" jelas Mashiho dengan nada lembut untuk menenangkan ketiga anaknya.

"Apa yang perlu dibincangkan?" Tanya seorang pria tampan dengan aura dominan yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Mata tegas yang terlapisi oleh kacamata itu melirik kearah anak sulungnya dan meminta kedua anak bungsunya itu untuk keluar dari kamar, "Miu, Ryu... Keluarlah dulu dan tenangkan diri kalian, biar Daddy dan mommy yang berdiskusi dengan Youka".

Si bungsu kembar pun hanya bisa mengangguk jika sang ayah sudah mode serius dan melangkahkan kaki mereka keluar kamar tidak lupa menutup pintu dari luar.

Mashiho yang masih memeluk Miyouka menatap sang dominan berjalan menghampiri mereka di pinggir kasur dan duduk disamping Miyouka lalu mengelus lembut kepala sang anak. "Ada masalah apa anak Daddy yang manis ini? Sini cerita ke Daddy dan mommy"

Miyouka menggeleng dan langsung mengeratkan pelukannya kepada Mashiho yang membuat sang ayah semakin kebingungan.

"Hyung, apa kau tau siapa kekasih Youka?" Mashiho yang tau jika sang anak tidak ingin membicarakan ini kepada ayahnya berusaha menjelaskan apa yang sang anak jelaskan sebelumnya.

Sang dominan— Yoshi terdiam sesaat kemudian mengangguk, "Daniel kan? Anaknya Hyunsuk" mendengar nama sang kekasih disebut Miyouka semakin mengeratkan pelukannya pada sang ibu.

Mashiho mengangguk, "aku tidak tau detail masalahnya apa, tadi Youka bilang Daniel menjanjikan satu hal kepadanya dan mungkin sudah cukup lama, lalu Youka menanyakan hal itu kepada Daniel tapi Daniel membalas jika Youka tidak sabaran dan tidak berguna"

Marah? Tentu Yoshi marah. Siapa yang tidak marah saat anak yang kau besarkan dan memiliki banyak prestasi dikatai tidak berguna.

"Friend with benefits. Hiks... Ada satu orang dalam hubungan friend with benefits dengan Daniel... Sejak enam bulan lalu..." Miyouka tiba-tiba membuka suara yang membuat kedua orang tuanya sangat terkejut.

Miyouka mulai melanjutkan penjelasannya, "dia berjanji akan mengakhiri hubungan itu secepatnya, tapi tadi saat aku tanya apakah dia sudah mengakhiri hubungan itu atau belum dia malah membentakku"

Emosi Yoshi semakin meledak, ia adalah orang tua dan sebagai orang tua ia tidak akan membiarkan anak-anaknya menjalin hubungan dengan manusia bajingan. Ia segera membuka handphone nya dan menelepon Hyunsuk— teman dekatnya.

Tuuttt...

"Shibal, annyeong. Gue cuma mau bilang ajarin anak lo jaga omongan, ajarin tanggung jawab, ajarin jaga kepercayaan orang lain. Kalau lo nanya kenapa gue ngomong kayak gini, tanya sendiri ke anak lo Choi Daniel apa yang udah dia lakuin ke anak gue".

Yoshi langsung memutuskan telpon tersebut dan mengusap wajahnya kasar, "akhiri hubunganmu dengan Daniel oke, anak Daddy berhak punya pasangan yang lebih berkualitas dari orang-orang brengsek".

Yoshi perlahan memeluk Miyouka dengan sangat lembut sembari mengucapkan kalimat penenang.

_____________________________________

Ah, 16 tahun sudah terlewat sejak satu tahun penuh lika-liku masalah bagi sepasang suami istri.

Omong-omong tentang masalah itu, semua orang ingat hal apa yang terjadi pada dua wartawan yang melewati batas mereka pada Yoshi.

Keduanya dipecat tepat sehari setelah kejadian dan di blacklist agar tidak ada perusahaan apapun yang bisa menerima mereka sebagai karyawan.

Bulan demi bulan berlalu, walau keduanya berbeda negara tapi Yoshi membuat mereka memiliki nasib yang sama. Keduanya mulai kehilangan kendaraan sampai tempat tinggal dan menjadi gelandangan.

Kejam sih, tapi itu baru sebagian kecil. Yoshi lalu menyuruh para pengawalnya menculik mereka dan yaa lancar, lagipula siapa yang akan perduli kepada gelandangan zaman sekarang.

Tidak tidak, Yoshi tidak membunuh mereka ia hanya sedikit menyiksa dan mencabut lidah keduanya sebelum dijual di pasar budak.

Tapi shtt Okey, keep in secret... Jangan sampai Mashiho tau rahasia besar ini. Mashiho cuma tau kalau Yoshi yang meminta agar kedua wartawan itu dipecat. Jadi YTTA yaa...

_____________________________________

Sebulan kemudian

Yoshi, Mashiho, Miyouka, Miuritsu, dan Ryutsuya baru saja selesai makan malam dalam rangka merayakan ulang tahun si kembar yang ke-17 tahun disebuah restoran mewah.

"Nah, berhubung kalian udah 17 tahun jadi Daddy bakal beliin kalian kendaraan. Kamu juga Youka, supir pribadi kamu sudah masuk masa pensiun jadi kamu harus bisa bawa mobil sendiri. Kalau kalian udah tau mau apa langsung kasih tau Daddy, Daddy beli hari itu ju-"

"Vyrus Alyen 988 custom color" si kembar lebih dulu memotong.

"Aku kombinasi hitam maroon" Miuritsu lebih dulu menyebutkan warna warna yang ia inginkan.

"Aku hitam emerald" lanjut Ryutsuya.

Yoshi sedikit terkejut dengan jenis kendaraan yang disebutkan oleh anak kembarnya itu. Hey, motor itu punya mesin yang sama dengan Ducati.

Miyouka yang juga tau kendaraan apa yang dimaksud adik kembarnya ini sedikit tidak terima, "hey, kalian mau sekolah atau balapan punya motor itu?"

"Diterima" ucap Yoshi tiba-tiba, "tapi sekali salah satu dari kalian ketahuan balapan liar, Daddy jual motornya"

"Kalau aku kayaknya cukup Porsche 911" ucap si sulung.

Bukan, bukan Yoshi yang kaget kali ini. Mashiho jauh lebih kaget dari Yoshi, sebenarnya Yoshi dan Mashiho tidak masalah karena sejak anak-anak mereka kecil tidak pernah ada permintaan aneh dengan biaya mahal.

"Diterima" balas sang ayah.

"Tapi kalian selesaikan study dengan hasil yang baik. Bukan hasil sempurna, tapi hasil terbaik yang bisa kalian capai" Mashiho menambahkan penjelasan.




Bonchap end

Ya Allah ngelantur kesana sini kayaknyaaa

Ini tengah malem banget aku selesai in

Yaa semoga gak terlalu aneh, tapi kalau aneh banget maaf yaa

And yeah, see you in next book👋👋👋

Past, Present, and Future - YoshiHo [END]✓Where stories live. Discover now