Chapter 2

313 33 2
                                    

Don't forget untuk tekan ⭐️ ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Don't forget untuk tekan ⭐️ ya.

Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden membuat winter terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden membuat winter terganggu. Winter perlahan mulai membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah jay yang masih tidur. Winter menatap lamat pria yang ada dihadapannya dan tersenyum karena ia tau jay pasti akan membawa dirinya ke apartemen.

"Sampai kapan mau liatin aku?" jay yang sebenarnya sudah bangun lebih dulu dari winter memilih untuk pura-pura tidur lagi saat winter akan bangun. "Aku ganteng banget ya sampai kamu liatin terus" jay menggoda winter.

Winter mencubit lengan jay "Kak jay kepedean banget sih jadi orang!"

Pipi winter memerah menahan malu karena ketahuan memperhatikan jay. Winter segera bangkit dari kasur akan tetapi lengannya ditahan dan ditarik untuk kembali berbaring. Jay menelusupkan wajahnya diceruk leher winter dan memeluk gadis itu dengan erat. "Tetap disini untuk beberapa saat. Aku membutuhkan energi dari mu."

Winter tidak protes karena jay memang sudah sering melakukan hal seperti ini di pagi hari jika ia tidur di apartemen. Winter mengusap punggung jay dengan lembut sampai keduanya tanpa sadar tertidur lagi.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09.00, winter terbangun karena pelukan jay yang begitu erat. Ia memukul-mukul tangan jay meminta untuk dilepaskan karena ingin membuat sarapan. "Bangun kak! Udah jam 9 nih, winter lapar."

Jay yang memeluk winter dari belakang langsung melepas pelukkannya. Winter langsung berdiri dan meninggalkan jay yang masih berada dikasur mengumpulkan nyawa. Di dapur winter langsung mencari bahan makanan. "Aku masak French toast aja deh, karena cuman ada roti, telur dan susu."

Mencium ada bau makanan, jay bangkit dan turun ke lantai 1 untuk melihat winter. Winter yang fokus memasak, membuat jay gemas dan mendekat untuk memeluk tubuh kecil itu dari belakang. Winter yang tiba-tiba dipeluk, kaget dan membalikkan tubuhnya, jay yang lebih tinggi membuat winter mendongak keatas, lantas membuat kedua nya sekarang saling bertatapan. Senyum manis dan lesung pipi yang khas terukir di wajah laki-laki tersebut.

"Kenapa kamu masak? Padahal kita bisa sarapan diluar"

"Selagi ada bahannya kenapa harus makan diluar. Walaupun kakak banyak uang tapi ga boleh boros juga."

"Ya udah, terserah kamu" ucap jay. Posisi keduanya masih sama bahkan sekarang winter juga memeluk jay.

"Lebih baik kakak mandi dulu, winter harus masak 1 porsi lagi."

"Padahal aku masih mau manja sama kamu" jay enggan melepaskan winter. Winter terdiam lalu mendongak keatas,

CUP

Winter mencium dagu jay. Jay yang diperlakukan seperti itu langsung membatu tidak bisa berkata-kata.

"Sudah cepat sana mandi!!" Winter mendorong jay ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan cepat.

Jay masih mencerna kejadian barusan, dia tidak menyangka winter akan berani melakukan hal seperti itu karena biasanya mereka hanya berpelukkan. Jangan harap jay akan melepaskan gadisnya setelah ini.

"AAA.. malu!! Kenapa aku reflek nyium sii!!" winter memukul kepalanya karena merasa ceroboh.

Jay keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya melilit dipinggang, tubuh bagian atas dibiarkan begitu saja. Winter sudah sering melihatnya tapi selalu saja winter salah tingkah, ia membuang muka kearah lain saat jay berjalan kearahnya.

"Hot sekaliii ya ampun, itu roti sobek nya keliatan!" batin winter.

"Kenapa muka mu merah winter, apa kamu sakit?" tanya jay melihat muka winter yang memerah seperti tomat.

