3. Bertemu

28 3 0
                                    


Revaya pun telah sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 7 pagi dan mendapati pak Boby membawa selembar kertas bertuliskan “NENG REVAYA”.

“Halo Neng?”

“Hai pak Boby apa kabar?”

“Baik Neng, sini kopernya biar bapak yang bawa”

“Gak usah pak, Aya bisa sendiri kok, mobilnya dimana ya pak?”

“Disana Neng, ayok.” Revaya pun mengikuti pak Boby menuju Mobil.

“Silahkan Neng” Kata pak Boby sambil membukakan pintu mobil untuk Revaya.

“Terima Kasih Pak.” Sambung Revaya sambil tersenyum.

“Sama-sama Neng” jawab pak Boby

Mobilpun melaju meninggalkan bandara menuju perumahan elit yang ada di jakarta Pusat. Revayapun bergegas keluar mobil menuju ke dalam rumah.

Tok tok tok...

Tante Desi berjalan menuju pintu utama.

“Ayaaaa, oh my god tante kangen banget sama kamu” teriak Tante Desi sambil memeluk Revaya.

“Tante, Aya juga kangen banget.” Balasnya

“Ayo masuk yang lain sudah menunggu”

Merekapun masuk ke dalam rumah, Aya pun kaget karena hampir semua keluarga ada dirumah itu menyambut kepulangannya. Aya yang melihat itu langsung menangis terharu, melihat itu para sepupu-sepupu langsung memeluknya.

“Aya gak nyangka bakal sebanyak ini yang menyambut Aya”

Mereka semuapun menanggapi dengan senyuman menyimak tiap kalimat yang keluar dari mulut Revaya mendengarkan cerita-cerita Revaya sesekali mereka tertawa ketika Aya menceritakan bahwa ada seorang pria yang memanggilnya tante.

“udah dulu yaa ceritanya, mari kita makan dulu pasti Aya lapar.” Pinta tante Desi yang langsung disetujui semua orang.

“Aya doang nih yang dibilang laper?” celetuk Adam anaknya Tante desi nomor 2 dari 3 bersaudara.

“Ayakan udah lama gak makan makanan indo Dam, makannya mama manggil dia. Ayo makan sama-sama.”

Merekapun berjalan ke meja makan yang mana sudah menampilkan banyak makanan disana.

“Wah tante makanannya banyak banget, Aya sampai bingung mau makan apa.”

“Hahahaha harus dimakan semua yaa, kamu nih kurus banget loh sayang, harus makan yang banyak.” Ucap tante Desi sambil menyodorkan piring dan nasi untuk Revaya.

“Ayo semuanya mari makan.” Ajak Revaya pada semua orang.

Merekapun makan sekaligus sarapan bersama jika dihitung dari jadwal keberangkatannya pastinya Revaya sampai di Indonesia pada pukul 8 pagi.

Selesai makan Revaya pun beranjak mengumpulkan piring kotor untuk dicuci nya.

“Eh eh kamu mau ngapain.” Ucap tante Desi.

“Mau nyuci piring tante.” Jawabnya

“Gak usah taruh aja disitu nanti ada mbok yang nyuci.”

“Gakpapa tante Aya bisa kok.”

“Jangan Nak kamu kan capek habis perjalanan jauh, udah taruh aja disitu nanti tante yang cuci, udah sana.” Usir tante Desi sambil mendorong badan Revaya agar menjauh dari tempat cuci piring.

“Tapi tante Aya bisa bantu sedikit.” Mohon Revaya.

“udah sayang udah biar tante aja kamu istirahat aja dulu sana di kamar.”

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang