Bab 30

577 30 0
                                    

Haiii

Masih inget chapter sebelumnya? Kalau 'gak inget baca ulang aja.

Happy Reading🌈

🌺SKLIRÓS🌺
30. Razic marah.

"BEGO! RAZIC PASTI SADAR ITU MOTOR GUE!" Batinnya berteriak. "Bodo dah, paling di marahin" lanjutnya bergumam.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Arina sampai ke sekolahnya pukul 06.12 memang dirinya sengaja datang lebih cepat demi menghindari wakil ketua ARPAZ, siapa lagi? kalau bukan Razic.

"Tumben jam segini udah datang?" Ucap seseorang dengan nada datar, yang di kenali oleh Arina "R-Razic?" Ucap nya berbalik.

"Ngapain kemarin ke sirkuit? Lo mau ketauan sama Anton?" Ucapnya menatap tajam kepada Arina "jangan kasih tau yaaa" ucapnya memohon.

"Jawab pertanyaan gue Arina Putri Zeusarch!"

"Balapan sama Kinan, kemarin gue nantang kinan. Gue bilangnya mau nonton bareng, padahal mau balapan. Makanya kemarin gue pakai masker biar 'gak ketahuan kalian. Nyatanya gue ceroboh pakai motor di depan lo" jelas Arina menundukan kepalanya takut.

Jangan kira karna Razic orang yang receh dia tidak menyeramkan kalau marah. Karna Razic wakil ketua ARPAZ dirinya lah paling menyeramkan kalau menyangkut Arina.

"Pintar bohong sekarang hm?!" Ucap Razic membuat Arina takut. "Lo di bilangin 'gak pernah nurut! Kenapa sih?" Bentak Razic mengacak rambut nya frustasi.

"Kalian ngelarang hal yang gue suka" jawab Arina dengan mata yang berkaca-kaca "hal yang lo suka itu 'gak baik buat diri lo. Sekali aja lo nurut!" Ucap Razic dengan nada yang tinggi.

Untungnya di sana masih sepi jadi tidak mengundang perhatian. "Maaf" ucap Arina pelan sambil menundukan kepalanya.

"Nurut sama kita ya?" Ucap Razic menarik Arina ke dalam pelukannya. Ia mengelus punggung Arina dengan lembut "lo dengar apa yang di omongin malam itu?" Tanya Razic yang mendapat anggukan dari Arina.

"Putri siapa?"  Tanya Arina membuat Razic menghela napas "biar Angkasa yang kasih tau lo" sahutnya.

"Udah 'gak ada yang di tutupin lagi kan?" Tanya Razic seraya mengelus rambur Arina. Arina segera melepas pelukannya.

"Masih ada" ucapnya membuat Razic menatapnya tajam "perlu gue tanya dulu baru lo kasih tau?!" Ucapnya datar membuat Arina menelan salivanya susah payah.

"Serba salah dah gue" batinnya.

"Woii ngapain kalian berduaan aja, mana serius banget ngomongnya" ucap Lorenzo yang baru datang bersama yang lain.

"Lo selingkuh sama Razic, na?" Tanya Neza membuat Angkasa menatap Arina datar.

"Mana mungkin gue selingkuh sama Razic!" Bantah Arina membuat Langit menatap nya "terus ngapain?" Tanya Langit membuat Arina gelagapan.

"Bahas teror" jawab Arina membuat semuanya bingung "jadi ini yang lo sembunyiin" ucap Razic dengan serius.

Arina membuka hp nya lalu menunjukan kertas yang di foto nya kemarin "semalem pas dari kantin gue langsung ke kelas. Di atas meja gue ada kotak jadi gue buka, isi nya kertas sama kucing yang udah di bunuh" jelas Arina membuat mereka menggeram marah.

"Jauhin Arina!" Ucap Anton kepada Angkasa membuat semua terkejut "Ton, 'gak gitu juga!" Bela Razic.

"Peneror itu ngincer Arina karna dekat sama Sklirós, Zic!" Sahut Anton menarik Arina menjauh dari Sklirós.

SKLIRÓS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang