12

204 43 11
                                    

Pelajaran matematika di jam terakhir. Itu hal paling buruk buat anak sekolah. Ya bayangkan jam-jam krusial ngantuk tapi harus nahan buat dengerin guru ngejelasin rumus.

Sama seperti di kelas 11 IPS 2 ini, beberapa murid bahkan udah terkapar di atas bangkunya. Untungnya gak lama setelah itu bel pulang bunyi. Seketika para murid buru-buru mengemasi alat tulisnya.

Mereka berhamburan keluar kelas setelah guru mengakhiri pembelajaran. Termasuk empat sekawan 11 IPS 2 ini. Ya siapa lagi kalau bukan Keita, Jeonghyeon, Junhyeon, dan Haruto. Mereka udah siap pulang bareng.

"Ngopi dulu kuy," ajak Haruto. "Lama nih kita gak ngopi bareng."

"Iyanih, jadi kangen gorengan haji endo" tambah Junhyeon.

"Gue pulang duluan ya," ucap Keita.

"Loh kenapa? Tumben gak ikut?"

"Gue lagi pengen pulang aja, capek." jawab Keita.

"Terus Keke mau pulang sama Zizi?" tanya Junhyeon.

"Enggak, gue bawa motor sendiri."

"Yaudah lah hati-hati ya Kei!"

Akhirnya mereka pulang sendiri-sendiri ke rumah masing-masing. Gak jadi ngopi bareng di warung Haji Endo, salah satunya gara-gara Jeonghyeon yang milih pulang juga.

Sesampainya di rumah Jeonghyeon langsung merebahkan diri di sofa ruang tengah bersamaan dengan Ricky yang turun dari kamarnya.

"Kenapa lu bang, kesambet ya?" tanya Ricky melihat kakak sepupunya kaya gak punya nyawa.

Yang ditanya melirik sekilas gak tertarik. Tapi menoleh lagi ketika sadar penampilan adiknya itu.

"Mau kemana lo?"

"Kepo amat lo!"

"Serius gue, jangan bilang lo mau balapan ya?"

"Ck, diem aja sih lo kenapa."

"Lo tuh ya, udah berapa kali sih gue bilang jangan balapan lagi? Kalau orang tua lo sampai tau gimana?" tanya Jeonghyeon bangkit dari tidurnya.

Ricky hanya diam dengan tatapan tajamnya.

"Kalau mereka tau itu pasti karena lo," ucapnya kemudian pergi dari sana.

Jeonghyeon hanya melihat kepergiannya. Dia udah cukup lelah dengan kelakuan Ricky. Dia rebahkan kembali tubuhnya dan menutup matanya.

Bisa dia dengar suara motor Ricky yang perlahan menjauh. Dia tidak ingin peduli. Namun, seketika dia terbangun lagi.

"Levi?"

Jeonghyeon langsung beranjak keluar setelah mengatakan itu. Dia segera menyusul motor Ricky yang sepertinya belum terlalu jauh.

Dan benar saja, motor Ricky terlihat tidak jauh darinya. Namun, motor itu berjalan semakin cepat. Sepertinya Ricky tahu kalau kakak sepupunya itu mengikutinya.

Dasarnya Ricky yang suka bapalan, motornya semakin kencang. Membuat Jeonghyeon harus kelihangan jejak dan berakhir putar balik ke rumah.

Di sisi lain, Ricky tersenyum menang. Perlahan kecepatan motornya berkurang ketika memasuki area perumahan. Dia memarkirkan motornya di halaman rumah yang tidak terlalu luas.

"Sepi amat," ucapnya sembari melangkah masuk ke dalam rumah tersebut.

Dia sedikit berkeliling di setiap ruangan mencari penghuninya. Namun, hanya suara dengkuran yang dia dengar dari dalam kamar. Dia lanjut berjalan ke arah teras samping yang biasa dia gunakan untuk bersantai.

"Eh bang, lo disini? Tumben," celetuknya melihat seseorang yang tengah duduk di salah satu kursi.

