baru

603 90 1
                                    

Hai hai, sebelum mulai aku cuma mau bilang. Mungkin di 1-5 chapter awal plotnya bakalan lambat. Tapi aku usaha cepetin di chapter selanjutnya biar ga boring:')


Sesuai kesepakatan, Ricky dan Jiwa bakalan beliin celana sekolah baru buat Yuan. Di hari Sabtu ini mereka janjiannya, seminggu setelah kejadian itu. Karena harus menunggu Yuan libur sekolah dulu.

Setelah sekitar sepuluh menit menunggu dalam mobil sambil sesekali dilihatin tukang parkir, akhirnya Jiwa dan Yuan datang juga. Kakak adik itu datang berboncengan motor Jupiter.

"Maaf ya tadi gue harus nganter bunda gue dulu, udah lama nunggunya?" Tanya Jiwa.

"Oh ngga kok mas, tenang aja" jawab Ricky.

Ketiganya lalu masuk ke toko seragam dan peralatan sekolah yang ada di deretan ruko itu. Sementara Jiwa dan Yuan mencari ukuran celana yang pas, Ricky melihat lihat display alat tulis. Gabut.

Gak butuh waktu lama, mereka sudah mendapatkan celana untuk Yuan. Ricky tadi juga membelikan beberapa alat tulis untuk bocah itu.

"Makasih ya kak" ucap Yuan.

"Iya santai aja, kan emang gue yang ngerusakin celana elo" jawab Ricky.

"Kita mau makan abis ini, mau ikut sekalian Rick?" Ajak Jiwa.

Tanpa ba-bi-bu, Ricky langsung meng-iya-kan. Lumayan, bisa lebih lama sama Jiwa kan. Dia juga bukan tipe pemilih makanan, jadi makan dimana aja ya nggak apa apa.

(Apalagi sama calon ayang)

Mereka bertiga makan di warung bakso yang ada di deretan ruko itu juga. Kata Jiwa sih ini langganan keluarganya, karena rumah Jiwa dekat sini.

"Kakak gak apa apa makan disini?" Tanya Yuan.

Ricky menaikkan satu alisnya, "Ya emang kenapa?"

"Soalnya mobil kakak bagus, pasti kakak anak orang kaya. Emang bisa makan di warung gini?"

"Heh Yuan!!"

Jiwa yang gak mengira Yuan akan bicara tanpa filter langsung menegur adiknya itu. Sementara Ricky malah ketawa.

"Gue juga suka makan diwarung kali, lebih kenyang" jawabnya.

Yuan cuma mengangguk angguk.

"Lain kali jangan nanya gitu, gak sopan" tegur Jiwa.

"Hehe iya"

"Permisi kak"

Tiga orang di meja itu menoleh. Ada pengamen. Masih kecil. Ricky dengan cepat merogoh dompetnya, mengambil enam lembar uang seratus ribuan dan memberikannya ke pengamen itu.

"Wah ini kebanyakan kak" tolak anak itu.

"Gapapa. Tapi disimpen uangnya ya, jangan dikasih temen kamu." Jawab Ricky, "Kamu udah makan?"

Anak itu menggeleng.

"Mau kakak pesenin?"

"Gausah kak. Aku mau makan dirumah sama ibu dan adek aja."

"Oh. Yaudah kamu duduk sini kakak pesenin bakso buat kamu sama ibu dan adek kamu ya."

Ricky berjalan ke penjual bakso untuk memesan bakso.

Ditempatnya duduk, Yuan sibuk menyenggol-nyenggol kakaknya.

"Mas ga salah pilih gebetan!!" Bisiknya ke Jiwa.

________

"Serius adeknya ngomong gitu? Wkwk"

"Muka lo emang muka muka ga pernah makan di warung sih Rick"

Hi, My First.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz