Part - 1

29 3 1
                                    

Ting!

Notifikasi pesan masuk pada ponsel seorang gadis yang tengah rebahan di kasur empuk nya.

Dia adalah Zia, Narazia Ramadhani. Gadis cantik dengan kulit kuning langsat, mata cokelat, hidung mancung, serta bulu mata yang lentik.

Saat ini ia tengah rebahan di dalam kamarnya menikmati hari libur dengan menonton drama kesukaannya.

Namun, baru saja decakan sebal keluar dari mulutnya karena terdapat beberapa notifikasi pesan masuk yang menganggu fokus menontonnya.

Mau tak mau, Zia harus mem pause drama nya dan membuka ponselnya.

Ternyata banyak sekali deretan pesan dari grup pemuda rukun tetangga.

Ah ia hampir lupa jika bulan depan akan masuk bulan Agustus, itu artinya akan ada kegiatan RT yang pasti akan membuatnya sibuk sebagai pemuda.

Ting!

Ting!

Ting!

Zia hanya menggulirnya sekilas lalu keluar dari room chat dan membisukkan grup itu.

Ia tau pembahasan nya membahas tentang nongkrong untuk musyawarah lomba dan Zia malas akan hal itu.

Ia menutup ponselnya dan kembali fokus melanjutkan drama yang sempat ia tunda.

Baru beberapa menit ia menonton terdengar suara notifikasi panggilan masuk yang sangat membuat Zia frustasi.

"Akhh siapa siiihhh!!" Kesalnya.

Ternyata Nadira Virda, panggil saja Ira. Seorang gadis seumuran Zia yang memiliki postur tubuh sedikit berisi yang tingginya sedikit lebih tinggi dari Zia.

"Hallo!" Ketus Zia ketika mengangkat panggilan dari Ana.

"Assalamu'alaikum.." Ucap Ana di seberang sana dengan nada lemah lembut yang dibuat buat.

"Waalaikumsalam" Balas Zia.

"Apa lo?" Tambah Zia lagi dengan nada yang masih sama seperti pertama.

"Ya Allah, kagak ada sabar sabar nya lo jadi manusia."

"Cepetan elah pake basa basi segala, gue pause drama gue nih gara gara lo"

"Gue kan abis dar.. "

"To the point!!" potong Zia cepat.

"kita disuruh jadi panitia lomba besok sama pak RT"

"Gue udah tau"

Tut

Zia mematikan panggilan mereka secara sepihak. Terlihat jahat bukan? Ya memang itulah sifat Zia.

Sedikit keras kapala, gampang emosi dan childish. Ya itu kenyataannya. Tetapi disisi lain ia adalah seorang gadis baik yang tidak enakkan dan gampang ditipu temannya.

Sebagai contoh, ketika ujian.

Ketika temannya belum selesai atau tidak bisa. Ia akan memberikan contek kan kertas jawabannya yang berpengaruh pada nilai raportnya di akhir semester.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Zaki & ZiaWhere stories live. Discover now