Ricky berjalan mendekat dan duduk di samping orang itu. Sedikit melirik penasaran ke wajahnya.

"Lagi ada masalah ya bang?" tanyanya dengan hati-hati.

Yang ditanya hanya menggeleng tidak tertarik.

"Ya, kalau ada apa-apa bagi-bagi aja bang. Jangan dibawa sendiri, kaya kita biasanya ke elo gitu."

Orang itu menoleh. Menatap Ricky dengan lembut. Tangannya bergerak mengusak rambut Ricky.

"Udah gede lo Ky, bisa ngomong kaya gini."

Ricky yang diperlakukan seperti itu segera menyingkirkan tangan yang terus berada di kepalanya. Sedikit mendengus sebal.

"Gue bukan anak kecil ya. Bahkan gue lebih tinggi dari lo," sungut Ricky.

"Ck, mulut lo!"

Orang itu kembali mengalihkan pandangannya. Tatapannya sedikit sendu. Membuat Ricky ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Gak usah kepo Ky, lo masih kecil!"

"Halah, timbang cerita doang. Sok dewasa aja lo bang, lulus juga belom!" ucap Ricky. "Cerita aja sih."

Orang itu menarik napas dalam sebelum mengatakan sesuatu.

"Krystian mulai ganggu orang terdekat gue,"

"Hah, apa lagi? Siapa yang dia ganggu?"

"Keita"

Ricky sedikit mengernyit ketika mendengar nama itu.

"Keita, siapa bang?" tanyanya berhati-hati.

"Orang yang akhir-akhir ini sering menuhin pikiran gue," jawabnya dengan memejamkan mata.

"Krystian ngancem Keita?"

Orang itu mengangguk pelan. Sedangkan Ricky menghela napas pelan.

"Sekarang lo mau kita gimana?" tanya Ricky yang hanya mendapat gelengan.

"Mau sampe kapan bang?"

"Biarin Ky, ini urusan pribadi gue."

"Kita gak bakal diem kalau salah satu dari kita kenapa-kenapa bang," ujar Ricky yang membuat orang itu tersenyum.

"Udah, jangan terlalu dipikirin. Entar juga dia capek sendiri. Jangan bilang yang lain ya."

Ricky lagi-lagi hanya bisa menghembuskan napas pelan melihat orang disampingnya ini yang selalu santai setiap ada masalah. Bukan, lebih tepatnya berusaha tegar.

"Tapi bang gue boleh tanya gak?" pintanya yang mendapat anggukan.

"Emang yang namanya Levi ada banyak ya?" tanya Ricky yang terdengar kelewat polos.

Orang itu hanya mengernyit mendengar pertanyaan Ricky.

"Kenapa nanya gitu?"

"Abang gue nanyain orang yang namanya Levi mulu dari kemarin," keluh Ricky. "Capek gue dengerinnya. Mana gak jelas banget lagi."

"Abang lo siapa? Bukannya lo anak tunggal?"

"Bukan abang kandung, tapi sepupu. Ah, males banget gue nyebut dia, prik banget. Dah lah alergi gue ama dia bang, mau ngopi aja," ucapnya berlalu.

Meninggalkan berbagai pertanyaan di kepala orang itu yang kini masih mencerna kalimat Ricky.














Yoo! Balik lagi.
Gimana kabarnya menunggu kelanjutan kisah zikei?

Oh ya, chapter sebelumnya lupa bilang gara-gara keburu pengen post.
Disini Krystian kujadiin antagonis. Dan beberapa karakter lain yang belum kesebut namanya.

Berhubung nyari yang karakternya cocok agak susah. Soalnya juga aku sebenernya gak terlalu ngikutin survivalnya, cuma tau mereka gara-gara nontonin kelakuannya yang macem-macem. Jadi yaudah.

Tapi ngomong-ngomong marga Krystian sama Zihao sama ya? Hmm..

Yah, hope you guys enjoy this story and sorry for any mistakes. Thanks!


23 May 2023

Look at Me, please!Where stories live. Discover now