Meledak

24.7K 74 0
                                    

Sekarang giliran Farhan, tangannya bergerak melucuti pakaian Nurin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang giliran Farhan, tangannya bergerak melucuti pakaian Nurin. Nurin yang sedang asik dengan batang keras dalam genggaman tangannya tak menghiraukan apa yang dilakukan Farhan. Diciumnya kepala pelir Farhan, menggodanya seperti yang disukai suaminya, bahkan itulah sahaja yang mampu dilakukan disaat ini, geram kepada zakar yang baharu dilampiaskan dengan mengulumnya sepuas-puasnya.

Tangan Farhan menyelinap dalam seluar dalam Nurin, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Nurin melenguh perlahan, hampir-hampir tidak kedengaran nafas beratnya itu, saat tangan Farhan menyentuh kelentitnya. Dia membuka lebar mulutnya dan memasukkan zakar barunya tersebut ke dalam mulutnya, lidahnya berputar lambat dan erotis melingkari kepala pelir dalam mulutnya. Farhan mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Farhan menatap sekilas dan melihat batang pelirnya menghilang dalam mulut Nurin, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.

Farhan menjalankan jarinya pada kelentit Nurin, menggoda tombol kecilnya, mulut Nurin tak boleh bebas mengerang saat tersumbat kemas dengan batang pelir Farhan. Dorongan ghairah yang hebat membuat Nurin semakin bernafsu mengulum naik turun batang pelir Farhan. Pinggulnya dengan refleksi bergerak dalam posisi memutar aktif merespon tarian jari Farhan pada kelentit sensitifnya.

Jari Farhan mengeksplorasi lubang hangatnya Nurin, membuat lenguhannya semakin sering terdengar dalam bunyi yang aneh kerana dia tak juga mahu melepaskan mulutnya dari batang pelir Farhan. Nurin tak lagi memikirkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya. Ini benar-benar lain dengan berbanding dia dan suami, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri bila dia melihatnya saat ini, yang sedang mengulum pelir sahabatnya sendiri, yang menikmati dan mengeruh nikmat itu jua adalah isterinya sendiri.

Semuanya meledak begitu saja. Sesuatu yangdimiliki lelaki ini yang membuka pintu dari sisi lain dirinya dan Farhan sangatmenikmati perbuatannya. Masing-masing masih tetap asyik dengan kemaluan pasangannya. Dan Nurinmenginginkan lebih dari ini. Mereka berdua menginginkan lebih dari sekadarbegini. Getaran kecil mula menimpa Nurin, dadanya mula berkocak hebat, cipapnyamula membasah mengairi telaga kontangnya, desiran di dalam cipapnya yangmahukan sesuatu yang lebih nikmat tidak mampu lagi ditanggung, tidak layak lagiditunda-tunda...perlu dilunaskan dengan kadar segera.

Dengan segera Nurin memaparkan kelaparannya dengan menelan seluruh batang pelir Farhan, menahannya di dalam mulutnya untuk memenuhi kehausan ghairahnya sendiri. Hidungnya sampai menyentuh rambut kemaluan Farhan, hujung kepala pelirnya menyentuh langit-langit tenggorokannya hingga hampir membuatnya tersedak. Nurin semakin bernafsu, bau pelir Farhan menyekit dan menyelit hebat ke hidungnya dan bau itu menyebabkan cipapnya makin berdenyut pohon untuk diisi dan ditujah kasar dan gagah demi memuaskan keinginan yang telah lama terpendam.

Farhan mengeluarkan tangannya dari balik seluar dalam Nurin dengan keadaan tergesa-gesa, yang membuat Nurin sedikit kecewa, ada sesuatu yang terasa hilang. Diraihnya tepian seluar jeans Nurin dan dengan cepat Nurin mengangkat sedikit pantatnya dari atas sofa, yang mahu tak mahu membuatnya terpaksa melepaskan batang pelir itu dari mulutnya, dan mempermudah sahabat suaminya ini melepaskan seluarnya dari kakinya yang halus.

Kawan Baik SuamiWhere stories live. Discover now