Prologue : sanguis in lunae lumine

620 67 2
                                    

The Withered Rose : Sanctuary

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer: They belong to themselves.

KueUltahDot (Dot) & shinsimishin.

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Ada penggambaran lama tentang sosok mereka yang dipuja-puja sebagai sosok yang paling sempurna. Bukan dalam berupa himne atau nyanyian-nyanyian pujian, melainkan kutukan-kutukan dan sumpah serapah. Mereka memang sempurna, namun mungkin para manusia enggan mengakuinya, atau justru membenci keberadaan mereka karena dianggap sebagai titisan makhluk dari neraka, makhluk kutukan dari Sang Pencipta. Beberapa pula mengatakan kalau iblis saja lebih baik dibanding mereka; manusia dalam keabadian. Itu memang masuk akal. Mengingat mereka tiba lalu hadir dan hidup di antara manusia, dan menjadi parasit pemakan darah bagi bangsa manusia.

Setiap insan seharusnya waspada pada;

Vampire.

Julukan itu menggelikan, menurutnya. Lebih menggelikan dari beberapa manusia yang pernah dia temui dengan sok berkuasa yang menyebut diri mereka sebagai raja. Itu sangat tidak berkelas. Tetapi para bangsawan Eropa pun menyukai 'rumor' tentang vampire. Betapa lucunya saat beberapa di antara mereka bahkan memiliki fantasi seksual tentang bercinta dengan seorang vampire sambil membiarkan darah mereka dihisap habis. Sangat menjijikan, tetapi pula menggelikan. Vampire yang seharusnya menjadi momok menakutkan bagi manusia malah berubah sebagai icon pemuas nafsu. Karena itulah, kebanyakan vampire memilih bersembunyi, menggunakan keuntungan imortal mereka untuk mengamati segalanya dari kegelapan.

Berbicara tentang bangsa manusia seperti ini seakan-akan dirinya bukanlah bagian dari mereka sebelumnya. Mungkin sikap arogansi yang ia turuni dari sang 'ayah' dan saudara-saudaranya lah yang membuat beberapa bagian dari mereka dirajam dengan salib perak tepat di jantung dingin mereka yang sudah tak lagi bisa berdetak. Sesungguhnya, mereka hanyalah bangsa mayat hidup, dan satu-satunya cara untuk benar-benar 'membunuh' mereka adalah dengan rajaman benda perak yang membelah di jantung mereka.

Sungguh mengerikan, bukan?

Manusia itu sama mengerikannya dengannya, atau keluarganya. Dia tidak pernah mengerti mengapa manusia seolah-olah memganggap diri mereka sebagai perwujudan yang paling suci. Satu-satunya sosok makhluk tanpa dosa. Mereka pula percaya ketika mereka mati, maka Tuhan akan menyelamatkan jiwa-jiwa mereka dan membawanya dalam nirvana.

Itu menggelikan.

Tetapi, manusia memang sangat menyukai fantasi konyol yang mereka percayai.

Tidakkah mereka berpikir kalau Tuhan juga tak mencintai mereka, maka dari itulah Dia menciptakan vampire sebagai makhluk terkutuk, sebagai predator primer, sebagai perwujudan nyata dari manusia yang telah terlena pada dosa dan sebuah keabadian.

.

Malam ini seperti malam-malam di musim panas lainnya yang kebanyakan para bangsawan dan orang-orang kaya lainnya habiskan dengan berpesta hingga pagi. Mereka memang senang menghamburkan uang-atau membuat rakyat jelata gigit jari. Tahun 1884 di Paris. Ini sudah terhitung hampir tujuh dekade dari tragedi paling menyakitkan dalam hidupnya. Dia berada di sini membuang-buang waktunya, menunggu sang terkasih kembali. Dia mencoba berbaur, namun tak membuat dirinya terlalu mencolok di sana.

The Withered Rose : SanctuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang