O4/O5

6.3K 943 45
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Saat Rin cemburu...

________

"Isagi, ini bukan it's feel, tapi it feels. Tolong diperbaiki, ya?" (Name) berucap sembari menunjuk tulisan Isagi di buku catatan bahasa inggris miliknya.

Isagi mengangguk pelan, kemudian mulai memperbaiki penulisannya. Hari ini Isagi minta tolong pada (Name) untuk mengajari sekaligus mengoreksi penulisan bahasa inggris miliknya.

Tentu saja (Name) mau. Karena membantu seseorang itu adalah kesukaannya. Apalagi bantuin cogan—uhuk—

Selagi menunggu Isagi memperbaiki penulisannya tiba-tiba ponsel (Name) berbunyi. (Name) pun mengambil ponselnya dan ternyata ada pesan masuk.

 (Name) pun mengambil ponselnya dan ternyata ada pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) mematikan ponselnya dengan wajah panik. Bagaimana ini? Apa Rin marah?

Isagi yang sadar akan tingkah laku (Name) lantas berucap. "(Name)? Ada apa?"

(Name) sedikit tersentak, kemudian tersenyum. "T-tidak ada apa-apa kok! Apa sudah?"

"Oh.. iya, sudah kok. Ini," ucap Isagi sembari menyodorkan buku catatannya. (Name) pun mengambilnya dan mulai membacanya.

Beberapa lama kemudian, jam menunjukan pukul 13:30. Catatan bahasa inggris milik Isagi akhirnya sudah benar dan selesai. Isagi pun pamit dari rumah (Name).

"Terima kasih," ucap Isagi sebelum pergi.

"Ya, sama-sama!"

Setelah Isagi pergi, (Name) dengan cepat membuka ponselnya dan menelfon Rin. Berkali-kali (Name) menelfon Rin namun panggilannya tidak dijawab, membuat (Name) panik seketika.

"Duh.. bagaimana ini?"

*tok tok tok

(Name) seketika tersentak, ia pun dengan cepat pergi membuka pintu rumahnya.

*ceklek

"Eh?! R-rin?!"

Rin menatap (Name) kesal. "Kenapa kau menelfonku terus? Aku sedang dijalan," ucapnya.

"Ma-maaf, apa kamu.. marah?"

"Menurutmu bagaimana, huh? Apa menurutmu aku senang mengetahui seorang laki-laki tengah berduaan dirumahmu? Tentu saja aku marah. Menyebalkan," ucap Rin kemudian mengalihkan pandangannya.

(Name) sedikit terkejut mendapati mata Rin yang berair. (Name) mengelus kepala Rin pelan, kemudian berucap. "Maaf, maafkan aku. Aku janji tidak akan berduaan lagi dengan laki-laki dirumahku selain dirimu."

Rin menghela nafas pelan, kemudian dengan cepat memeluk (Name). "Aku cemburu.. bodoh," bisiknya pelan.

(Name) terkejut lalu tersenyum kecil. "Iya Rin, maafkan aku," ucap (Name) sembari mengelus punggung Rin.

"Lucu banget! Aksbsb"  batin (Name).

.
.

Setelah beberapa saat, Rin kini tengah duduk di sofa sembari bersandar pada bahu (Name).

"Jangan ajari Isagi lagi, biar aku yang mengajarinya nanti."

"Hm? Memangnya kenapa?" Tanya (Name) sembari mengelus rambut Rin.

"Nanti dia suka kamu, aku ga mau." Jawab Rin.

(Name) terkekeh. "Kan belum tentu, lagipula Isagi tau kalau aku milikmu."

"Tetap saja (Name)! Pokoknya jangan ajari Isagi lagi, atau siapapun itu!"

"Iyaaa iyaa baiklah, aku mengerti."

Rin tersenyum kecil, kemudian berhenti bersandar pada bahu (Name).

*cup.

"Aku mencintaimu," ucap Rin setelah mencium pipi (Name). (Name) tersenyum, kemudian berucap.

"Me too, Rin."

________

..dia berkali-kali lipat menggemaskan.

Up satu sebelum besok sampe sabtu di keroyok Ujian 😵

-✔𝐌𝐘 𝐒𝐏𝐎𝐈𝐋𝐄𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 : Itoshi RinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang