Keluarga Kandung Ku?

61 13 0
                                    

      Setelah membuka kain yang menutup mata Fatimah Arif memberikan sebuah kabar yang membuat Fatimah terkejut.
      "Sebenarnya kamu bukan anak kandung kami" ucap Arif.
      "Maksud 'nya?, kalau kalian bukan orangtua kandung aku, orangtua kandung aku siapa?" tanya Fatimah.
      "Kamu mempunyai Abi, umi, dan mas abang kamu" jawab Arif.
      "Mereka ada di belakang kamu" Fatimah melihat ke arah belakang dan ada seorang wanita yang tiba-tiba memeluk diri 'nya dengan erat.
      "Kita keluarga kandung kamu" ucap Hajah.
      "Kalau aku anak kandung kalian, kenapa aku gak tinggal sama kalian?, atau dulu kalian membuang aku?" tanya Fatimah.
      "Sini, duduk dulu, mas, mba, boleh keluar dulu sebentar" pinta Hajah.
      "Iya" Setelah Arif dan Nur keluar mereka bertiga menanyakan apa saja yang ingin Fatimah tanya 'kan.
      "Kenapa aku gak tinggal sama kalian?"
      "Dulu, saat kamu lahir perusahaan Hibatillah Group sedang ada yang mengancam, dan mereka bisa saja menculik kamu, tetapi karena kami tidak ingin kamu meninggalkan kita kamu kita titip ke paman dan bibi kamu" jelas Adrian.
      "Kalau begitu apa boleh aku panggil paman, dan bibi dengan panggilan ayah, dan Bunda?" tanya Fatimah.
      "Ya, boleh, bahkan jalau kamu ingin mengunjungi 'nya kami akan mengantarkan mu" jawab Kevin.
      "Memang boleh, kalian memang tidak akan marah kalau aku bertemu dengan ayah, dan Bunda?" tanya Fatimah.
      "Abi, dan umi selalu mengajarkan kepada kalian agar tidak menjadi seperti kacang yang lupa dengan kulit 'nya" jawab Hajah.
      "Kalau orang lain bilang keluarga Hibatillah adalah keluarga yang besar, lalu kenapa hanya ada kalian bertiga disini?" tanya Fatimah.
      "Ya sudah ayo kita kenalan dulu" ajak Hajah, setelah sampai di ruang tamu Fatimah melihat banyak orang mulai dari anak kecil hingga dewasa.
      "Di mulai dari anak pertama ya" ucap Adrian.
      "Fatimah, saya om Arsen dan ini tante Alya istri om" ucap Arsen.
      "Fatimah, saya Aymar, putra pertama om Arsen panggil aja mas Aymar, ini istri mas, Zahra, kalau ini anak pertama mas, Raka, kalau ini anak kembar mas, Rio, dan Rayna" ucap Aymar.
      "Saya putra Alvian kedua om Arsen, ini istri saya Zihan, ini anak pertama saya Rayka, dan ini anak kedua saya, Arlan" ucap Avial.
      "Fatimah, aku Aisyah panggil aja kakak, aku anak ketiga om Arsen" ucap Aisyah.
      "Gue Arsyah, anak keempat om Arsen" ucap Arsyah, me.ang Arsyah bicara menggunakan kata lo dan gue, tetapi meskipun itu ia adalah anak baik yang penurut.
      "Aku, Aqilah anak terakhir om Arsen" ucap Aqilah.
      "Lanjut keluarga ku ya" ucap Keino.
      "Fatimah, saya om Keino, ini istri om, tante Sinta" ucap Keino.
      "Aku Ramdan, anak pertama om Keino" ucap Keino.
      "Fatimah, salam kenal aku Fadli, dan ini kembaran 'ku, Viena, kamu anak kedua serta anak ketiga om Keino" ucap Fadli.
      "Bang, aku mau kenalan sendiri, kenapa abang yang bicara!" ucap Viena kesal pada sang abang.
       "Aku, Adrian, anak terakhir om Arsen" ucap Arina.
       "Saya, om kiano, ini istri om, tante Rina" ucap Kiano.
       "Fatimah, aku kirania, anak pertama om Kiano" ucap kirania.
       "Gue Alvero, anak terakhir om Kiano" ucap Alvero.
       "Maaf, aku kayaknya gak hafal kalian semua 'nya" ucap Fatimah.
       "Yaelah, gapapa kali, kalau gue jadi lo gue akan pasti akan bilang, ini gak masuk haikal, diluar nurul, gak habis fikri aku tuh kalau jadi kamu" ucap Arsyah.
        "Ya sudah, ayo kita makan siang dulu" ajak Alya.
        "Iya, ayo" jawab semua orang walau tak serempak.
        Mereka makan siang bersama dengan tentram, walau Fatimah masih memikirkan tentang anggota keluarganya yang sangat sulit untuk diri 'nya hafal.
       Setelah makan siang mereka mulai melaksanakan kegiatan mereka masing-masing, ada yang sibuk di dapur ada yang sibuk dengan handphone, ada yang sibuk dengan berkar yang menumpuk, dan ada pula yang sibuk dengan pelajaran matematika.
      "memang pekerjaan kalian semua apa?" tanya Fatimah.
      "Kalau om, om pemilik rumah sakit" ucap Arsen.
      "Kalau, Abimelanjutkan perusahaan Hibatillah karena om Arsen tidak tertarik melanjutkan perusahaan" ucap Adrian.
      "Kalau om, om pemilik pondok pesantren" ucap Keino.
      "Om, juga pemilik pesantren" ucap Kiano.
      "Oh, iya, besok kita pergi ke butik langganan kita ya, kita akan beli baju yang sama agar bagus saat kita Foto keluarga nanti" ucap Alya.
      "Iya" ucap mereka gak serempak.
      "Fatimah" ucap Kevin menepuk bahu sang adik.
      "Astagfirullahaladzim"
      "Kamu kenapa?, kok melamun?" tanya Kevin.
      "Aku kepikiran sama teman aku yang ada di pondok, dia gak punya siapapun di dunia ini, pasti dia sendirian di sana, biasa 'nya kalau libur, aku hanya dua sampai tiga hari di rumah, sisa 'nya di pondok karena dia tidak pulang" jelas Fatimah.
      "Kamu ingin pulang lagi ke pondok?" tanya Kevin.
      "Kalau boleh aku ingin pulang ke pondok, aku ingin menemani 'nya" ucap Fatimah.
      "Kalau libur ini tolong jangan dulu ya, di sini banyak keluarga yang sudah menantikan kamu dari lama" ucap Kevin.
      "Iya, aku akan pulang sesuai jadwal" putus Fatimah.
      "Ya sudah, mas pergi dulu ya" pamit Kevin.
      "Fatimah, ayo umi antar ke kamar mu" ajak Hajah.
      "Fatimah, di belakang rumah ini ada taman, kamu bisa main di sana ya" tunjuk Hajah.
      Fatimah sangat senang main di taman belakang rumah, sehingga Fatimah asyik main di taman hingga lupa waktu.
     

     
 

YUSUFA Where stories live. Discover now