Bab 1 : Kisah awal

8 3 0
                                    

          Kehidupan malam yang dingin dan mencengkram disertai hujan deras sedang mengguyur kota saat ini. Di sebuah cafe di seberang jalan, terlihat seorang gadis yang sedang duduk termenung di dalam cafe tersebut sambil meminum secangkir coklat panas yang telah ia pesan sedari tadi.

 Di sebuah cafe di seberang jalan, terlihat seorang gadis yang sedang duduk termenung di dalam cafe tersebut sambil meminum secangkir coklat panas yang telah ia pesan sedari tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

             Gadis itu bernama Elen. Terlihat Elen sedang duduk termenung kesal menunggu kedatangan seseorang yang tak kunjung datang. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 20.50 tetapi, orang yang ia tunggu tidak kunjung datang.

"tolong coklat panasnya secangkir lagi" Ucap Elen kepada pelayan cafe tersebut.

"baik, sebentar ya mbak" jawab pelayan tersebut sambil melontarkan senyuman manis miliknya.

CKREEKK...

Suara pintu cafe dibuka, terlihat seorang pria yang mengenakan hoodie hitam masuk kedalam cafe dengan keadaan kehujanan.

"S-sorry Len, gw telat" Ucap pria tersebut sembari duduk tepat di depan meja Elen.

"pesen minum dulu sana, ini musim hujan bisa- bisa lo sakit gegara gw" ucap Elen sembari mengalihkan pandangan matanya dari pria tersebut. Pria tersebut hanya mengangguk pelan.

"mbak, Swiss chocolate satu" Ucap pria tersebut sambil mengangkat tangan kanannya.

"baik, tunggu sebentar" Jawab pelayan cafe tersebut dengan  ramah. Lalu, pelayan tersebut pergi meninggalkan sepasang kekasih tersebut.

" Len, lo udah lama nunggu disini?" tanya pria tersebut kepada Elen. 

"menurut lo?" tanya elen sembari meminum secangkir coklat panas miliknya.

"em.. tadi-" Ucap pria tersebut terpotong karena kehadiran seorang pelayan cafe yang mengantarkan pesanan pria tersebut.

"ini swiss chocolate nya, selamat menikmati" ucap pelayan cafe tersebut lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Tadi apa?!" tanya Elen dengan nada suara tinggi.

"Lo itu selalu aja kayak gini Vin! lo itu dari dulu gak pernah berubah ya, lo sadar  gak sih kalo gw udah berkali-kali  ngasih kesempatan buat lo?! tapi hasilnya apa? NIHIL!" Tambah Elen dengan ekspresi wajah menahan air matanya agar tidak jatuh menetes dipipinya.

CUTT...

"kerja bagus Len" ucap seorang pria yang bernama Alvin seraya mengulurkan tangannya ke Elen.

"Thank's" jawab Elen seraya membalas uluran tangan Alvin.

"oke semuanya istirahat dulu, nanti kita lanjutkan syuting lagi" Ucap seorang  pria paruh baya yang tak lain adalah sutradara film tersebut.

"Vin ke cafe deket sini yuk" ajak Elen

"lo aja yang kesana, gw lagi mager" jawab Alvin sambil mengambil ponsel miliknya yang terletak diatas meja.

"yodah, gw duluan ya" Ucap Elen sembari mengambil tas miliknya lalu pergi meninggalkan Alvin.

"Huft, capek banget syuting hari ini" gumam Alvin sembari duduk di kursi yang berada disampingnya.

"Ini pesanannya, selamat menikmati" Ucap seorang gadis yang memerankan tokoh sebagai pelayan cafe di film tersebut sambil menyodorkan segelas susu coklat kepada Alvin.

             Alvin hanya terdiam dan melontarkan senyuman manis miliknya. Ia lalu menerima segelas susu coklat yang disodorkan kepada dirinya. 

"Lo jangan terlalu mendalami peran Re, ini diluar jam syuting" Ucap Alvin sambil meminum segelas susu coklat yang ia pegang.

            Rea hanya tersenyum manis dan hanya memandangi Alvin. lalu duduk dikursi sebelah Alvin.



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

the AllenWhere stories live. Discover now