13

946 97 7
                                    

Tanjiro terbangun, ia kebingungan ketika membuka mata namun tak bisa. Ia Merasakan sesuatu menutup matanya, tangan tanjiro bergerak hendak membuka penutup matanya. Namun, tangan lain menahan pergerakan tanjiro

"Ung? Siapa?"

Namun tak ada sahutan, tanjiro kembali hendak membuka penutup matanya. Namun lagi lagi, tangan lain menahan pergerakan tanjiro

"Tu-tuan, bisakah saya membuka penutup mata ini? Rasanya aneh, saya tidak nyaman" ujar tanjiro lembut

Tak ada sahutan, membuat tanjiro mendadak gelisah. Ia tak berbohong tentang mengatakan tak nyaman dengan penutup matanya

Tuan, sosok yang tanjiro panggil tadi tak lain adalah muzan. Pria yang menyewa tanjiro, muzan mendatangi tanjiro setelah nenahan hasratnya cukup lama. Ia bergerak layaknya pelanggan dan menyewa tanjiro dengan harga mahal, tak lupa menyembunyikan hawa iblisnya

Pria memiliki surai ikal itu menatap tanjiro intens sedari ketika belum bangun dari pingsan nya. Bibirnya tersungging senyum menawan namun di saat bersamaan terlihat menyeramkan

Ia terus menatap tanjiro yang duduk gelisah, kuping tanjiro bergerak kecil berusaha menangkap suara apapun di sekitarnya

"Tu-tuan?"

Mendengar panggilan tanjiro, muzan hanya diam. Ia menatap bibir mengkilap tanjiro, tanpa sadar menjilat bibirnya sendiri

Muzan bergerak mendekat, tangan lebarnya mengusap pelan pipi tanjiro yang kebingungan dan gugup?

"Tu-tuan. Ada yang ingin saya katakan"

"Katakan" suara yang di buat asing, akhirnya keluar. Membuat kegugupan tanjiro berkurang, ia sempat berpikir orang menyewanya adalah seorang hantu

"Begini, sa-saya seorang pria. Jadi saya tidak akan melayani anda. Jika anda merasa di rugikan, anda bisa kembali mengambil uang anda" ujar tanjiro

'a-apa dia shock? A-apa ia akan memukul ku?' Batin tanjiro saat tak mendapat jawaban dari orang di depannya

Sapuan pada bibirnya membuat tanjiro terkesiap, namun tak menghindar

"Tu-tuan.. sebenarnya saya memiliki urusan di sini. Ka-karna itu saya menyamar, jadi tolong urung niat anda untuk men-jamah s-say—"

Benda kenyal terasa di bibir tanjiro, membuat perkataan tanjiro terhenti. Bulu kudu tanjiro meremang ketikan benda lunak basah menyapu permukaan bibirnya, tanjiro bergerak mendorong muzan, dan membuka penutup matanya. Namun pemuda yang memiliki luka di dahi nya ini kalah cepat oleh tangan muzan

Muzan dengan gesit menahan kedua tangan tanjiro yang kini ia dorong untuk berbaring telentang

Tanjiro mendadak ketar ketir, ia tak bisa menggunakan tenaga dalamnya. Ia takut orang yang menyewa nya ini terluka, tanjiro memutuskan untuk berbicara lagi

"Tu-tuan. Anda salah paham, s-saya benar benar mengatakan tak dapat melayani anda. J-jika tuan ingin malam panas, saya harap anda menyewa orang lain.."

Tanjiro mencoba mendorong tubuh di atasnya, namun entah mengapa begitu berat

Muzan di atasnya tersenyum aneh, ia menunduk dan mencium kembali bibir menggoda tanjiro

Membuat tanjiro tersentak dan mengeluarkan tenaga dalamnya, karna berpikir tuan di depannya tak masalah dengan jenis kelamin. Tanjiro tak mau melakukan seperti yang ia pikirkan sebelumnya

Muzan bergeming, tetap pada posisinya menahan pergerakan tanjiro yang mulai meliar

"Tu—"

Muzan kembali membungkam bibir tanjiro dengan bibirnya, ciuman kali ini lebih intens dan panas

The Darkness [Muzan x Tanjiro]Where stories live. Discover now