Winter langsung menepuk muka nya menggunakan kedua tangan. "Gapapa kok kak hehehe."

Dengan cepat, winter mengubah topik "Cepat pasang baju kak, makanan udah jadi nih, keburu dingin nanti." Jay menurut dan naik ke lantai atas untuk pasang baju. Winter yang ditinggal sendirian langsung salah tingkah takut ketahuan mikir yang aneh-aneh.

Setelah mereka berdua sarapan, jay menawarkan diri untuk mencuci peralatan yang habis digunakan dan winter menyetujuinya. Winter duduk di sofa sambil melihat jay mencuci piring. "Kok winter bisa ada di apartemen kakak?"

"Keadaan rumah kamu sepi win, kakak sudah coba telpon tante tapi ga diangkat. Pesan yang kukirimkan kepadanya juga ga dibalas. Aku ga mau ninggalin kamu sendiri dirumah, jadinya kubawa kamu kesini" jawab jay.

"Padahal winter sudah sering sendirian dirumah, tidak masalah kok kak"

Jay yang mendengar ucapan winter lantas mendekat dan duduk disampingnya. "Aku yang takut kalau ada hal buruk terjadi padamu. Kamu ingat bukan? Aku sudah berjanji untuk selalu ada dan melindungimu sampai akhir hidupku" jay mengusap surai winter lembut.

Winter hanya mengangguk sebagai jawaban. Dirinya selalu bingung mengapa pria dihadapannya selalu saja berkata akan melindungi nya. Banyak hal yang ingin winter tanyakan, tapi saat winter ingin bertanya, jay menyuruh winter untuk bersiap-siap.

"Sekarang mandi, kita keluar karena stock bahan makanan habis kan? Sekalian nanti jalan-jalan ke lotte world."

"Yey, ayo kita jalan-jalan hari ini!" winter tidak jadi bertanya, segera ia bangkit dari duduknya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Jay terkekeh melihat kelakuan winter "Aku akan menyiapkan pakaian mu, nanti ku taruh di atas meja ya"

Karena sering menginap di tempat jay, akhirnya winter membawa sebagian pakaiannya ke apartemen supaya jay tidak selalu membelikan baju baru untuknya.

"Iya kak" jawab winter dari dalam kamar mandi.

🍑⭐️

Winter keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian yang dipilih oleh jay. Makeup tipis dan rambut yang di cepol keatas membuat winter sangat menggemaskan. "Cantik ga kak?" tanya winter.

Jay yang sedang membaca buku mengalihkan perhatiannya. "Ya?"

Winter mendekati jay lalu dengan malu-malu bertanya "Gimana? Winter cantik ga?"

Jay mengangguk "Cantik"

"Hehe, makasih kak" winter tersipu malu.

"Maksud ku bajunya yang cantik" Winter yang merasa kepedean langsung reflek memukul dada jay.

"Iiihh kakak kok gitu sih?! Winter pergi duluan! Biarin aja kakak disini sendiri" winter kesal dan berjalan keluar meninggalkan jay yang masih tertawa disofa.

Jay langsung gelabakan mendengarnya, dengan cepat ia mengambil tas miliknya dan milik winter.

"Hei!! Jangan tinggalkan aku, kamu bahkan lupa untuk membawa tas mu" jay mengejar winter yang sudah pergi duluan.

🍑⭐️

"Jangan ngambek dong win.. kakak cuma bercanda tadi" Sekarang keduanya sudah berada di dalam mobil tetapi belum berangkat karena jay berusaha membujuk winter agar tidak kesal dengan nya.

"Ga tau ah, winter bete dengan kakak" winter mengalihkan wajahnya menghadap jendela mobil karena enggan melihat jay.

Jay pasrah karena winter memang susah untuk dibujuk kalau sudah badmood. Alhasil sepanjang perjalanan keduanya tidak saling berbicara.

- Lanjut ga gaes ? - Thank you for reading -

Sweet Lies • Jaehyun x WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang