6

1.2K 105 29
                                    

~HAPPY READING ♡

TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

SUDAH kurang lebih 5 tahun Deli berada di dunia ini, keseharian Deli berubah karna misi dari sistem yang sangat menyebalkan menurut nya, jika di kehidupan dulu ia hanya berleha-leha berbeda di kehidupan yang sekarang.

Deli seperti tak di beri kesempatan untuk bersantai sedikit pun.

Flashback

Umur 1 Bulan

Di ruangan minimalist terlihat Farel yang tengah bergurau dengan ke-3 adiknya.

Farel mengggoyang-goyangkan tangannya di depan wajah si kembar.  dengan tampang  konyol Farel berucap "Ning na ning na ekkk~ , Na Ning na ekkk~"

Gurauwan Farel di respon  dengan gerakan tangan dan kaki oleh Devan dan Devi sedangkan Deli ? ,Ia menguap pelan matanya berair karna menahan kantuk.

"Ni anak gk bisa Diem apa ya?" Jengkel Deli memandang Farel yang masih mengajak mereka bergurau.

"Dede emes~~ , emesnya emes banettt" Farel mengelus pipi Devi karna gemas dengan ekspresi sang adik.

Deli perlahan menutup matanya ia sungguh tak tahan akan kantuknya ini ia bergerak sedikit mencari posisi nyaman untuk tubuh gembulnya.

Tingg!


   ~☆_♡_☆_♡~

MISI: MEMBUAT FAREL TERSIPU MALU

<yes>     <No>
Hadiah:kepintaran +2%
Hukuman: pengurangan keimutan 10%

~☆_♡_☆_♡~

Deli mengerang kesal matanya terbuka menatap  datar layar hologram yang terpampang di hadapannya.

"Anj! Bangke tikussssss!!!!!"

Deli memejamkan matanya mengatur Nafasnya berharap emosinya meredam, dengan hati Jengkel Deli menatap ke arah Farel yang masih berinteraksi  dengan Devan dan Devi.

'Yes'

"Utuuuututuuu  dede epan kenapa umm" Farel menoel pipi Devan karna menatap nya tanpa berkedip.

Deli mencoba menggerakkan tangan nya untuk menarik perhatian Farel.

"Njir susah bngt!" 

Deli dengan berutal menggerakkan tangan dan kakinya, Sekalian nambah kelincahan itulah yang di pikiran Deli.Farel menoleh menatap Deli yang menggerakkan tangan dan kakinya dengan berutal alisnya mengkerut dengan wajah panik Farel berpindah menuju sisi kasur mini tripel twins.

"E-eh Deli kenapa sayang" Farel mengelus rambut Deli dengan lembut.

Deli berhenti bergerak ia menatap Farel dengan nafas tak teratur, Deli terpaku  matanya menganalisis wajah Farel dari alis tebalnya, turun ke mata Tajam nya berwarna coklat gelap nyaris ke hitam, hidung mancung dan bibir yang tipis.

Mager gi'rlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang