✨Algantara: bab 52✨

991 34 2
                                    

Happy reading-!!
.
.
.


"Freya?" Gadis itu menoleh dan mendapati Rama tengah berdiri di ambang pintu dapur dengan seragam putih abu-abu yang masih lengkap.

Freya melemparkan senyum hangat saat melihat kehadiran laki-laki itu. Ia tak heran mengapa Rama bisa ada di sini, karena laki-laki itu adalah teman Alga.

Rama melangkahkan kaki mendekat ke arah Freya yang tengah mengaduk susu. Netra Rama mengamati kegiatan yang tengah Freya lakukan.

Susu cokelat kesukaan Alga. Rama tahu itu. Dia membuang pandangannya ke arah lain saat merasa sesak di dada. Rama memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, dan bertanya, "lo," ia menggantung kalimatnya ketika Freya langsung menoleh padanya.

"Hm?" Freya bergumam dan menyudahi kegiatannya. Mereka saling bertatapan sepersekian detik tanpa suara. Rama terpesona dengan paras cantik Freya yang natural.

"Enggak jadi." Ucap Rama. Laki-laki itu menatap susu cokelat yang baru saja dibuat Freya. "Susunya udah mau dingin tuh."

"Oh iya, astaga." Gadis itu langsung mengambil gelas susu itu dan pergi mengantarnya ke kamar Alga, disusul Rama dibelakangnya.

Tangan Freya meraih daun pintu dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang segelas susu cokelat. Ia membuka pintu kamar Alga dengan senyum manis yang enggan untuk luntur.

Namun, sepertinya waktu tak mengizinkan senyum Freya terus mengembang. Pemandangan yang ia lihat kala membuka pintu kamar itu, membuat senyumnya luntur perlahan. Dadanya seperti dihantam ombak keras di saat ia tengah tersenyum bahagia.

Hampir saja Freya menjatuhkan gelas ditangannya jika Rama tak menahan tangannya. Sedangkan laki-laki dan perempuan yang berada di dalam kamar itu menoleh dengan cepat ketika pintu terbuka.

Di sana Alga terlihat sedang berpelukan dengan Neva dengan perasaan nyaman. Namun, perasaan nyaman itu seketika sirna ketika Freya muncul di ambang pintu dengan ekspresi yang membuat Alga panik.

"Freya, ini enggak kayak yang lo pikirin. Gue cuma," ucapan Alga menggantung karena Freya langsung berbalik badan dan menyerahkan segelas susu itu pada Rama, kemudian pergi.

"Freya!" Alga berteriak memanggil nama gadisnya yang sudah salah paham. Ia beranjak dari kasur dan hendak mengejar Freya, namun tangannya ditahan Neva.

"Mau ke mana?" Neva bertanya dengan wajah kecewa sebab pelukan mereka harus berakhir karena satu perempuan yang menyandang status sebagai pacar Alga.

"Mau ngejar cewek gue lah." Sahut Alga. Ia kemudian pergi menyusul Freya, namun satu suara menghentikan langkahnya.

"Lo brengsek, Ga. Udah punya cewek tapi pelukan sama cewek lain." Celetuk Rama yang berdiri tegak di ambang pintu, dengan segelas susu cokelat di tangannya.

"Shut your fucking mouth, Ram. Lo enggak tau apa-apa." Desis Alga dengan tatapan nyalang. Dia tak punya waktu untuk meladeni Rama, lantas ia langsung menuruni tangga sebelum Freya pergi lebih jauh.

Di ruang tamu, ia melihat teman-temannya berkumpul di sana dengan suara yang menciptakan suasana ribut. Alga tak menghiraukan sahutan dari teman-temannya, yang ada di otaknya sekarang adalah bagaimana caranya ia menjelaskan kejadian tadi pada Freya agar gadis itu tak salah paham lagi.

Di halaman rumahnya, ia lihat Freya tengah bersiap untuk menaiki motornya. Untung saja Alga cepat menghentikannya. Ia mencekal pergelangan tangan Freya, namun gadis itu memberontak dan enggan menoleh.

"Frey, lo salah paham." Satu kalimat yang mampu keluar dari mulut Alga.

Freya tak mau mendengar. Ia terus mencoba melepaskan tangan Alga dari tangannya. Alga menggenggam tangannya terlalu erat hingga sulit untuk ia menyingkirkannya.

ALGANTARAWhere stories live. Discover now